31 Mei 2014

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Sabtu (31/5/2014)


HARI Tanpa Tembakau Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal setiap tanggal 31 Mei. Gerakan ini menyerukan kepada para perokok agar berpuasa tidak merokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia.
“Hari Tanpa Tembakau ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan, kemarin.
Ia mengimbau warga untuk meluangkan waktu sehari tanpa rokok itu. "Ini untuk memperingati hari tanpa tembakau sedunia (HTTS) pada tanggal 31 Mei 2014, kalau perlu tinggalkan kebiasaan merokok itu," jelasnya.
Menurut Kadinkes sebenarnya sudah ada peringatan mengenai bahaya rokok tersebut di kemasan rokok itu sendiri. “Yang jelas apapun alasannya , kita harus sejak dini menghindari rokok, sebab efek dari asap rokok tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang ringan hingga yang  berat yang bisa membawa kita kepada kematian,” katanya.
Dia menegaskan, Pemkab Pandeglang melalui Dinas Kesehatan berkomitmen untuk membangun norma dan budaya tidak merokok sebagai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan warga Pandeglang. “Saat ini draf peraturan tentang kawasan tanpa rokok (KTR) di Pandeglang sudah diajukan ke Pemerintah daerah, mudah-mudahan bisa segera diterapkan,” tandasnya.

30 Mei 2014

Dinkes Imbau Warga Sehari Tampa Merokok pada Sabtu (31/5/2014)


HARI Tanpa Tembakau Sedunia diperingati di seluruh dunia setiap tahun pada tanggal setiap tanggal 31 Mei. Gerakan ini menyerukan kepada para perokok agar berpuasa tidak merokok selama 24 jam serentak di seluruh dunia.
“Hari Tanpa Tembakau ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan,” terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan, Jumat (30/5/2014).
Ia mengimbau warga untuk meluangkan waktu sehari tanpa rokok itu. "Ini untuk memperingati hari tanpa tembakau sedunia (HTTS) pada tanggal 31 Mei 2014, kalau perlu tinggalkan kebiasaan merokok itu," jelasnya.
Menurut Kadinkes sebenarnya sudah ada peringatan mengenai bahaya rokok tersebut di kemasan rokok itu sendiri. “Yang jelas apapun alasannya , kita harus sejak dini menghindari rokok, sebab efek dari asap rokok tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang ringan hingga yang  berat yang bisa membawa kita kepada kematian,” katanya.
Dia menegaskan, Pemkab Pandeglang melalui Dinas Kesehatan berkomitmen untuk membangun norma dan budaya tidak merokok sebagai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan warga Pandeglang. “Saat ini draf peraturan tentang kawasan tanpa rokok (KTR) di Pandeglang sudah diajukan ke Pemerintah daerah, mudah-mudahan bisa segera diterapkan,” tandasnya.

5 Mei 2014

Dinkes Dukung Pengintegrasian Layanan Posyandu-PAUD-BKB

Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mendukung upaya Pengintegrasian (penyatuan red) layanan Posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan bina keluarga balita (BKB) yang berbasis masyarakat menjadi salah satu upaya terobosan dalam rangka perluasan jangkauan layanan kesehatan ibu dan anak.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang Yudi Hermawan, SKM usai mengikuti pertemuan pengembangan model Posyandu terintegrasi yang digelar Dinkes Provinsi Banten, Jum’at (2/5) akhir pekan kemarin.
Menurut Yudi, peran posyandu sangat besar, karena disitu terdapat sejumlah anak usia dini, terutama usia bawah lima tahun dan ibunya. “Ke depan kita akan memetakan kembali posyandu yang sudah diintegrasikan dengan PAUD dan BKB. Jika Posyandunya aktif terus kita aktifkan lagi, dengan memadukan dan memasukkan program bermain. Bermain sambil belajar, dan belajar sambil bermain, agar peningkatan intelektual anak usia dini akan terus bertambah,” ujarnya.
Adapun BKB, ungkap Yudi, sebagai wahana pembinaan keluarga yang memiliki Balita lebih berfokus dalam upaya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan keluarga dalam pengasuhan anak.
“Kalau ketiga jenis layanan dilaksanakan secara baik tentu akan membawa hasil yang menggembirakan dalam rangka menciptakan tumbuh kembang anak sehingga anak akan menjadi sehat, cerdas, ceria dan barakhlak mulia,” katanya.
Ditambahkan, sebagai tindak lanjut kegiatan, Kabupaten Pandeglang ditunjuk untuk menerapkan model pengembangan Posyandu terintegrasi di 9 Posyandu yang tersebar di 3 Puskesmas terpilih pada tahun anggaran 2014.