10 Apr 2014

5 Alasan Mengapa Sulit Sekali Berhenti Merokok

Sudah ingin berhenti merokok namun susah sekali berhenti. Ini alasannya. Mungkin sebenarnya sudah lama Anda mengetahui dampak buruk dari merokok dan ingin berhenti. Tapi entah kenapa, rasa ketagihan merokok terus menerus muncul di benak Anda. Dan akhirnya, Anda terus terjebak dalam kebiasaan merokok. Well, Anda tidak perlu bingung mengapa kebiasaan merokok Anda sulit dihentikan. Karena menurut Saul Shiffman, Ph.D., Director of the Smoking Research Group and the Clinical Psychology Center dari Universitas Pittsburgh, wanita 3 kali lebih sulit berhenti merokok ketimbang pria. Mengapa? Berikut ini alasannya...

1. Saya takut bertambah gemuk
Banyak wanita berkata bahwa sebenarnya mereka ingin berhenti merokok, namun takut akan bertambah gemuk jika melakukannya. Apalagi sebagian besar mereka memutuskan untuk merokok pada awalnya karena ingin menghilangkan berat badan.
“Pemikiran mereka sebenarnya tepat. Karena perokok biasanya kehilangan selera makan setelah merokok, sehingga mereka tidak mau lagi menyentuh makanan,” jelas Nancy Betts, Ph.D., Professor of nutrition and health sciences dari College of Education and Human Sciences di University of Nebraska Lincoln. “Ditambah lagi, nikotin mempercepat metabolisme, sehingga saat Anda berhenti merokok, secara perlahan tingkat metabolisme menurun sehingga pembakaran kalori dalam tubuh tidak bekerja dengan maksimal.” Merokok juga memengaruhi tingkat serotonin, yaitu hormon rasa nyaman pemicu mood dan selera makan. Karena itu tak heran jika merokok bisa mengatasi rasa stres dan depresi yang tengah Anda alami.
Saat berhenti merokok, biasanya Anda akan tergoda untuk makan camilan manis atau yang mengandung karbohidrat untuk menghilangkan rasa gundah. Menurut Robert Klesges, Ph.D., penulis buku How Women Can Finally Stop Smoking, biasanya berat badan wanita yang berhenti merokok akan naik dari lima hingga 15 kilogram.
Menyadari hal ini, biasanya wanita akan mulai berdiet sambil berusaha mengurangi kebiasaan merokok. Dan biasanya, kedua keinginan ini pupus di tengah jalan. “Seharusnya Anda, para wanita, harus fokus pada keinginan untuk berhenti merokok, baru memikirkan masalah berat badan,” ujar Klesges. “Saya menyarankan Anda untuk tidak menginjak timbangan selama enam minggu ketika memulai program penyembuhan merokok ini.”

2. Merasa tidak percaya diri
Pria saat berhenti merokok biasanya menjadi pemarah. Sedangkan wanita malah lebih parah. Rasa cemas, depresi, cepat tersinggung, dan daya konsentrasi rendah membuat wanita merasa tidak percaya diri. Apalagi jika Anda berhenti merokok pada masa PMS, perasaan gundah akan semakin parah. Klesges menyarankan, “Wanita sebaiknya berhenti merokok beberapa hari setelah masa haid agar perasaan mereka tidak semakin kacau akibat PMS.”
Saat dua minggu pertama, Anda mungkin akan merasa baik-baik saja. Sebab rasa ketagihan ingin merokok biasanya muncul 14 hari setelah Anda memutuskan untuk berhenti. Nah, di saat inilah keinginan Anda harus kuat dan mulai mengalihkan rasa ketagihan Anda dengan kesibukan yang positif.

3. Saya sudah mencoba, tapi enggak bisa
Menghilangkan stres disebut-sebut sebagai alasan nomor satu mengapa wanita merokok. Bertengkar dengan sahabat atau pasangan, masalah pekerjaan, hingga kemacetan lalu lintas seakan terasa ringan saat Anda menghisap sebatang rokok.
Menghisap dalam-dalam sebatang rokok memang dapat membuat perokok merasa lebih tenang, konsentrasi lebih tinggi, dan lebih enerjik saat hari terasa melelahkan. Saat nikotin memasuki otak, zat kimia mengubah perasaan Anda menjadi lebih nyaman, tenang, dan santai. “Nikotin bergerak cepat menuju otak seperti sebuah anak panah yang melesat pada papan panahan,” ujar Corinne Husten, M.D., pekerja medis di Centers for Disease Control's (CDC) Office of Smoking and Health. “Nikotin memang lebih cepat bekerja ketimbang obat lainnya.” Tapi, yang tidak disadari, nikotin lambat laun merusak otak dan semua bagian lain di tubuh Anda.

4. Semua teman saya merokok
Rasa erat tercipta saat Anda merokok bersama teman atau sahabat. Bahkan berbicara dengan orang yang baru dikenal pun tidak menjadi masalah saat Anda memulainya dengan meminjam korek atau lighter. 30 tahun lalu, iklan rokok masih berkutat seputar bagaimana Anda menjadi wanita mandiri jika merokok. Sedangkan sekarang, iklan rokok lebih menampilkan persahabatan erat antar sekelompok gadis-gadis cantik dan percaya diri.
Untuk sebagian wanita, menghentikan kebiasaan merokok berarti memutuskan hubungan dengan para perokok. Itu berarti Anda bisa kehilangan kesempatan untuk memiliki banyak koneksi dan teman baru. Walau memiliki teman perokok membuat Anda semakin sulit berhenti, bukan berarti tidak mungkin, kan? Steve Wood, seorang terapis pengobatan nikotin di St. Helena Center for Helath di Napa Valley California berkata, “Minta teman Anda untuk tidak merokok di sekitar Anda dan tidak menawarkan rokok kepada Anda. Dengan begitu, Anda bisa fokus pada penyembuhan diri. Melihat keinginan kuat Anda untuk berhenti, siapa tahu saja teman-teman Anda akan takjub dan mulai ikut berhenti merokok. Bisa saja, kan?

5. Merokok adalah identitas saya
“Wanita mulai merokok pada usia remaja karena ingin terlihat keren dan seksi,” ujar Wood. Kenyataannya, banyak wanita perokok yang terpengaruh untuk merokok pada usia muda. Dan identitas tersebut terus dipertahankan hingga dewasa bahkan hingga usia lanjut. “Seorang wanita remaja pemberontak memiliki kekuatan yang sama dengan seorang wanita mandiri dalam menjaga imagenya,” ujar Wood. “Para wanita ini berusaha meraih apa yang mereka inginkan dan berubah menjadi wanita modern.” Apa pun perubahan yang mereka alami, baik itu karier, hubungan dan lingkungan, rokok akan tetap menemani mereka sepanjang masa, sebagai sahabat sejati. “Teman terbaik wanita adalah rokok tersebut,” ujar Wood. “Entah bagaimana, rokok menjadi lebih bisa diandalkan sebagai teman ketimbang orang-orang di sekitar mereka.”



9 Apr 2014

5 Langkah Berhenti Merokok

Berhenti merokok memang bukan perkara mudah. Jika keputusan Anda telah bulat, maka 5 langkah ini akan membantu perjalanan Anda.
  1. Tetapkan tanggal. Hal ini penting karena akan membantu Anda mempersiapkan diri dengan matang. Anda bisa memilih tanggal ulangtahun, atau tanggal-tanggal spesial yang lain. Tapi, sebaiknya jangan memilih tanggal yang terlalu jauh dari niat Anda. Peluang Anda untuk berubah pikiran akan lebih besar.
  2. Mintalah bantuan dari dokter.Bagaimanapun juga, urusan merokok adalah suatu urusan yang berhubungan dengan senyawa-senyawa kimia di otak. Dokter bisa membantu Anda mendapatkan obat-obatan dan metode yang tepat untuk Anda. Selain itu, Anda juga akan memerlukan bantuan dari dokter untuk membantu mengevaluasi program yang Anda jalani.  
  3. Beritahu orang-orang terdekat. Mintalah pengertian dari mereka untuk tidak mengajak Anda berbaur di lingkungan yang penuh asap rokok. Usaha Anda akan sangat terbantu jika didukung oleh orang-orang di sekitar Anda. Oleh karena itu, sebaiknya pilih orang-orang yang bukan perokok sebagi ‘grup pendukung.’ Karena, biasanya susah bagi seorang perokok untuk memberi dukungan ‘total’ kepada temannya yang ingin berhenti merokok.
  4. Lakukan antisipasi. Anda pasti akan mengalami berbagai  hambatan saat dalam kondisi putus nikotin dan ini akan menjadi saat yang terberat. Anda akan mengalami emosi labil, insomnia, batuk-batuk, nafsu makan meningkat, dan berbagai hal menjengkelkan lainnya. Saat hal ini terjadi, bukan berarti usaha Anda gagal dan kembali merokok. Anda bisa melakukan hal positif lain untuk mengalihkan pikiran. Misalnya, dengan berolahraga atau bermain video game.
  5. Pindahkan semua hal ‘berbau’ rokok dan tembakau dari sekitar Anda. Jauh lebih baik jika Anda membuang rokok, pemantik, dan asbak. Bersihkan meja kerja, rumah, dan mobil dari aroma rokok. Gunakan pengharum ruangan yang memberi efek relaksasi. Sebagian besar perokok yang sukses berhenti merokok adalah mereka yang 100% ‘putus hubungan’ dengan rokok dari awalnya.   

Efek Berhenti Merokok Setelah 20 Menit, 1 Hari, 1 Tahun, Hingga 15 Tahun

Rokok merupakan salah satu benda yang paling tidak sehat untuk tubuh manusia. Produk tembakau ini sering dikaitkan dengan berbagai penyakit mematikan seperti kanker, jantung, dan pernafasan. Berhenti merokok adalah cara terbaik agar bisa pulih dari racun rokok. Sayangnya, berkat sifat adiktif nikotin, berhenti merokok dianggap sangat sulit bagi sebagian besar perokok.
Banyak perokok yang gagal menghentikan kebiasaan buruknya akibat motivasi yang rendah, kambuh lagi karena stres, dan faktor-faktor lain sehingga harus mengulang kembali dari awal proses berhenti merokok.
Tetapi tahukah Anda, sebenarnya Anda hanya perlu waktu 20 menit untuk merasakan efek berhenti merokok. Banyak hal positif yang bakal terjadi pada tubuh manusia setelah menghentikan kebiasaan merokok. Simak penjelasan berikut ini:

20 menit setelah berhenti merokok
Sebenarnya ketika kaum perokok tak merokok selama 20 menit saja, detak jantungnya akan kembali seperti sediakala: normal, tidak terlalu cepat, tidak juga terlalu lambat.
Nah, efek positif ini akan terus-menerus meningkat pada menit-menit berutnya, jam-jam selanjutnya, hingga hari-hari, minggu-minggu, bulan-bulan, dan tahun-tahun berikutnya. Kita kaji lebih lanjut efek berhenti merokok selanjutnya.

2 jam setelah berhenti merokok
Setelah detak jantung normal, kini tekanan darah Anda juga akan normal. Biasanya, jari-jari terasa lebih hangat daripada sebelumnya.
Tubuh memang merasakan sedikit kecemasan. Ini merupakan reaksi wajar dari darah yang terlanjur tercemar nikotin.
Kuatkan motivasi Anda untuk berhenti merokok, dengan selalu mengingat orang-orang yang Anda cintai, harapan-harapan yang ingin Anda raih, nikmatnya kehidupan di dunia, serta kesempatan meningkatkan ibadah kita untuk persiapan di Hari Akhir nanti.
Selain penguatan motivasi, secara fisik Anda juga bisa mengatasi kecemasan dengan banyak ngemil. Inilah yang akan membuat nafsu makan meningkat, dan secara bertahap mulai melupakan rokok.

12 jam setelah berhenti merokok
Selain mengandung nikotin, asap rokok yang terhirup saluran pernafasan juga mengandung karbon monoksida (CO). Meningkatnya kadar CO dalam darah menyebabkan kadar oksigen berkurang, dan inilah salah satu penyebab kenapa pecandu rokok cenderung mudah lelah.
Nah, setelah 12 jam berhenti merokok, kadar CO dalam tubuh kita pelan-pelan menurun, sehingga kadar oksigen dalam darah akan berangsur-angsur normal.

24 jam setelah berhenti merokok
Ya, hanya sehari setelah Anda berhenti merokok, risiko serangan jantung langsung menurun drastis. Penyakit jantung memang bisa dialami kaum non-perokok, terutama yang terbiasa makan enak serta kaya kolesterol. Bisa juga akibat faktor genetik.
Tetapi ketika Anda tak merokok dalam 1 hari saja, risiko serangan jantung akibat kebiasaan merokok langsung berkurang, sekaligus bisa mengurangi risiko serangan jantung akibat faktor lain.

48 jam setelah berhenti merokok
Bagaimana efek yang terjadi setelah 48 jam, atau 2 hari, berhenti merokok? Indera pencium maupun indera perasa kaum perokok berat biasanya kelu dan “mati”. Namun jika kebiasaan rokok dihentikan, maka dalam waktu 48 jam kemudian, kedua indera ini akan kembali berfungsi seperti sediakala.

3 hari setelah berhenti merokok
Saat ini, nikotin benar-benar sudah keluar dari dalam tubuh. Namun akan timbul gejala seperti sakit kepala, mual, kram, sampai gangguan emosi.
Jika Anda mengalami hal seperti ini, kuatkan kembali motivasi Anda dengan mengingat orang-orang tercinta, harapan yang ingin diraih, juga memperbanyak ngemil.

2-3 minggu setelah berhenti merokok
Setelah beberapa minggu, tubuh terasa makin segar, energi bertambah, dan Anda bisa melakukan aktivitas fisik seperti olahraga tanpa banyak gangguan seperti ngos-ngosan.

1-9 bulan setelah berhenti merokok
Kondisi paru-paru Anda makin membaik, sehingga risiko terkena infeksi paru-paru menurun. Nafas yang semula pendek bisa lebih panjang lagi. Bagi eks perokok yang semula sering batuk-batuk, maka frekuensi batuk juga jauh berkurang.

1 tahun setelah berhenti merokok
Boleh percaya boleh tidak, setahun setelah Anda berhenti merokok, risiko serangan jantung akibat penyempitan pembuluh darah menurun hingga 50 persen.

5 tahun setelah berhenti merokok
Kalau Anda mampu bertahan tidak merokok selama 5 tahun, biasanya relatif aman dari kekambuhan. Dianjurkan mengurangi pertemuan dengan orang-orang yang masih merokok. Tetapi, sebagian besar mantan perokok tetap bisa bertahan untuk tidak kembali ke kebiasaan lamanya, meski lingkungan di sekitaranya banyak yang merokok.
Setelah 5 tahun berhenti merokok, segala macam racun dari pembakaran rokok di dalam pembuluh darah sudah dibersihkan. Risiko terkena stroke pun sama seperti orang-orang yang tak pernah rokok sama sekali.

10 tahun setelah berhenti merokok
Risiko terserang kanker paru-paru, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker kerongkongan, kanker kandung kemih, serta kerusakan ginjal dan pankreas berhasil diturunkan.

15 tahun setelah berhenti merokok
Anda sudah tak perlu merisaukan risiko serangan jantung, kecuali ada faktor lain seperti genetis dan terlalu mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi.
Jadi, dengan mengabaikan faktor lain, maka risiko penyakit jantung bagi Anda yang sudah 15 tahun berhenti merokok sama seperti orang seusia Anda yang sama sekali tidak pernah merokok.
Secara teoritis, saat ini Anda memiliki peluang hidup 14 tahun lebih lama, karena kondisi fisiologis di dalam tubuh sudah normal kembali.
Itulah berbagai hal yang terjadi pada tubuh ketika Anda berhenti merokok. Sudah siap menghentikan kebiasaan buruk tersebut?
Semoga bermanfaat.
Sumber : detik.com


Detik-detik Perubahan Tubuh yang Terjadi Ketika Anda Berhenti Merokok

Rokok adalah salah satu benda paling tidak sehat untuk tubuh. Produk tembakau ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit mematikan, seperti kanker, masalah jantung dan pernapasan. Namun, efek bahan kimia yang dihidup dari rokok bisa pulih ketika Anda berhasil berhenti merokok.

Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk bisa pulih dari racun rokok. Sayangnya, berkat sifat adiktif nikotin, menghentikan kebiasaan merokok bisa sangat sulit bagi beberapa orang. Beberapa kekurangan motivasi, ada juga yang mudah kambuh karena stres atau faktor-faktor lain dan kemudian harus me-restart proses berhenti merokok dari awal lagi.

Berhenti merokok juga semakin sulit dilakukan karena adanya efek balikan (withdrawal), yang membuat para perokok 'tersiksa' saat tak bisa menghisap batang tembakaunya.

Efek balikan yang dirasakan saat sedang berusahan berhenti merokok antara lain:

1. Pencernaan: Anda mungkin mengalami mulas, gangguan pencernaan, mual, dan diare. Gejala biasanya bertambah buruk sebelum akhirnya mulai membaik.
2. Pernapasan: sinus mampet, batuk, dahak dan suara serak.
3. Peredaran darah: Anda mungkin akan merasa pusing, kaku, atau bahkan kesemutan di jari-jari kaki dan tangan.
4. Tidur: Anda mungkin mengalami insomnia.

Efek ini merupakan akibat langsung proses perbaikan kerusakan tubuh yang telah disebabkan rokok, dan mulai merokok lagi hanya akan mengulang kembali rencana Anda untuk bisa menjalankan gaya hidup sehat. Jika Anda berhasil melalui tahap efek balikan (yang seharusnya hanya berlangsung 3-4 minggu), Anda akan melihat perbaikan kesehatan segera dan tahan lama.

Berikut detik-detik perubahan pada tubuh yang terjadi ketika Anda berhenti merokok, seperti dilansirDailyhealthpost, Senin (3/2/2014):

7 Apr 2014

Hari Kesehatan Sedunia 7 April 2014 : Lindungi Diri Dari Penyakit Menular Melalui Vektor


Badan Kesehatan Sedunia (WHO) tak henti-hentinya mengingatkan warga dunia akan pentingnya mengatasi masalah kesehatan masyarakat yang menjadi isu global saat ini. Pada peringatan Hari Kesehatan Sedunia tahun ini yang bertepatan dengan hari Senin 7 April 2014, WHO kembali menyerukan satu pesan singkat namun sarat makna, yakni ‘Small Bite, Big Threat’ (Gigitan Kecil, Sebabkan Petaka). Oleh karena itu masyarakat perlu mengambil langkah-langkah pencegahan untuk melindungi diri dari penyakit menular melalui vektor (Vector-Borne Diseases) itu.
Melalui tema yang disampaikan itu, WHO ingin mengangkat kembali perhatian para pejabat diseluruh negara, jajaran petugas kesehatan dan masyarakat luas mengenai ancaman penyakit menular yang diperantarai oleh hewan serangga itu.
“Dengan hanya satu gigitan saja, penyakit-penyakit ini bias terjadi misalnya penyakit Demam Berdarah, Malaria, Filariasis, Chikungunya yang adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan.
Kadinkes mengatakan, masyarakat  bisa secara aktif berperan dalam pencegahan penyakit-penyakit tersebut. “Caranya adalah dengan melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan memasang jala-jala pada jendela/ventilasi, gunakan obat nyamuk atau tidur dibawah kelambu,” jelas Deden.
Upaya lain, tambah Deden dapat dilakukan pengendalian populasi nyamuk dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk melalui cara Menutup, Menguras dan Mengubur (3M) setiap seminggu sekali dilingkungan tempat tinggal masing-masing. “Singkirkan genangan air dari tempat-tempat di mana nyamuk berkembang biak, seperti dalam wadah tua, pot bunga dan ban bekas,” katanya.