31 Des 2015

Kadinkes Ajak Warga Cerdik Menjaga Kesehatan


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani berharap petugas Puskesmas lebih meningkatkan kinerja dalam upaya peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pengembangan desa siaga di wilayah kerjanya. Menurut Indah Peningkatan PHBS dan Desa Siaga Aktif merupakan indikator penting penilaian kinerja Puskesmas dalam menjalankan salah satu fungsinya sebagai pelaksana pemberdayaan kesehatan masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani saat membuka kegiatan pertemuan evaluasi Program PHBS dan Desa Siaga Aktif tingkat Kabupaten Pandeglang yang dipusatkan di Puskesmas Carita, Selasa (29/12/2015). Hadir sebagai peserta dalam pertemuan tersebut 36 Petugas Koordinator Promosi Kesehatan (Promkes) Puskesmas se Kabupaten Pandeglang
Dia mengungkapkan, kedepan upaya promotif  dan preventif akan lebih digalakan lagi oleh dinas kesehatan, diantaranya melalui pemberdayaan masyarakat melalui Paradigma sehat yang lebih diutamakan, tanpa mengabaikan pengobatan dan pemulihan kesehatan melalui wadah desa siaga aktif.
“Sehingga masyarakat tidak hanya tahu apa itu hidup bersih tetapi menyadari arti penting hidup sehat, dan bisa menerapkan bagaimanamasyarakat menjaga kesehatan melalui perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS),” ungkapnya.
Indah menegaskan, salah satu tugas Pokok dan fungsi koordinator Promkes Puskesmas yakni meningkatkan kemampuan individu dan keluarga untuk mempraktikan perilaku  mencegah dan mengatasi terjadinya masalah kesehatan“Serta untuk meningkatkan kemampuan keluarga untuk memelihara kesehatannya secara mandiri,” katanya.
Kepala Bidang Sumberdaya dan Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H.Kodiat Juarsa, M.Kes mengatakan, evaluasi program bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program PHBS dan Desa Siaga Aktif yang telah dilaksanakan selama TA.2015.
Dia mengakui tingkat perkembangan perilaku hidup bersih dan sehat masih harus ditingkatkan, sementara berdasarkan laporan Puskesmas seluruh desa telah dibentuk menjadi desa siaga, tinggal lebih dikembangkan agar lebih aktif lagi,” katanya.
Ditambahkan, Desa Siaga dibentuk agar terwujud masyarakat desa yang sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.

16 Des 2015

Program Jaminan Kesehatan Nasional Dievaluasi

Dalam rangka meningkatkan kinerja program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tingkat Kabupaten Pandeglang, Kepala Puskesmas se Kabupaten Pandeglang dikumpulkan di aula Dinkes Pandeglang. Pertemuan dilakukan dalam rangka evaluasi peneyelenggaraan JKN tahun 2015.
Menurut Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi tujuan pertemuan ini yakni untuk mengetahui permasalahan yang timbul dalam penyelenggaraan JKN dan review peran Tim Koordinasi kabupaten yang terdiri dari beberapa lintas sector terkait.
“Kita duduk bersama dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada peserta JKN atau BPJS Kesehatan, meliputi upaya peningkatan sarana prasarana, peningkatan kapasitas SDM kesehatan, kegiatan operasional pengelolaan JKN,termasuk pembinaan fasilitas kesehatan,”  kata H. Didi Mulyadi disela membuka Pertemuan Evaluasi tim koordinasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tingkat Kabupaten Pandeglang, di aula Dinkes Pandeglang, Kamis (3/12/2015).
Hadir dalam pertemuan tersebut tim koordinasi JKN kabupaten Pandeglang yangterdiri dari unsure RSUD Berkah, Biro Pusat Statistik (BPS),Dinsosnakertran, BPJS Kesehatan, Disdukcapil, serta Asisten Daerah (Asda 1) H.Utuy Setiadi selaku Plh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Dinkes Pandeglang Hj.Yeni Herlina menjelaskan,
Hasil evaluasi yang dilakukan tim akan dijadikan sebagai bahan perencanaan penyelenggaraan JKN tahun 2016. “Kita berharap penyelenggaraan JKN kedepan semakin membaik sesuai harapan masyarakat,”katanya.
Ditambahkan Yeni, beberapa hasil diskusi yang diperoleh diantaranya kesepakatan masalah kepesertaan, seperti kelengkapan administarsi peserta JKN untuk nomor induk kependudukan (NIK),
Sistem rujukan di rumah sakit hingga komitmen peningkatan pelayanan kesehatan kepada peserta BPJS Kesehatan.

3 Des 2015

Hari Aids Sedunia : Angka Kematian ODHA di Pandeglang Sangat Tinggi


ANGKA kematian akibat HIV/AIDS di Pandeglang sangat tinggi. Dari 146 kasus yang ditemukan di Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2004-2015, sebanyak 113 orang dengan penderita AIDS (ODHA) telah meninggal. Hal diungkapkan Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Pandeglang, Yudi Hermawan, SKM kepada sejumlah wartawan, di Kantornya, Selasa (1/12/2015).
Yudi menjelaskan, jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi ditemukan pada tahun 2013-2014 yakni masing-masing sebanyak 27 ODHA.”Tahun ini (2015 red) kami menemukan 20 ODHA yang tersebar di wilayah Pandeglang,”katanya.
Menurut Yudi penyebaran HIV/AIDS dapat digolongkan kedalam dua kelompok utama, yakni melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik untuk penggunaan narkotika. “Entah terjadi gejala atau tidak, seseorang yang terinfeksi HIV bisa menularkan virus kepada orang lain,” jelasnya.
Kendati demikian menurut Yudi, HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. “Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti batuk atau flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urin tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak,”terang Yudi.
Selain itu HIV juga tidak menularmelalui ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan mandi, handuk atau peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang sama, digigit binatang atau serangga seperti nyamuk. “Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain hanya meliputi darah, dinding anus, Air Susu Ibu (ASI), sperma, cairan vagina, termasuk darah menstruasi,” tegasnya.
Dia berharap,Hari Aids Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember  menjadi momentum semua pihak untuk lebih peduli terhadap pencegahan penyakit yang mematikan ini. “Penyebaran virus HIV sudah menjangkau daerah-daerah terpencil. Sekarang epideminya sudah di semua wilayah Kecamatan di Kabupaten Pandeglang," ujar Yudi.
Ditambahkan, dalam rangka Hari AIDS 2015 Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Pandeglang akan menggelar lounching Film Animasi HIV/AIDS pada Jum’at (4/12/2015).
Untuk diketahui HIV/AIDS pertama ditemukan di wilayah Pandeglang pada 2004 (3 kasus ODHA). Sejak itu berturut-turut HIV/AIDS ditemukan sebanyak 6 ODHA (2005), 2006 tidak ditemukan, 2007 (24 ODHA), 2008 (8), 2009 (9), 2010 (8), 2011 (6), 2012 (8), 2012 (27),2013 (27), 2014 (27),2015 (20).