28 Jul 2014

Dinkes Pandeglang Siagakan 60 Dokter dan 659 Paramedis di Pos Kesehatan Selama Arus Mudik

DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang menyiagakan 44 posko kesehatan dengan mengerahkan 60 personel dokter dan 659 paramedis (perawat dan bidan) menyambut mudik lebaran/Iedul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah.
Pos kesehatan itu terdiri dari sebuah Posko Kendali yang dipusatkan di Klinik Dinkes Jl. Bhayangkara No. 3 Pandeglang, 36 pos kesehatan utama di Puskesmas se Kabupaten Pandeglang dan 7 Posko kesehatan tambahan yang tersebar di Alun-alun Pandeglang, Mengger, Terminal Kadubanen, Terminal Tarogong, Posko di Pustu Banjarwangi Kecamatan Pulosari, Lippo Carita, dan Posko di Pustu Babakan Lor Kecamatan Cikedal, serta pos kesehatan rujukan yakni di RSUD Berkah.
Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, semua pos kesehatan arus mudik dan arus balik lebaran mulai beroperasi pada Senin (21/7/2014) atau H-7 hingga Selasa (5/8/2014) mendatang atau H+7.
“Masing-masing pos kesehatan akan dilayani oleh petugas medis/paramedis yang dilengkapi dengan logistik dan perbekalan kesehatan berupa sebuah Tandu, obat-obatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), obat-obatan dasar, tensimeter, stetoskop serta sebuah tabung Oksigen dan 1 unit ambulan,” ungkap H. Deden Kuswan, Minggu (20/7).
Dijelaskan, penempatan pos kesehatan merupakan bagian dari kesiapsiagaan dinas kesehatan bersama unsur TNI/Polri, Dishubkominfo maupun elemen masyarakat lainnya yang tergabung dalam tim pengamanan arus mudik dan lebaran tahun 2014
Menurutnya, tradisi masyarakat Pandeglang menjelang Idul Fitri akan banyak warga perantauan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Karena itu, faktor kesehatan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. “Kami siap memberikan pelayanan di posko kesehatan yang telah ditentukan bagi warga yang hendak mudik maupun bagi pengemudi dan warga sekitar,” tegasnya.
Sekretaris Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti menambahkan, selama pelaksanaan arus mudik dan cuti lebaran, pihaknya telah menginstruksikan semua Puskesmas untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pengobatan. “Meskipun  tidak semua Puskesmas harus jaga selama 24 jam, tetapi jika  darurat dan sewaktu-waktu dibutuhkan Puskesmas harus siap untuk melayani warga,” katanya.
Dijelaskan, sebanyak 16 Puskesmas yakni Puskesmas , Cikole, Pandeglang, Majasari, Banjar, Bangkonol Cipeucang, Mekarjaya, Pulosari, Sindangresmi, Cikeusik, Sukaresmi, Cibitung, Cikedal, Pagelaran, Angsana dan Puskesmas Patia sudah di instruksikan untuk siaga melayani masyarakat dengan membuat daftar piket 24 jam. 
Sementara untuk 20 Puskesmas lainnya yang terletak dijalur utama arus mudik yakni Puskesmas Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Mandalawangi, Munjul, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur Cisata, Jiput, , Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, dan Sobang, sudah diinstruksikan untuk difungsikan sebagai Posko Kesehatan 24 jam dan wajib jaga selama 24 jam.


27 Jul 2014

Jalur Alternatif Menuju Pandeglang

MENJELANG lebaran,warga khususnya para pemudik agar dapat memanfaatkan jalur alternatif yang berada di wilayah Pandeglang. Dengan melintasi jalur alternatif akan memberikan kenyaman bagi mereka untuk terhindar dari kerawanan kemacetan.
Sejauh ini, sebagian besar jalur alternatif provinsi sudah layak dilintasi kendaraan.
Beberapa jalur itu diantaranya, jaalur Palima-Ciomas, Limusluhur-Mandalawangi, Cadasari-Petir dan Cadasari-Ciomas. 
Sekretaris DPU Pandeglang, Syarif Hidayat mengatakan, jalur alternatif tersebut diatas tidak lain untuk mengurai terjadinya kemacetan lalulintas di sepanjang ruas utama Serang-Pandeglang. “Di ruas jalan Serang-Pandeglang, ada beberapa pasar yang dilintasi kendaraan dan itu menimbulkan kemacetan. Untuk terhindar dari jebakan macet, pengendara mobil bisa memanfaatkan jalur alternatif yang ada di Pandeglang,” katanya.
Dia menjelaskan, jalur alternatif yang ada di Pandeglang kondisi badan jalannya sudah bagus dan layak untuk dilintasi kendaraan. Namun saja beberapa ruas jalan yang agar rusak, namun itu masih layak dilalui kendaraan. Sedangkan untuk wilayah Pandeglang, ada sejumlah ruas jalan yang layak dijadikan jalur alternatif. Diantaranya, Batubantar-Kadubungbang, Barusatu-Menes dan Jiput-Menes. Jalur alternatif itu dapat dilintasi baik kendaraan untuk menuju wisata pantai Carita maupun untuk jalur mudik lebaran. “Ruas jalan Serang-Pandeglang membutuhkan pelebaran, karena sudah tidak layak menampung banyaknya kendaraan yang melintas. Tidak jarang, sering terjadi kemacetan lalulintas di jalan itu. Selain jalan Serang-Pandeglang, jalur wisata Carita juga perlu di perlebar,” katanya.
Anggota Komisi III DPRD Pandeglang, Rain Fachruddin mengatakan, sejumlah ruas utama jalan Serang-Pandeglang memang layak untuk diperlebar. Kondisi jalan yang ada saat ini, dinilai sudah tidak memadai menampung banyaknya kendaraan yang melintas.
“Dulu mungkin tidak ada masalah dengan kondisi jalan, karena tidak banyak kendaraan. Namun saat ini, kondisi jalan sudah tidak mampu menampung kendaraan yang melintas. Akibatnya bisa mengundang rawan kemacetan,” ucapnya. (H-18)***

Sumber : Kabar Banten 

26 Jul 2014

Puskesmas di Jalur Utama Arus Mudik Jaga 24 Jam

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina menyatakan, selama pelaksanaan arus mudik dan lebaran ada 20 Puskesmas yang terletak dijalur utama arus mudik yakni Puskesmas Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Mandalawangi, Munjul, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur Cisata, Jiput, , Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, dan Sobang difungsikan sebagai Posko Kesehatan 24 jam dan wajib jaga selama 24 jam.
Adapun sebanyak 16 Puskesmas lainnya yakni Puskesmas , Cikole, Pandeglang, Majasari, Banjar, Bangkonol Cipeucang, Mekarjaya, Pulosari, Sindangresmi, Cikeusik, Sukaresmi, Cibitung, Cikedal, Pagelaran, Angsana dan Puskesmas Patia sudah di instruksikan untuk siaga melayani masyarakat dengan membuat daftar piket 24 jam. 
“Meskipun  tidak jaga selama 24 jam, tetapi jika  darurat dan sewaktu-waktu dibutuhkan Puskesmas harus siap untuk melayani warga yang membutuhkan pengobatan,” ungkap Kabid Yankesum Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina, Jumat (18/7).
Khusus untuk Posko Kesehatan tambahan yang tersebar di 7 lokasi yakni Alun-alun Pandeglang, Mengger, Terminal Kadubanen, Terminal Tarogong, Posko di Pustu Banjarwangi Kecamatan Pulosari, Lippo Carita, dan Posko di Pustu Babakan Lor Kecamatan Cikedal, menurut Koordinator Pelayanan Kesehatan Posko Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini, jam operasionalnya mulai pukul 07.00 - 14.00 WIB (shift 1) dan pukul 14.00 - 21.00 WIB (shift 2), serta pada saat lebaran (Hari H Lebaran) ditambah shift 3 mulai pukul 21.00 -  07.00 WIB.


25 Jul 2014

Ini Daftar Nomor Telepon Posko Kesehatan Kendali Kab/Kota se Provinsi Banten



SELAMA arus mudik dan balik Lebaran 1435 H, Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan 48 posko kesehatan untuk memberikan pelayanan 24 jam kepada para pemudik di sejumlah titik keramaian, seperti bandara, stasiun, terminal serta pelabuhan.
"Kita siapkan beberapa posko lapangan di sejumlah titik di delapan kabupaten/kota, jumlahnya ada 48 posko" ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardojo, Selasa (22/7/2014).
Sigit menambahkan, bahwa para pemudik diharapkan menjaga kesehatan dan keselamatan selama beerada di jalan, sehingga dapat merayakan Idul Fitri dengan keluarga di kampung halamannya.
"Kita siapkan 489 dokter yang sudah stand by, 1.457 perawat dan tenaga teknis 916. Selain itu ada ambulans 198 unit, tenda 28, bed (kasur) 256, dan 183 tandu," jelasnya.
Berikut ini data jumlah Posko Kesehatan dan nomor telepon yang disiapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinkes Banten di setiap Kabupaten/Kota se'Provinsi Banten jika pemudik membutuhkan :
 
Dinkes Kab.Tangerang 43 puskesmas:
-dr Sumihar 081317560657
-drg Made Kusumadewi 08129505149
 
Dinkes Kota Tangerang 32 puskesmas:
-dr H Sukarta 08159593355
 
Dinkes Tangsel 25 Puskesmas:
-drg Una Rahmadona 0816739611
 
Dinkes Kab Serang 31 Puskesmas:
-dr Iis Purwati 081381643549
 
Dinkes Kab Pandeglang 36 Puskesmas:
-Hj Yeni Herlina 08131954252
 
Dinkes Kab Lebak 41 Puskesmas:
-dr Dany 08122328487
 
Dinkes Kota Cilegon 8 Puskesmas:
-Ujang Syamsul 087809187132
 
Dinkes Kota Serang 16 Puskesmas:
-dr Hikmat Sumantri 087773077812

Sedangkan di Jalan tol Tangerang-Merak, terdapat dua posko kesehatan yang berlokasi di rest area 68 a dan b

Sumber :  Pemprov Banten Siapkan 48 Posko Kesehatan

Informasi Posko Kesehatan Pandeglang klik disini


24 Jul 2014

36 Puskesmas Disiagakan 24 Jam


Sekretaris Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti mengatakan, selama pelaksanaan arus mudik dan cuti lebaran/Iedul Fitri 1435 H, pihaknya telah menginstruksikan semua Puskesmas untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pengobatan. “Meskipun  tidak semua Puskesmas harus jaga selama 24 jam, tetapi jika  darurat dan sewaktu-waktu dibutuhkan Puskesmas harus siap untuk melayani warga yang mau berobat,” katanya, Minggu (20/7).
Dijelaskan, sebanyak 16 Puskesmas yakni Puskesmas , Cikole, Pandeglang, Majasari, Banjar, Bangkonol Cipeucang, Mekarjaya, Pulosari, Sindangresmi, Cikeusik, Sukaresmi, Cibitung, Cikedal, Pagelaran, Angsana dan Puskesmas Patia sudah di instruksikan untuk siaga melayani masyarakat dengan membuat daftar piket 24 jam. 
Sementara untuk 20 Puskesmas lainnya yang terletak dijalur utama arus mudik yakni Puskesmas Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Mandalawangi, Munjul, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur Cisata, Jiput, , Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, dan Puskesmas Sobang, sudah diinstruksikan untuk difungsikan sebagai Posko Kesehatan 24 jam dan wajib jaga selama 24 jam.

Informasi Pos Kesehatan Mudik Kabupaten Pandeglang klik disini :
Pandeglang Siagakan 45 Posko Kesehatan Layani Pemudik



23 Jul 2014

Dinkes Pandeglang Fungsikan 36 Puskesmas Sebagai Pos Kesehatan Utama Hadapi Pemudik Lebaran


DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang menyiagakan 44 posko kesehatan dan satu pos kesehatan rujukan menyambut lebaran/Iedul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah. Pos kesehatan itu terdiri dari sebuah Posko Kendali yang dipusatkan di Klinik Dinkes Jl. Bhayangkara No. 3 Pandeglang, 36 pos kesehatan utama di Puskesmas se Kabupaten Pandeglang dan 7 Posko kesehatan tambahan yang tersebar di Alaun-alun Pandeglang, Mengger, Terminal Kadubanen, Terminal Tarogong, Posko di Pustu Banjarwangi Kecamatan Pulosari, Lippo Carita, dan Posko di Pustu Babakan Lor Kecamatan Cikedal, serta pos kesehatan rujukan yakni di RSUD Berkah.
Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, semua pos kesehatan arus mudik dan arus balik lebaran mulai beroperasi pada Senin (21/7) atau H-7 hingga Selasa (5/8) mendatang atau H+7 dengan melibatkan 60 personel dokter dan 659 paramedis (perawat dan bidan).                       
“Masing-masing pos kesehatan akan dilayani oleh petugas medis/paramedis yang dilengkapi dengan logistik dan perbekalan kesehatan berupa sebuah Tandu, obat-obatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), obat-obatan dasar, tensimeter, stetoskop serta sebuah tabung Oksigen dan 1 unit ambulan,” ungkap H. Deden Kuswan, Minggu (20/7) akhir pekan kemarin.
Dijelaskan, penempatan pos kesehatan merupakan bagian dari kesiapsiagaan dinas kesehatan bersama unsur TNI/Polri, Dishubkominfo maupun elemen masyarakat lainnya yang tergabung dalam tim pengamanan arus mudik dan lebaran tahun 2014
Menurutnya, tradisi masyarakat Pandeglang menjelang Idul Fitri akan banyak warga perantauan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Karena itu, faktor kesehatan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. “Kami siap memberikan pelayanan di posko kesehatan yang telah ditentukan bagi warga yang hendak mudik maupun bagi pengemudi dan warga sekitar,” tegasnya.
Sekretaris Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti menambahkan, selama pelaksanaan arus mudik dan cuti lebaran, pihaknya telah menginstruksikan semua Puskesmas untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pengobatan. “Meskipun  tidak semua Puskesmas harus jaga selama 24 jam, tetapi jika  darurat dan sewaktu-waktu dibutuhkan Puskesmas harus siap untuk melayani warga,” katanya.
Dijelaskan, sebanyak 16 Puskesmas yakni Puskesmas , Cikole, Pandeglang, Majasari, Banjar, Bangkonol Cipeucang, Mekarjaya, Pulosari, Sindangresmi, Cikeusik, Sukaresmi, Cibitung, Cikedal, Pagelaran, Angsana dan Puskesmas Patia sudah di instruksikan untuk siaga melayani masyarakat dengan membuat daftar piket 24 jam.  
Sementara untuk 20 Puskesmas lainnya yang terletak dijalur utama arus mudik yakni Puskesmas Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Mandalawangi, Munjul, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur Cisata, Jiput, , Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, dan Sobang, sudah diinstruksikan untuk difungsikan sebagai Posko Kesehatan 24 jam dan wajib jaga selama 24 jam.

22 Jul 2014

Dinkes Sebar 7 Posko Kesehatan Tambahan Layani Pemudik


DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang menyiagakan 44 posko kesehatan menghadapi arus mudik lebaran/Iedul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah.
Posko kesehatan tersebut terdiri dari sebuah Posko Kendali yang dipusatkan di Klinik Dinkes Jl. Bhayangkara No. 3 Pandeglang, 36 pos kesehatan utama di Puskesmas se Kabupaten Pandeglang dan 7 Posko kesehatan tambahan yang tersebar di Alaun-alun Pandeglang, Mengger, Terminal Kadubanen, Terminal Tarogong, Posko di Pustu Banjarwangi Kecamatan Pulosari, Lippo Carita, dan Posko di Pustu Babakan Lor Kecamatan Cikedal, serta pos kesehatan rujukan yakni di RSUD Berkah.
Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, semua pos kesehatan arus mudik dan arus balik lebaran mulai beroperasi pada Senin (21/7) atau H-7 hingga Selasa (5/8) mendatang atau H+7 dengan melibatkan 60 personel dokter dan 659 paramedis (perawat dan bidan).                       
“Masing-masing pos kesehatan akan dilayani oleh petugas medis/paramedis yang dilengkapi dengan logistik dan perbekalan kesehatan berupa sebuah Tandu, obat-obatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), obat-obatan dasar, tensimeter, stetoskop serta sebuah tabung Oksigen dan 1 unit ambulan,” ungkap H. Deden Kuswan, Minggu (20/7).
Sekretaris Dinkes Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti menambahkan, selama pelaksanaan arus mudik dan cuti lebaran, pihaknya telah menginstruksikan semua Puskesmas untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pengobatan. “Meskipun  tidak semua Puskesmas harus jaga selama 24 jam, tetapi jika  darurat dan sewaktu-waktu dibutuhkan Puskesmas harus siap untuk melayani warga yang mau berobat,” katanya.
Dijelaskan, sebanyak 16 Puskesmas yakni Puskesmas , Cikole, Pandeglang, Majasari, Banjar, Bangkonol Cipeucang, Mekarjaya, Pulosari, Sindangresmi, Cikeusik, Sukaresmi, Cibitung, Cikedal, Pagelaran, Angsana dan Puskesmas Patia sudah di instruksikan untuk siaga melayani masyarakat dengan membuat daftar piket 24 jam.  
Sementara untuk 20 Puskesmas lainnya yang terletak dijalur utama arus mudik yakni Puskesmas Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Mandalawangi, Munjul, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur Cisata, Jiput, , Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, dan Puskesmas Sobang, sudah diinstruksikan untuk difungsikan sebagai Posko Kesehatan 24 jam dan wajib jaga selama 24 jam.

21 Jul 2014

Pemkab Pandeglang Siapkan 45 Posko Kesehatan Layani Pemudik Lebaran 1435 H


SETIAP tahun Pemkab Pandeglang termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang selalu melakukan kegiatan kesiapsiagaan bidang kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ada dan menyiagakan pos-pos kesehatan di tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran serta semakin ditingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun.
Tahun ini, Dinkes Pandeglang menyiagakan sebanyak 44 pos kesehatan dan pos kesehatan rujukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah menyambut Iedul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah.
Pos kesehatan itu terdiri dari sebuah Posko Kendali yang dipusatkan di Klinik Dinkes Pandeglang, 36 pos kesehatan utama di Puskesmas se Kabupaten Pandeglang dan 7 Posko kesehatan tambahan yang tersebar di Alaun-alun Pandeglang, Mengger, Terminal Kadubanen, Terminal Tarogong, Posko di Pustu Banjarwangi Kecamatan Pulosari, Lippo Carita, dan Posko di Pustu Babakan Lor Kecamatan Cikedal.
Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, semua pos kesehatan arus mudik dan arus balik lebaran mulai beroperasi pada Senin (21/7) atau H-7 hingga Selasa (5/8) mendatang atau H+7 dengan melibatkan 60 personel dokter dan 659 paramedis (perawat dan bidan).                       
“Masing-masing pos kesehatan akan dilayani oleh petugas medis/paramedis yang dilengkapi dengan logistik dan perbekalan kesehatan berupa sebuah Tandu, obat-obatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), obat-obatan dasar, tensimeter, stetoskop serta sebuah tabung Oksigen dan 1 unit ambulan,” ungkap H. Deden Kuswan, didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Hj. Yeni Herlina, Jumat (18/7) akhir pekan kemarin.
Dijelaskan, penempatan pos kesehatan merupakan bagian dari kesiapsiagaan dinas kesehatan bersama unsur TNI/Polri, Dishubkominfo maupun elemen masyarakat lainnya yang tergabung dalam tim pengamanan lebaran tahun 2014
Menurutnya, tradisi masyarakat Pandeglang menjelang Idul Fitri akan banyak warga perantauan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Karena itu, faktor kesehatan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. “Kami siap memberikan pelayanan bagi warga yang hendak mudik maupun bagi pengemudinya,” tegasnya.
Selaku penanggung jawab Posko Kesehatan Kabupaten Pandeglang, ia berpesan kepada para pemudik untuk menyiapkan fisik yang prima dengan memeriksakan kesehatan sebelum perjalanan, menyiapkan obat-obatan pribadi yang diperlukan, istirahat  yang cukup, mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, serta memanfaatkan pos kesehatan jika membutuhkan.
“Kepada pengemudi transportasi umum yang memberikan pelayanan selama arus mudik Lebaran saya juga berpesan agar menyiapkan fisik dan mental yang prima, memeriksa kesehatan sebelum mengemudi, menghindari penggunaan obat terlarang dan alkohol, memanfaatkan Pos Kesehatan jika membutuhkan, menyiapkan obat-obatan P3K dalam kendaraan, serta berhati-hati mengemudi terutama pada saat cuaca buruk dan disiplin dalam mengemudi dan mematuhi rambu lalu lintas,” paparnya.
Kadinkes juga berharap agar  seluruh jajaran kesehatan  yang bertugas dalam masa arus mudik lebaran  agar selalu bekerja dan bertindak profesional serta mematuhi semua standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.  
Puskesmas Siaga 24 jam
Kepala Bidang Yankesum Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina menambahkan, selama pelaksanaan arus mudik dan lebaran sebanyak 16 Puskesmas yakni Puskesmas , Cikole, Pandeglang, Majasari, Banjar, Bangkonol Cipeucang, Mekarjaya, Pulosari, Sindangresmi, Cikeusik, Sukaresmi, Cibitung, Cikedal, Pagelaran, Angsana dan Puskesmas Patia sudah di instruksikan untuk siaga melayani masyarakat dengan membuat daftar piket 24 jam.  “Meskipun  tidak jaga selama 24 jam, tetapi jika  darurat dan sewaktu-waktu dibutuhkan Puskesmas harus siap untuk melayani warga yang membutuhkan pengobatan,” ungkapnya.
Untuk 20 Puskesmas lainnya yang terletak dijalur utama arus mudik yakni Puskesmas Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Mandalawangi, Munjul, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur Cisata, Jiput, , Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, dan Sobang menurut Koordinator Pelayanan Kesehatan Posko Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini, sudah diinstruksikan untuk difungsikan sebagai Posko Kesehatan 24 jam dan wajib jaga selama 24 jam.
“Khusus untuk Posko Kesehatan tambahan, jam operasionalnya mulai pukul 07.00 - 14.00 WIB (shift 1) dan pukul 14.00 - 21.00 WIB (shift 2), serta pada saat lebaran (Hari H) ditambah shift 3 mulai pukul 21.00 -  07.00 WIB,” tandas Yeni.

Berita terkait : 
Dinkes Pandeglang Siapkan Puluhan Posko Mudik
44 Posko Disiapkan Dinkes Pandeglang
Dinkes Siapkan 43 Posko Kesehatan Arus Mudik


20 Jul 2014

Kemenkes RI Siagakan Ribuan Pos Kesehatan di Sepanjang Jalur Mudik Lebaran

Setiap tahun, Pemerintah termasuk jajaran kesehatan di seluruh Tanah Air selalu melakukan kegiatan kesiapsiagaan bidang kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ada dan menyiagakan pos-pos kesehatan di tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran serta semakin ditingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun.

Tahun ini, sebanyak 2.641 pos kesehatan dan 1.554 Rumah Sakit se-Sumatera Jawa Bali disiagakan. Pos kesehatan terdiri dari 2.424 pos kesehatan milik Dinas Kesehatan (800 pos lapangan dan 1.624 Puskesmas) serta sebanyak 217 pos kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, dalam sambutannya pada Apel Siaga Kesiapan Bidang Kesehatan pada Mudik Lebaran tahun 2014/1435H di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Selasa pagi (15/7).

Perpindahan penduduk dalam jumlah besar berpotensi risiko terjadinya kecelakaan yang dapat berdampak pada kematian, ujar Menkes.

Data Kementerian Perhubungan RI menunjukkan bahwa jumlah pemudik tiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, yaitu: 17.245.054 pemudik (tahun 2012), 18.587.668 pemudik (tahun 2013), dan pada tahun 2014  diprediksi meningkat 3,83% menjadi 19.299.144 pemudik. Arus mudik utamanya terjadi di 10 Provinsi, yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten,  DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,  Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Sebenarnya telah terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada tahun 2013. Menurut data Polri, pada  tahun  2013 terjadi 3.675 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 29,8% dibanding jumlah kecelakaan di tahun 2012, namun masih berakibat 795 orang meninggal. Tahun 2013, jumlah orang meninggal akibat kecelakaan juga menurun 12,4% dibanding tahun 2012.

Kecelakaan menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidup, itu yang harus kita cegah. Satu kecelakaan itu sudah terlalu banyak, karena satu saja kecacatan atau kematian akibat kecelakaan akan mempengaruhi kehidupan orang lain , kata Menkes.

Menurutnya, penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik dapat diwujudkan dengan melakukan upaya-upaya seperti: 1) Peningkatan kesadaran dan pemahaman para pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat; 2) Kesiapan seluruh jajaran Pemerintah baik kesehatan maupun non-kesehatan dalam memberikan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan; serta 3) Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan mencukupi, termasuk sopir yang sehat dan bertanggung-jawab.

Perjalanan mudik juga berisiko terjadinya keracunan makanan, infeksi berbagai penyakit menular, serta meningkatnya atau kambuhnya kejadian penyakit tidak menular seperti  hipertensi, diabetes melitus, dan asma. Selain itu, yang  juga perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah tindak kejahatan.

Sumber : depkes.go.id
Informasi pelayanan posko kesehatan di Kabupaten Pandeglang :
Dinkes Pandeglang Siapkan Puluhan Posko Mudik
44 Posko Disiapkan Dinkes Pandeglang
Dinkes Siapkan 43 Posko Kesehatan Arus Mudik

18 Jul 2014

Kecamatan Banjar Siapkan 3 Desa Model Integrasi Posyandu-PAUD-BKB



KECAMATAN Banjar siap menjadi model pengembangan Integrasi Posyandu-PAUD-BKB di Kabupaten Pandeglang. Untuk mewujudkan harapan tersebut telah dilakukan pertemuan pengembangan model integrasi Posyandu-PAUD-BKB tingkat Kecamatan Banjar dengan mengundang kader, dan lintas sector kecamatan terkait dan kader Posyandu, PAUD dan BKB dari Desa Desa Banjar, Desa Cibodas, dan Desa Bandung
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes, selaku narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
Kepala Puskesmas Banjar Hj. Euis Jubaedah mengatakan upaya yang dilakukan pihaknya merupakan bagian dari pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu. “Ini adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan gizi atau kesehatan, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga dan kesejahteraan social,” ungkapnya saat pertemuan pengembangan model Integrasi Posyandu-PAUD-BKB tingkat Kecamatan Banjar yang digelar di Aula Puskesmas setempat, Jumat (18/7/2014).
Dia merinci beberapa kegiatan yang idealnya bisa dilakukan pada Integrasi Possyandu-PAUD-BKB diantaranya Pembinaan gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, Perilaku Hidup Bersih dan sehat, Kesehatan Lanjut Usia, BKB, Pos PAUD , Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Pemberdayaan Fakir Miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial, Kesehatan reproduksi Remaja, hingga Peningkatan Ekonomi keluarga.
Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes mengatakan, ada tiga model bentuk layanan Posyandu-PAUD-BKB yang dapat dilakukan di masyarakat secara integrative dan holistic yakni Posyandu sebagai Pelayanan Kesehatan, gizi dan intervensi deteksi dini, BKB sebagai Pelayanan tumbuh kembang dan PAUD sebagai Layanan Aspek Asah Pendidikan.
“Model pelayanannya bisa semua pelayanan pada hari dan tempat yang sama atau pelayanan pada hari yang sama tempat berbeda, atau pelayanan pada hari yang berbeda dan tempat yang sama. Terserah semua tergantung situasi dan kondisi serta kesiapan di masyarakat setempat,” ungkapnya.
Menurutnya, pelayanan integrasi ini sangat penting sebab semua menjadi hak anak dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
“Pelayanan integrasi Posyandu-PAUD-BKB merupakan hak anak-anak kita,” tegasnya.
Dia menguraikan pentingnya masa pertumbuhan otak dan organ tubuh lain terjadi sejak janin dalam kandungan sampai dengan usia balita. Begitupun pada masa pertumbuhan paling cepat terjadi pada tahun pertama kehidupan. Anak pun perlu gizi dalam jumlah yang tepat dan kualitas yang baik. Adapun pemenuhan pelayanan kesehatan dan lingkungan sehat yang layak menjamin tumbuh kembang anak secara optimal. Yang tidak kalah penting adalah stimulasi psiko- sosial harus dimulai sejak dini dan tepat waktu untuk perkembangan psiko-sosial yang optimal.
Untuk diketahui, Posyandu dilaksanakan satu bulan sekali atau hari buka posyandu satu hari/perbulan yang harinya sesuai kesepakatan. Tempatnya biasanya dilokasi yang mudah dijangkau dan diselenggarakan oleh Kader Posyandu dengan bimbingan dari puskesmas.
Sementara itu, kegiatan BKB dilaksanakan satu bulan sekali atau satu bulan 2 kali dengan fokus Kegiatan  pada tumbuh kembang anak. Kegiatannya dilaksanakan oleh Kader BKB dengan bimbingan Petugas lapangan KB.
Adapun PAUD, umumnya dilaksanakan 3 – 5 kali seminggu (rata-rata 4 hari senin-kamis) dan fokus kegiatan pada pengembangan potensi anak melalui metode bermain. Kegiatan dilaksanakan oleh Kader dengan bimbingan pengelola program PAUD.

Puskesmas Cimanuk Jadi Model Pengembangan Integrasi Posyandu-PAUD-BKB



DALAM upaya mengoptimalkan perkembangan, pertumbuhan, dan pengasuhan anak usia 0-6 tahun, tiga desa di wilayah Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang merintis pengembangan Integrasi Posyandu-PAUD-BKB.
Tiga desa yang kedepan dirancang sebagai model pengembangan integrasi Posyandu-PAUD-BKB di Kabupaten Pandeglang itu yakni  Desa Kadudodol, Desa Cimanuk, dan  Desa Kupahandap.
Hal itu terungkap saat pertemuan pengembangan model Integrasi Posyandu-PAUD-BKB tingkat Kecamatan Cimanuk yang digelar di Aula Puskesmas Cimanuk, Kamis (17/7).
Pertemuan ini bertema penguatan dan pengembangan Posyandu terintegrasi PAUD dan Bina Keluarga Balita (BKB), dihadiri Pengelola program kesehatan ibu/anak di puskesmas, Pengelola program promkes di puskesmas, UPT  Dinas Pendidikan Kecamatan, BP3AKB kecamatan, KUA Kecamatan,  TP PKK Kecamatan, Ketua Forum kader  posyandu kecamatan, Kader postyandu di 3 posyandu terpilih, Ketua porum kader posyandu kecamatan, Ketua HIMPAUDI kecamatan, Kader BKB  dan PAUD terpilih, Narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Kepala Puskesmas Cimanuk dr. Chaerudin mengatakan Program kerja Posyandu sejalan dengan pengembangan Desa siaga aktif. Dimana keaktifan Posyandu merupakan satu diantara kriteria untuk mencapai Desa dan Kelurahan siaga aktif.
“Posyandu dapat mendukung dan memfasilitasi masyarakat untuk menjalani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Keberadaannya dapat mendekatkan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat, yakni mendukung keberhasilan pembinaan PHBS di rumah tangga meliputi 10 indikator : persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, ASI Eklusif, Penimbangan bayi dan balita setiap bulan serta termasuk didalamnya imunisasi dasar lengkap, Penggunaan air bersih, Cuci Tangan Pakai air bersih dan sabun (CTPS), Penggunaan jamban sehat, Pemberantasan jentik nyamuk, Konsumsi sayur dan buah setiap hari, Aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok didalam rumah,” katanya.
Menurutnya, untuk memantapkan upaya tersebut sangat dipengaruhi peran serta dan dukungan pemerintah. “Maka perlu dilakukan pengintegrasian secara lintas program dalam penguatan program kerja posyandu,”
Dr. Chaerudin menambahkan, salah satu tujuan yang diharapkan dari pertemuan ini yakni untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan integrasi program kerja Posyandu, PAUD dan BKB di wilayah Kecamatan Cimanuk.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Cimanuk Lutfi mengatakan, anak-anak usia dini tidak cukup hanya mendapatkan program belajar dan bermain dari PAUD atau taman kanak-kanak (TK) tempat mereka dititipkan saja. Tetapi perlu penguatan kepribadian anak dan jaminan kesehatan dari PAUD tempat mereka dididik.
”Di PAUD yang pertama diajarkan adalah berperilaku. Memberi contoh dan membiarkan anak-anak kreatif lebih diutamakan. Ini yang harus dikembangkan,” jelasnya.
Ketua HIMPAUDI Kecamatan Cimanuk Emay Humaeroh mengatakan, upaya integrasi program yang diterapkan di PAUD dengan BKB dan Posyandu ini sangat efektif dibandingkan dengan pelayanan anak usia dini yang hanya dilakukan oleh posyandu sendiri atau BKB sendiri. Hal ini dapat dilihat dari ketertarikan masyarakat dalam hal ini orang tua khususnya untuk datang ke posyandu integrasi BKB dan pos PAUD untuk mengetahui tentang pelayanan anak usia dini.