17 Feb 2015

Akbid Pelita Persada gelar SMD dan MMD di Desa Sindanglaut Kecamatan Carita


DALAM rangka Praktek Kerja Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas di Desa Sindanglaut Kecamatan Carita pada 9 sampai dengan 10 Februari 2015 puluhan mahasiswa calon bidan (Cabid) melaksanakan survey mawas diri (SMD) dengan sasaran seluruh warga yang tinggal di desa setempat.
Data hasil SMD setelah ditabulasi dan dioleh disampaikan dalam acara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang digelar pada Jumat (13/2/2015).
Hadir dalam MMD yang digelar di SDN 1 Sindanglaut tersebut, Kepala Puskesmas Carita H. Ajat, SKM berserta koordinatorbidan daan bidan desa, Direktur AKbid Pelita Persada, Grogol, Jakarta Syafrani Ibrahim, SST, M.Kes, Kepala Desa Sindanglaut Sulaeman, para kader, tokoh masyarakat serta tokoh agama setempat.
Kepala Puskesmas Carita H. Ajat, SKM mengatakan, MMD merupakan sebuah musyawarah yang diajukan oleh mahasiswa kepada aparat desa untuk mempresentasikan hasil SMD dan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa.
“MMD dilakukan untuk menganalisis suatu masalah yang ditemukan oleh mahasiswa lalu didiskusikan bersama dan membuat suatu kesimpulan yang dijadikan suatu rekomendasi bagi aparat desa untuk memajukan desa nantinya,” kata Ajat.
MMD sendiri berjalan cukup lancar. Mahasiswa mempresentasikan seluruh hasil SMD/observasi yang telah dilakukan selama dua hari, lalu menyampaikan seluruh masalah yang ada seperti masalah sanitasi rumah warga,  tentang sampah yang sistem pembuangannya masih belum tertata rapi, masalah kesehatan ibu dan anak hingga masalah keluarga berencana. Acara MMD berlangsung dari pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

16 Feb 2015

Stok Obat Hadapi Puncak Musim Penghujan Cukup






MEMASUKI puncak musim penghujan ini, berbagai penyakit seperti diare, demam berdarah, ISPA dan gatal-gatal rawan menyerang masyarakat. Pemkab Pandeglang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengantisipasi dengan menyediakan obat-obatan hingga ke puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) untuk mengantisiaspi mewabahnya sejumlah penyakit yang biasa berkembang di musim hujan. Kepala Dinkes Pandeglang H. Deden Kuswan mengungkapkan, pihaknya telah mengantisipasi dengan menyediakan stok obat yang mencukupi di setiap puskesmas dan mengaktifkan desa/kelurahan siaga.
"Ada 36 Puskesmas di Kabupaten Pandeglang dengan stok obat yang cukup. Warga yang sakit bisa langsung datang ke Puskesmas atau Pustu yang ada di masing-masing wilayah," ujarnya, Kamis (12/2/2015).
Deden menjelaskan, hingga sekarang belum terlihat indikasi meningkatnya penyakit-penyakit yang sering menyerang pada musim penghujan tersebut. “Salah satu penyakit yang ditemukan adalah demam berdarah, tetapi jumlahnya tidak banyak,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat secara pro aktif melakukan kegiatan menguras, menutup dan mengubur untuk memotong rantai perkembangan biakan nyamuk . “Langkah kongkritnya dilingkungan masing-masing, warga mengaktifkan kembali memantau sarang nyamuk," imbuhnya.
Dia memaparkan, sejumlah penyakit yang berpotensi mewabah di musim hujan antara lain diare dan demam berdarah dengue (DBD) yang menyerang warga, sebagai akibat dari tercemarnya sejumlah tempat dan sumber air baku, karena kotoran dan material banjir.
Selain itu juga, disebabkan oleh genangan air yang memberikan suasana yang cukup kondusif bagi berkembang biaknya jentik nyamuk aedes aegypti, yang akhirnya menyebarkan DBD.



14 Feb 2015

Sekeloh Tempat Pembelajaran Hidup Sehat



KEMENTERIAN Kesehatan RI dan Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah bersepakat dan akan saling mendukung untuk mewujudkan sekolah menjadi tempat pembelajaran hidup sehat, dan unit sekolah merupakan unit yang bisa mengubah perilaku.

Hal ini diungkapkan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Anies Rasyid Baswedan Ph.D, kepada sejumlah media usai pertemuannya dengan Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), di Jakarta (27/1).

"Kita membicarakan bagaimana pendidikan itu juga termasuk di antaranya mendidik masyarakat untuk hidup sehat, ujar Mendikbud.

Pertemuan dua kementerian tersebut membahas beberapa hal, diantaranya peran unit kesehatan sekolah (UKS), guru dan siswa dalam mewujudkan hidup sehat di sekolah. 
  
"Kita bicarakan tadi soal unit kesehatan sekolah, kita bicarakan juga soal hidup sehat untuk guru kemudian untuk anak-anak lalu juga kita bicara soal bagaimana mengelola sekolah menengah kejuruan yang menyangkut kesehatan," tuturnya.

Kepada media, Mendikbud mengakui kesehatan itu penting dan dapat berpengaruh terhadap pendidikan. Karena itu, pihaknya menyatakan bahwa mulai tahun ajaran baru mendatang, revolusi mental dalam kehidupan sekolah harus diterapkan.

Studi menunjukkan bahwa 30-40% anak-anak kita itu masuk ke sekolah dengan tidak sarapan terlebih dahulu. Jika anak-anak kita belajar tanpa ada asupan kalori dan nutrisi yang cukup, bagaimana mungkin ia bisa belajar dengan baik, katanya.

Selaras dengan hal tersebut, Menkes RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) menuturkan pentingnya perilaku sehat di sekolah didasarkan atas pemikiran bahwa anak-anak sejak pagi hingga siang atau bahkan sore hari, lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah.

Padahal, setiap tiga jam seharusnya anak-anak mendapatkan intake makanan. Itu sederhana sebenarnya, tetapi penting sekali.  Selain itu, antara pagi hingga sore anak-anak itu seringkali tidak melakukan gerakan fisik apalagi berolah raga, tandas Menkes.

Untuk itu, Menkes sangat mengharapkan agar peran UKS di sekolah dapat dihidupkan kembali. Di dalam UKS itu ada kantin sehat, sanitasi air bersih. Setiap sekolah harusnya ada, harap Menkes.