2 Mar 2014

Inilah Peserta Favorit Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga Promkes Puskesmas


PELATIHAN peningkatan kapasitas tenaga Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas yang dilangsungkan belum lama ini, mempunyai kesan mendalam bagi Wawan Hermawan, SKM, S.Kep, Koordinator Promkes Puskesmas Saketi yang menjadi salah seorang peserta pelatihan yang digelar selama tiga hari itu.
Saat itu memang ia menjadi salah satu peserta favorit yang diumumkan panitia penyelenggara diakhir acara penutupan. Wawan yang menekuni  bidang Promkes sejak lama itu mengaku bangga menjadi bagian dari petugas Promkes di Puskesmas Saketi. “Selain mendapatkan pengalaman keilmuan, menjadi petugas Promkes juga banyak dibekali wawasan bagaimana melakukan pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan,” ujar Wawan yang juga berprofesi perawat itu, beberapa waktu lalu.
Pria dengan tiga anak kelahiran Lebak 13 April 1976 itu mengungkapkan, menjadi petugas Promkes sangat mendukung profesinya sebagai perawat, terutama dalam memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Saya bangga menjadi petugas promosi kesehatan oleh karena dapat membantu masyarakat agar sehat dan memberikan solusi agar tetap sehat, itu tantangannya,” tandas Wawan.
.

1 Mar 2014

Yudi Hermawan Aktif Kampanye


GENAP setahun lebih menjadi Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Pandeglang, Yudi Hermawan rupanya telah memberi banyak inspirasi bagi rekan sejawatnya, diantaranya soal kampanye anti merokok.
Kegigihan dan konsistensi Yudi memberikan pemahaman tentang bahaya merokok dikalangan orang terdekat dilakukannya pada setiap kesempatan. Terakhir kesempatan itu ia lakukan terhadap para Koordinator Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas se Kabupaten Pandeglang, saat mengikuti training, selama tiga hari kemarin. Mengetahui masih banyak petugas kesehatan yang masih merokok, diapun mengingatkan bahwa merokok membunuhmu.
“Kalau benar peringatan yang tercantum pada kemasan rokok itu, bukankah itu berarti ketika seseorang membeli sebungkus rokok dan menghisapnya, ia sedang berusaha untuk membunuh diri sendiri,” terangnya, kemarin.
Yudi mengaku kerap melontarkan pertanyaan serupa, untuk menggugah orang supaya menghentikan aktivitas merokoknya. Apalagi sebagai tenaga kesehatan harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk berperilaku hidup sehat. “Terlebih rokok tidak hanya dikonsumsi kalangan dewasa tetapi juga para pemuda dan anak-anak. Kondisi inilah yang membuat risau saya, para orang tua dan aktivis anti rokok,” tegas Yudi yang mengaku sempat mengalami menjadi  pecandu rokok saat dirinya pelajar.