26 Mei 2015

Perdana Masuk Nominasi Puskesmas Berprestasi Tingkat Provinsi Banten



PUSKESMAS Perdana Kecamatan Sukaresmi akhirnya terpilih sebagai Puskesmas berprestasi tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2015. Untuk prestasinya itu Puskesmas Perdana mendapat kunjungan tim penilai Puskesmas Berprestasi tingkat Provinsi Banten pada Senin (25/5/2015).
Kedatangan tim penilai Provinsi Banten disambut tim Penilai Kabupaten Pandeglang yang dipimpin Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi, SKM, M.Kes.
Hadir dalam penilaian tersebut Kepala Bidang P2PL Dinkes Pandeglang dr. H. Firmansyah, Kabid Yankesus Hj. Eniyati, Kabid Yankesum Hj. Yeni Herlina, serta unsur Muspika setempat dan sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi menyampaikan, Pemkab  Pandeglang sangat menaruh perhatian terhadap upaya pelayanan  guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Pemkab selalu memberikan perhatian yang serius kepada Puskesmas yang ada, karena Puskesmas merupakan unsur terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Ia mengungkapkan, apa yang dilihat oleh tim juri tingkat provinsi saat ini, bukanlah hal yang dipersiapkan untuk perlombaan saja. “Akan tetapi ini merupakan agenda rutin Puskesmas dan kegiatan ini diakui keberadaannya oleh masyarakat di Kecamatan Sukaresmi,” ungkapnya.
Dalam rangkaian kegiatan penilaian tersebut, Kepala Puskesmas Perdana Jajat Mahrojat menyampaikan beberapa inovasinya diantaranya yakni kegiatan kemitraan tokoh agama setempat dalam rangka penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Selanjutnya dalam rangka membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, Kepala Puskesmas Perdana dan jajarannya secara kontinue melaksanakan penyuluhan PHBS di setiap Majlis taklim.
Ketua Tim Penilai Lomba Puskesmas berprestasi Kabupaten Pandeglang, Hj. Eniyati mengatakan, kriteria penilaian lomba Puskesmas berprestasi sangat komplek mencakup 17 indikator. “Selain harus mempresentasikan kinerja Puskesmas selama setahun, Indikator lainnya yang dinilai antara lain manajemen Puskesmas, administrasi Puskesmas, dan kinerja pelayanan dasar selama tahun 2014,” ujar Eniyati disela kunjungan lapangan tim penilai provinsi di Puskesmas Perdana, kemarin.
Selain itu, tambah Eni, Puskesmas berprestasi harus didukung program inovasi seperti adanya kemitraan dengan masyarakat, klinik gizi, sanitasi serta adanya pengelolaan limbah cair, ruang khusus pencegahan infeksi, dan lain-lain.
Sementara untuk penilaian kategori Klinik Berprestasi terpilih Klinik Wirdani Kecamatan Labuan sebagai klinik swasta terbaik tahun 2015. Usai penilaian Puskesmas berprestasi, tim penilai berkunjung ke Klinik Wirdani Kecamatan Labuan untuk penilaian nominasi sebagai Klinik swasta terbaik tingkat Provinsi Banten tahun 2015.
Nakes Teladan
Untuk tenaga kesehatan (nakes)teladan tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2015, tim Juri Kabupaten Pandeglang telah telah memilih 3 besar nakes teladan untuk masing-masing kategori yakni kategori dokter Puskesmas teladan yakni Della Ariyani (Majasari), Akbar Mulky (Labuan), Apri Ranti Nasir (Munjul). Perawat teladan yakni Ishak (Labuan), Lisnawati Anggraeni (Majasari) dan Ika Ariestika (Bojong). Petugas gizi Puskesmas yakni Bay Masnuah (Labuan), Fahmi Dina Amallia (mekarjaya) dan Ika Fiska Prilyanti (mandalawangi). Adapun Nakes teladan untuk kategori teknis kefarmasian (asisten apoteker) yakni Nurlela (Puskesmas Majasari), Mirna Safariah (Puskesmas Cisata) dan Cariwan (Puskesmas Labuan)

25 Mei 2015

Bidan dan Perawat Harus Mampu Menjadi Motivator Pemberdayaan Masyarakat



BIDAN desa (Bides) dan perawat desa harus menjadi motivator penggerak pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di tingkat desa. Peran petugas kesehatan di desa (bidan dan perawat red), menurut Kepala Sub Bidang (Subid) Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Banten, Mahmud, M.Kes, tidak sebatas memberikan pelayanan kesehatan dasar  dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), namun diharapkan lebih berperan dalam masyarakat untuk tanggap dan peduli terhadap masalah kesehatan di desanya.
Hal itu disampaikan Kasubid Promkes Dinkes Banten, Mahmud, disela menjadi narasumber Orientasi pemberdayaan masyarakat bagi bidan/perawat  Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) se Provinsi Banten yang diselenggarakan di Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita, Pandeglang, Kamis, (21/5/2015)
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Pemberantasan penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Banten, Didin Aliyudin, SKM, M.Kes, Kabid sumberdaya kesehatan dan promosi kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes.
Diungkapkan, pelatihan Petugas Kesehatan di desa tingkat Provinsi Banten di ikuti 71 peserta yakni 36 peserta dari Kabupaten Tangerang dan 35 peserta dari Kabupaten Lebak mulai Senin (18/5/2015) hingga Jumat 22 Mei 2015.
Mahmud menjelaskan, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi petugas kesehatan di desa salah satunya dapat dilaksanakan di sarana Poskesdes yang ada di setiap desa. “Poskesdes merupakan fasilitas untuk pelayanan kesehatan dasar, juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya seperti Posyandu, atau upaya kesehatan lain yang dibutuhkan masyarakat,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Mahmud, petugas kesehatan di desa harus memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
“Bidan desa dan perawat desa diberikan pelatihan agar mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengindentifikasi masalah dan membantu proses  pemecahan masalah masyarakat desa, hingga muncul prioritas masalah” paparnya.
Menurutnya, pemecahan masalah dipecahkan bersama antara petugas kesehatan di desa , lintas sector desa dan warga setempat dalam wadah musyawarah masyarakat desa (MMD).
Usai pelatihan tambah Mahmud, peserta diharapkan mampu melakukan upaya peningkatan derajat pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Provinsi Banten.

23 Mei 2015

Nakes di Desa Harus Jadi Motivator Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan



BIDAN desa (Bides) dan perawat desa harus menjadi motivator penggerak pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di tingkat desa. Peran petugas kesehatan di desa (bidan dan perawat red), menurut Kepala Sub Bidang (Subid) Promosi Kesehatan (Promkes) Dinkes Banten, Mahmud, M.Kes, tidak sebatas memberikan pelayanan kesehatan dasar Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), namun diharapkan lebih berperan dalam masyarakat untuk tanggap dan peduli terhadap masalah kesehatan di desanya.
Hal itu disampaikan Kasubid Promkes Dinkes Banten, Mahmud, disela menjadi narasumber Pelatihan bidan/perawat  Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) se Provinsi Banten yang diselenggarakan di Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita, Pandeglang, Kamis, (21/5/2015)
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Pemberantasan penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Banten, Didin Aliyudin, SKM, M.Kes, Kabid sumberdaya kesehatan dan promosi kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes.
Diungkapkan, pelatihan Petugas Kesehatan di desa tingkat Provinsi Banten di ikuti 71 peserta yakni 36 peserta dari Kabupaten Tangerang dan 35 peserta dari Kabupaten Lebak mulai Senin (18/5/2015) hingga Jumat 22 Mei 2015.
Usai pelatihan tambah Mahmud, peserta diharapkan mampu melakukan upaya peningkatan derajat pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Provinsi Banten.
Kabid Sumberdaya kesehatan dan Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang Dr. Kodiat Juarsa mengatakan,
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi petugas kesehatan di desa salah satunya dapat dilaksanakan di sarana Poskesdes yang ada di setiap desa. “Poskesdes merupakan fasilitas untuk pelayanan kesehatan dasar, juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya seperti Posyandu, atau upaya kesehatan lain yang dibutuhkan masyarakat,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut dokter Kodiat, petugas kesehatan di desa harus memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
“Bidan desa dan perawat desa diberikan pelatihan agar mampu memfasilitasi masyarakat dalam mengindentifikasi masalah dan membantu proses  pemecahan masalah masyarakat desa, hingga muncul prioritas masalah” paparnya.
Ditambahkan, pemecahan masalah dipecahkan bersama antara petugas kesehatan di desa , lintas sector desa dan warga setempat dalam wadah musyawarah masyarakat desa (MMD).

18 Mei 2015

Dinkes dan Kawarda Sukses Gelar Pertihusada Banten



DINAS Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten dan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Banten sukses menggelar Perkemahan Bakti Saka Bakti Husada (Pertihusada) Daerah Banten di bumi perkemahan Kwarda Banten, Cikujang, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang pada 13-16 Mei 2015, pekan kemarin.
Kemah bakti SBH yang merupakan kegiatan Pertihusada pertama di Banten ini mengusung tema  ‘Pramuka Saka Bakti Husada, pelopor masyarakat cinta sehat’  dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Pembimbing SBH Kwarda Banten Drg. Sigit Wardoyo, M.Kes, pada Kamis (14/5/2015) diikuti 158 Pramuka Penegak/Pandega dari Kontingen Cabang SBH kabupaten/kota se Provinsi Banten, kecuali Kota Tangerang Selatan yang tidak mengutus kontingennya.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Kwarda Banten H. Mohammad Masduki beserta para wakil ketua dan andalan daerah gerakan pramuka Banten, para Ketua Kwarcab, pimpinan SBH se-Kwarda Banten, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang selaku Ketua Mabisaka Bakti Husada Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan, serta para undangan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Drg. Sigit Wardoyo, M.Kes selaku  Ketua Majelis Pembimbing SBH Banten mengatakan, pentingnya kesehatan dalam kehidupan masyarakat membutuhkan banyak kader kesehatan yang dapat memberikan penyuluhan dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Oleh karena itu, diperlukan kemampuan bagi generasi muda untuk selalu mengasah pengetahuan tentang kesehatan,” katanya.
Menurutnya, salah satu wadah kegiatan mengasah kemampuan tersebut yakni melalui kegiatan gerakan kepramukaan dengan bergabung bersama satuan karya pramuka bakti husada (SBH). “Dibentuknya SBH adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota masyarakat di lingkunganya,” ungkap Sigit
Sigit menjelaskan, SBH  merupakan wadah strategis yang memiliki potensi besar dalam mewujudkan pembangunan kesehatan di Provinsi Banten. “Setiap anggota SBH telah dibekali pengetahuan, keterampilan, dan pengamalan yang ada dalam krida saka bakti husada, yang terdiri dari krida lingkungan sehat, krida keluarga sehat, penanggulang penyakit, gizi, krida obat dan krida perilaku hidup bersih dan sehat,” jelas Sigit.
Dia menegaskan, potensi besar yang ada pada SBH ini akan berjalan dengan baik apabila pembinaannya dilakukan secara baik. “Berjalan tidaknya pembinaan ini ada pada kita semua, oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini pula saya mengajak kepada kakak-kakak pengurus majelis pembimbing dan pimpinan satuan karya pramuka bakti husada di tingkat kab/kota agar dapat memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan moral, material dan finansial untuk pembinaan SBH,” tegasnya.
Dia berharap, dengan terlaksananya kegiatan Pertihusada ini diharapkan lebih meningkatkan eksistensi dan peran Pramuka SBH dalam mendorong pembangunan kesehatan di wilayah Provinsi Banten.
Ketua Panitia Pertihusada Banten Dadang Iskandar mengatakan, Pertihusada merupakan salah satu wujud kepedulian dan rasa pengabdian anggota gerakan pramuka terhadap masyarakat, bangsa dan negara. “Ini merupakan bakti nyata wujud pengabdian dan kepedulian anggota gerakan Pramuka terhadap masyarakat terutama dalam bidang kesehatan,” katanya.
Dadang mengungkapkan, Pertihusada dimaksudkan guna meningkatkan pemahaman anggota SBH terhadap kesehatan yang dikemas dalam 6 krida SBH. “Selain itu kegiatan ini juga untuk lebih meningkatkan peran aktif anggota SBH mempelopori masyarakat cinta sehat,” terangnya.
Oleh karenanya, lanjut Dadang berbagai kegiatan pun digelar selama Pertihusada baik kegiatan umum dan rutin seperti upacara, apel, api unggun dan malam bhakti satya legawa, korve, ibadah, maupun kegiatan rutin senam pagi.
“Selain itu ada kegiatan ceramah umum dari Ketua Kwarda Banten Kak Masduki, pembinaan mental oleh Waka Kwarda Banten, enterpreneurship berbasis kesehatan dan achievement motivation training,” katanya.
Sekretaris Panitia Pertihusada Banten Mahmud, M.Kes menambahkan, agenda utama dalam kemah bakti pramuka SBH yakni kegiatan kesakaan berupa pendalaman 6 krida SBH oleh Mabisaka bakti husada, kegiatan bakti kepada warga setempat berupa pembuatan jamban sehat yang berlokasi di  Masjid Cikujang, pengobatan gratis bagi warga sekitar, khitanan massal, pembuatan taman obat keluarga (Toga) hingga penyuluhan kesehatan masyarakat.
“Ada juga kegiatan persaudaraan sesama anggota pramuka SBH seperti apresiasi film, permainan tradisional, dinamika kelompok, anjangsana yang diikuti pula oleh masing-masing pimpinan kontingen cabang maupun Pembina pendamping dari dinas kesehatan kabupaten/kota,” ujar Mahmud yang juga Kepala Sub Bidang Promosi Kesehatan Dinkes Banten ini.
Ditambahkan, pada Pertihusada Banten ini Kontingen Cabang SBH Pandeglang merebut gelar sebagai juara umum dengan meraih tropi terbanyak dalam kegiatan lomba selama Pertihusada berlangsung yakni lomba tertib administrasi, lomba safari krida, lomba memasak menu bergizi dan seimbang, lomba cerdas tangkas baktihusada, lomba desain poster dan lomba penyuluhan kesehatan.

Pramuka SBH, Pelopor Generasi Muda dalam Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat


SATUAN Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada merupakan salah satu wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada yakni untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes usai mengikuti rangkaian upacara Pembukaan Perkemahan Bakti SBH (Pertihusada) daerah Banten di bumi perkemahan Kwarda Banten, Cikujang, Kecamatan Panimbang, Kamis (14/5/2015).
Berpakaian pramuka lengkap, Dokter muda yang kerap disapa dokter Koko ini menyatakan, Saka Bakti Husada dimaksudkan guna lebih  meningkatkan peran generasi muda sebagai penerus bangsa yang harus memiliki tanggung jawab tinggi dan dapat mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan.
Sebagai sekretaris majelis Pembina SBH Pandeglang, dokter Koko menyatakan optimistis dalam jangka panjang, krida bidang kesehatan SBH akan turut meningkatkan jangkauan dan cakupan layanan kesehatan, seperti pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menguatkan pentingnya imunisasi, pencegahan HIV-AIDS, TB paru, malaria, serta termasuk juga pengendalian vektor penyakit.
"Kita patut bersyukur, pembangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang didukung dan diperkuat saka bakti husada sebagai bagian dari gerakan pramuka pelopor generasi muda cinta sehat,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, jumlah anggota pramuka yang begitu banyak, terdapat disemua sekolah disemua jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun perguruan tinggi, harus kita manfaaatkan sebagai agent of change di kalangan muda," ujarnya.
Dia memaparkan, pentingnya kesehatan dalam kehidupan masyarakat membutuhkan banyak kader kesehatan yang dapat memberikan penyuluhan dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Oleh karena itu, diperlukan kemampuan bagi generasi muda untuk selalu mengasah pengetahuan tentang kesehatan,” katanya.
Menurutnya, salah satu wadah kegiatan mengasah kemampuan tersebut yakni melalui kegiatan gerakan kepramukaan dengan bergabung bersama satuan karya pramuka bakti husada (SBH).  “Setiap anggota SBH akan dibekali pengetahuan, keterampilan, dan pengamalan yang ada dalam krida saka bakti husada, yang terdiri dari krida lingkungan sehat, krida keluarga sehat, penanggulang penyakit, gizi, krida obat dan krida perilaku hidup bersih dan sehat,” jelasnya.
Usai mengikuti upacara pembukaan Kemah bakti SBH dia juga meninjau kesiapan kontingen Cabang SBH Pandeglang yang terdiri dari 32 pramuka SBH. Dia pun mengaku optimistis kontingen Pandeglang meraih prestasi terbaik dalam Kemah bakti SBH yang merupakan kegiatan Pertihusada pertama di Banten ini.
Mengusung tema  ‘Pramuka Saka Bakti Husada, pelopor masyarakat cinta sehat’  Pertihusada Banten dibuka secara resmi dalam suatu upacara yang dipimpin inspektur Upacara  Ketua Majelis Pembimbing SBH Kwarda Banten Drg. Sigit Wardoyo, M.Kes, pada Kamis (14/5/2015) pagi dihadiri Ketua Kwarda Banten H. Mohammad Masduki beserta para wakil ketua dan andalan daerah gerakan pramuka Banten, para Ketua Kwarcab, pimpinan SBH se-Kwarda Banten, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang selaku Ketua Mabisaka Bakti Husada Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan, serta para tamu undangan.