30 Mar 2015

Dinkes Banten Bantu Devi, Bayi Kurang Gizi Asal Pandeglang



PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten memberikan paket bantuan kepada salah seorang penderita gizi buruk, Devi (15 bulan) asal Kabupaten Pandeglang.
Penyerahan pemberian bantuan itu dilakukan langsung oleh Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Banten, Mahmud, M.Kes, di kediaman keluarga Devi, di Kampung Ciseureuh RT.04/02 Desa Sorongan, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Sabtu  (28/3/2015).
Mahmud atas nama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengatakan, bantuan  ini merupakan bagian dari upaya Dinkes Pemprov Banten dalam  rangka penanggulangan masalah gizi buruk di Provinsi Banten. “Paket yang diberikan berupa 1 dus makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) berupa biskuit, susu formula untuk 90 hari dan sembako,” ujar Kasi Promkes Dinkes Banten Mahmud, Minggu  (29/3/2015).
Pemberian bantuan dihadiri perwakilan Dinkes Pandeglang, Puskesmas Cibaliung dan Bidan desa setempat.
Mahmud mengharapkan, agar pemberian MP-ASI dan susu kepada penderita gizi buruk ini sebaiknya diawasi oleh tim kesehatan dari puskesmas dan Bidan desa serta Kader Posyandu. Diapun berjanji, jika memang harus dirujuk ke RSUD Banten, pihaknya akan mengupayakan.
Mahmud menambahkan, selain pemberian bantuan kepada keluarga Devi, kegiatan yang dilakukan selama sehari semalan Sabtu-Minggu (28-29/3/2015) di Kampung Ciseureuh Desa Sorongan yakni melaksanakan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui film yang ditonton oleh seluruh warga setempat.
Kepala Puskesmas Cibaliung, Mohamad Amsor mengatakan, kondisi Bayi Devi, kelahiran 13 Desember 2013 saat ini sudah berangsur naik berat badannya hingga mencapai 5 kilogram (kg), dari sebelumnya hanya 3,5 kg. “Untuk itu, kami akan pantau terus perkembangannya,” katanya.
Namun, apakah nanti akan dirujuk ke rumah sakit milik provinsi atau tidak, dirinya belum bisa memastikan. Sebab, hal itu tergantung dengan kesiapan keluarga Devi, yang saat ini dirawat oleh kakek dan neneknya.  ”Saat ini, Devi sedang pemulihan, dan akan dipantau perkembangan berat badannya selama 90 hari kedepan,” kata Amsor yang didampingi Bidan Desa Sorongan Esih Sukaesih dan tokoh masyarakat setempat.

27 Mar 2015

Hari Air Sedunia : Himala Unma Tanam Pohon Disekitar Kampus

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Lestari Alam (Himala) Unma Banten menggelar seminar untuk memperingati hari air sedunia yang jatuh pada Minggu (22/3). Peringatan dilakukan dengan menggelar sosialisasi lingkungan dan penanaman pohon di sekitar kampus, yang tujuanya untuk menjaga mata air.

Ketua Himala Unma Banten Temon mengatakan, kegiatan peringatan hari air sengaja dia buat sederhana namun sasaranya tepat. Karena yang diajak dalam acara ini selain masyarakat kampus, pihaknya juga mengundang siswa-siswi tingkat SLTA se-Kabupaten Pandeglang.“Dalam acara sosialisasi hari air sedunia, satu hal yang kami sampaikan kepada para peserta untuk bisa menjaga kelestarian lingkungan agar mata air yang ada bisa tertap terjaga, tidak tercemari dan paling penting jangan sampai kering,” katanya kepada Banten Raya, kemarin.

Ketua pelaksana kegiatan, Pongo menjelaskan, peringatan hari air di daerah khusunya wilayah Pandeglang ini sangat jarang dilakukan. Karena itu, pihkanya ingin lewat kegiatan mahasiswa dan siswa yang akan menjadi generasi penerus bisa tahu dan faham adanya peringatan hari air se-dunia.“Para peserta itu mahasiswa dan siswa hampir sekitar 100 orang, adapun pematerinya kami datangakan dari beberapa dinas. Seperti dinas lingkungan hidup provinisi atau Kabupaten. dan saya harap para perserta yang hadir juga bisa menyampaikan lagi kepada yang lainya,” tuturnya.

Iwan salah seorang peserta mengaku, peringatan hari air sedunia ini sangat langka dan jarang digelar, baik pemerintah atau swasta.“Acaranya cukup bagus, sebab dengan adanya peringatan ini kita bisa sadar bahwa begitu pentingnya air dalam kehidupan. Oleh sebab itu kita wajib menjaga sumber mata air agar tetap lestari dan tidak kering, dengan cara menjaga kelestarian alam,” bebernya (agus)

Sumber : Bantenraya,Com

26 Mar 2015

Keberadaan Bidan Pandeglang Sudah Memadai



KEBERADAAN 689 Bidan di Kabupaten Pandeglang  saat ini sangat membantu pelayanan kesehatan, khususnya di daerah pelosok-pelosok pedesaan. Dari aspek kuantitas, jumlah bidan yang multifungsi  dalam memberikan layanan kesehatan tersebut jumlahnya sudah relatif memadai dibanding dengan jumlah desa/kelurahan yang ada sebanyak 339.
Menurut kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan, saat ini semua desa di Kabupaten Pandeglang telah terisi oleh bidan desa. “Bahkan satu desa ada yang diisi 2 sampai tiga tenaga kesehatan,” ungkap Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan disela menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pandeglang, di gedung PKPRI Pandeglang, Selasa, (24/3/2015)
Namun demikian, diakui Deden, para bidan tersebut masih perlu perhatian dari pemerintah, khususnya tempat tinggal dan status kepegawaiannya. “Karena memang sebagian dari mereka bertugas sebagai sukarelawan di desa,” ujarnya.
Dia menerangkan, sebagai bidan desa mau tidak mau para petugas kesehatan itu harus bertugas siap siaga 24 jam. “Tidak jarang saat malam ketika terdapat masyarakat yang butuh pertolongan pun harus siap, terutama untuk kelahiran bayi,” katanya.

25 Mar 2015

Hari TBC Sedunia : Sulitnya Menghapus Penyakit Tuberkulosis


Pada 24 Maret 1882, mikrobiolog Jerman Robert Koch berhasil mengidentifikasi kuman penyebab infeksi tuberkulosis (TB). Tanggal 24 Maret pun akhirnya selalu diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia. Namun, hinga kini belum ada negara yang bebas dari TB, termasuk di Indonesia.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan, data terakhir tahun 2013, ada sekitar 400.000 hingga 500.000 kasus TB baru di Indonesia.
Menurut Tjandra, ada beberapa alasan penyakit TB belum juga hilang. Ia mengatakan, ada sepertiga penduduk dunia, lebih dari 2 miliar orang yang pernah tertular kuman TB. Namun, kuman tersebut “tidur” atau tidak aktif sehingga orang tersebut tidak terlihat sakit.
“Kalau daya tahan tubuh orang itu turun maka sang kuman yang 'tidur' akan bangkit dan menimbulkan sakit TB aktif,” kata Tjandra saat dihubungi, Selasa (24/3/2015).
Penularan di masyarakat pun terus berlangsung karena ada jutaan orang sakit TB aktif di dunia. Alasan lain sulitnya menghilangkan penyebaran kuman TB yaitu berasal dari pasien TB sendiri. Banyak pasien yang tidak patuh menjalani pengobatan hingga tuntas.
“Waktu pengobatan yang harus 6 bulan terasa terlalu lama, sehingga cukup banyak yang berhenti sebelum tuntas, dan penyakitnya belum hilang,” terang dia.
Kemudian, eliminasi penyakit TB juga terhambat dengan adanya masalah baru, seperti TB dengan diabetes mellitus, TB HIV,  MDR TB, TB rokok dan TB pada Perempuan. Penularan juga dapat terus terjadi jika belum semua pasien TB datang untuk berobat. Menurut Tjandra, hal ini berkaitan dengan situasi sosial dan ekonomi masyarakat.
Tjandra mengatakan, pada World Health Assembly seluruh negara anggota WHO pun telah bersepakat untuk menghentikan epidemi global penyakit tuberkulosis dengan melakukan WHO’s End TB Strategy  dalam waktu 20 tahun (2015-2035).
“Kegiatannya harus berorientasi ke pasien, harus ada kebijakan dan sistem untuk pencegahan dan perawatan, dan peningkatan riset dan inovasi. Semua harus kita lakukan bersama untuk menghentikan epidemi tuberkulosis dan mengeliminasi TB dari Indonesia dan dari muka bumi,”  jelas Tjandra.

24 Mar 2015

PMI Pandeglang Bersiap Sambut Bulan Dana



PENGURUS Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pandeglang terus gencar mematangkan persiapan dalam rangka menyambut Bulan Dana PMI yang akan dimulai April hingga Juni 2015.
Menurut Ketua PMI Pandeglang Hj. Tita Rusdinar, SE Bulan Dana PMI merupakan salah satu momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang solidaritas sosial dan kebersamaan. “Selama Bulan Dana PMI, masyarakat berkesempatan untuk berperan aktif dalam penggalangan dana untuk kegiatan kepalangmerahan, kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan,” terang Ketua PMI Pandeglang Hj. Tita Rusdinar usai memimpin rapat persiapan Bulan Dana PMI Kabupaten Pandeglang yang digelar di Gedung MUI Pandeglang, Senin (23/3).
Dia menegaskan pentingnya membangun komunikasi yang baik antara seluruh jajaran pengurus PMI Pandeglang dengan para mitra PMI. “Sehingga masyarakat yang menjadi sasaran penggalangan dana mendapatkan pemahaman dan pelayanan yang baik,” katanya.
Dia mengungkapkan, pembukaan bulan dana PMI tingkat Kabupaten Pandeglang rencananya akan dilakukan Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi pada 1 April 2015 mendatang, bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Pandeglang ke-141.
Wakil Ketua PMI Pandeglang dr. Kodiat Juarsa mengatakan, pihaknya mengharapkan agar pelaksanaan Bulan Dana PMI tahun ini dapat menggali lebih banyak potensi dan kepedulian masyarakat terhadap program PMI.
"Bulan Dana PMI dilakukan tidak semata-mata hanya untuk menggalang dana guna mendukung dan membiayai operasional PMI, tetapi juga sebagai upaya untuk menumbuh-kembangkan rasa solidaritas, gotong royong, dan partisipasi masyarakat dalam penanganan bencana." ujar Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Pandeglang ini.


23 Mar 2015

Puskesmas Baru, Semangat Baru



Bagi Kepala Puskesmas Angsana, Agus Surya, adanya bangunan Puskesmas baru yang dibangun pada TA.2014 lalu pasti akan menambah semangat para pegawai , karena itu pihaknya pasti akan lebih baik lagi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. “Dengan sarana pelayanan kesehatan yang baru pasti akan bertugas lebih baik lagi, karena kami juga tidak mau ketika bangunannya bagus pelayanan buruk, karena itu saya dan pegawai lainnya akan bekerja keras bagai mana memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga,” ujar Agus disela acara peresmian GedungBaru Puskesmas Angsana, Perdana dan Carita yang dipusatkan di Puskesmas Carita, Rabu (18/3/2015).  
Hal senada diungkapkan Kepala Puskesmas Perdana Jajat Mahrojat dan Kepala Puskesmas Carita H. Ajat. Kedua  menyatakan kesiapannya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.
Peresmian gedung baru ketiga Puskesmas itu juga ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi didampingi Kepala Dinas Kesehatan H. Deden Kuswan dan sejumlah pejabat Pemkab Pandeglang, serta anggota DPRD Pandeglang, para tamu undangan dan alainnya.


22 Mar 2015

Seni Lengser Warnai Prosesi Peresmikan Gedung Baru Puskesmas Carita, Perdana dan Angsana


KEDATANGAN Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi disambut Seni Tradisional Lengser saat meresmikan penggunaan tiga gedung baru Puskesmas di tiga kecamatan berbeda yang dipusatkan di Puskesmas Kecamatan Carita, Rabu (18/3).
Ketiga gedung yang diresmikan merupakan proyek pembangunan sarana kesehatan (sarkes) bersumber biaya  APBD Pandeglang TA. 2014 yakni rehabilitasi total gedung Puskesmas Carita dan Puskesmas Perdana di Kecamatan Sukaresmi serta relokasi gedung Puskesmas Kecamatan Angsana.
Kepala Puskesmas Carita H. Ajat mengatakan,  seni Lengser merupakan salah satu kesenian yang ada di Kabupaten Pandeglang yang penuh sarat akan makna, yang saat ini masih eksis di tengah-tengah masyarakat. “Lihat saja ketika seni tradisional ini ditampilkan di suatu acara, menimbulkan decak kagum dan tawa masyarakat,” ungkap Ajat yang mengaku kesenian ini sangat digemari oleh berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua sekalipun.
Ajat mengaku bersyukur karena bisa menjadi tuan rumah dalam peresmian tiga Puskesmas yang dipusatkan di Kecamatan Carita. “Ini penghargaan buat Puskesmas Carita, dipercaya menjadi tuan rumah,” katanya.
Dalam sambutan peresmian Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi mengatakan, pembangunan tiga unit gedung baru tersebut merupakan upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. “Program kesehatan merupakan salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Pandeglang  yang bertujuan meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM),” kata Bupati Erwan saat memberikan sambutannya.
Oleh karena itu, Pemkab Pandeglang berupaya untuk memenuhi dan mengembangkan sarana-prasarana layanan kesehatan agar semakin memadai. “Fasilitas dan sarana-prasarana yang memadai ini juga harus diimbangi dengan pemberi pelayanan yang ramah, sopan dan penuh perhatian oleh para tenaga kesehatan,” katanya.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Asda II Setda Pandeglang H. Iskandar, Asda III Hj. Tati Suwagiharti, para anggota DPRD Pandeglang, unsur Muspika setempat, tokoh masyarakat dan agama, kader kesehatan serta para Kepala Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, pengembangan Puskesmas Carita dan Perdana menjadi dua lantai merupakan suatu kebutuhan. “Peningkatan kapasitas gedung Puskesmas ini untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah pengunjung di Puskesmas tersebut. “Hal ini mengingat perkembangan daerah itu sangat menonjol dan dinilai akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.
Sementara untuk Puskesmas Angsana merupakan relokasi Puskesmas yang semula berada di lokasi banjir, dibangun kembali Puskesmas baru di lokasi yang lebih baik.
Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi menambahkan, Pemkab Pandeglang melalui Dinas Kesehatan  pada tahun anggaran 2015 masih terus melakukan pembangunan gedung Puskesmas baru yang lebih memadai. Hal itu dilakukan untuk mempercepat pelayanan kesehatan. “Tahun ini direncanakan ada dua pembangunan Puskesmas  baru yaitu Labuan dan Puskesmas Cimanuk yang akan segera direlokasi,” ujar Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi, di lokasi peresmian.
Didi mengungkapkan, Puskesmas Labuan harus segera direlokasi karena bangunan Puskesmas Labuan yang lama saat ini sudah beralih fungsi menjadi rumah sakit. “Kalau Puskesmas Cimanuk akan dibangun Puskesmas yang lebih representative dari lokasi yang ada saat ini,” ungkapnya.
Menurutnya,pembangunan sarana bukan hanya peningkatan fasilitas kesehatan secara fisik. “Pemkab juga akan menambah armada Puskesmas Keliling (Pusling).  Puskesmas keliling ini digunakan untuk operasional Puskesmas dan juga berfungsi sebagai ambulans,” jelas Didi Mulyadi yang juga selaku Koordinator Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Program pembangunan sarana dan pra-sarana kesehatan Dinkes Pandeglang ini.
Selain pembangunan tersebut, lanjutnya, Dinkes juga akan merehabilitasi sejumlah Puskesmas yang mulai rusak, membangunan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), pembangunan rumah dinas medis dan paramedis, dan pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Puskesmas.
Sementara itu, Agus Surya, kepala Puskesmas Angsana menyatakan, dengan adanya bangunan baru pasti akan menambah semangat para pegawai , karena itu pihaknya pasti akan lebih baik lagi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. “Dengan sarana pelayanan kesehatan yang baru pasti akan bertugas lebih baik lagi, karena kami juga tidak mau ketika bangunannya bagus pelayanan buruk, karena itu saya dan pegawai lainnya akan bekerja keras bagai mana memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga,” ujar Agus.   Hal senada diungkapkan Kepala Puskesmas Perdana Jajat Mahrojat yang menyatakan kesiapannya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat.
Peresmian gedung baru ketiga Puskesmas itu juga ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi didampingi Kepala Dinas Kesehatan H. Deden Kuswan dan sejumlah pejabat Pemkab Pandeglang, serta anggota DPRD Pandeglang, para tamu undangan dan alainnya.