23 Mei 2016

Kadinkes : 'Ibu Hamil Dapat Informasi Kesehatan Melalui Pesan Singkat'

SEBAGAI salah satu upaya untuk menurunkan jumlah kematian Ibu dan anak yang cukup tinggi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang telah meluncurkan sebuah program layanan SMS gratis yang didesain untuk memberikan informasi kepada masyarakat mulai saat kehamilan, nifas sampai pasca persalinan hingga bayi berusia dua tahun (baduta).
Program yang diberi nama “SMS Bunda” tersebut diprakarsai Dinkes Pandeglang bekerja sama dengan lembaga Ibu Foundation dengan harapan sejak ibu hamil bisa menjaga kesehatan diri dan kandungannya, mampu mengidentifikasi tanda-tanda bahaya, serta bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat saat menghadapi kondisi gawat darurat, baik saat kehamilan maupun pasca persalinan.
“Dengan SMS Bunda, ibu hamil akan mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan kehamilannya tiap beberapa hari,” ujar Kadinkes Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani, Jumat (20/5/2016).
Diungkapkan, saat ini telah didata nomor Handphone  11 ribu ibu hamil di Kabupaten Pandeglang yang didaftarkan oleh Bidan Puskesmas setempat dalam program SMS Bunda. “ SMS Bunda tidak dipungut biaya dan caranya juga cukup mudah sehingga siapapun dapat mengaksesnya,” imbuhnya.
Indah mengimbau agar ibu hamil atau keluarga yang memiliki anak baduta dan belum terdaftar untuk mendaftar dengan cara ketik: SMSbunda Kirim ke : 0811 8469 468
"Tujuan SMB Bunda adalah mengingatkan ibu tentang kondisi-kondisi bahaya yang mungkin dihadapi. Dengan demikian, mereka bisa melakukan antisipasi sejak dini dan menjaga kehamilannya atau anaknya dengan lebih baik lagi," tandasnya.


20 Mei 2016

Ini Dua Kandidat Nakes Teladan Tingkat Provinsi Asal Kabupaten Pandeglang

TIM penilai tenaga kesehatan (nakes) Provinsi Banten melakukan kunjungan penilaian lomba nakes teladan tingkat provinsi di Kabupaten Pandeglang, Kamis (19/5/2016).
Tim penilai yang terdiri dari unsure Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi dan organisasi profesi diterima Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi di Kantor Dinkes, sebelum mengunjungi dua Puskesmas terpilih yakni Puskesmas Majasari dan Puskesmas Jiput.
Ketua Tim penilai Provinsi Banten Hj. Yani Purwasih mengatakan, kunjungan tim penilai bertujuan melihat secara langsung kinerja para teladan Kabupaten Pandeglang untuk dinominasikan sebagai teladan tingkat Provinsi.
“Komponen yang dinilai diantaranya inovasi dalam menjalankan tupoksi dan pengabdiannya kepada masyarakat dan lingkungan tempat tinggalnya,” katanya.
Kepala Bidang Sumberdaya dan Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang H. Kodiat Juarsa mengatakan, pemilihan tenaga kesehatan di Kabupaten Pandeglang dilakukan oleh Tim Penilai secara berjenjang dari Puskesmas, tingkat kabupaten sampai propinsi. “Tahun ini Kabupaten Pandeglang mengikuti Lomba nakes teladan untuk dua kategori yaitu Bidan Puskesmas Jiput diwakili Noviyanti Hayatulfahad dan kategori tenaga laboratorium Puskesmas Majasari diwakili Nelma Fitris,” kata Kodiat.
Dia mengatakan, kedua wakil Pandeglang tersebut merupakan tenaga kesehatan hasil seleksi tim penilai nakes teladan tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2016.
“Seleksi yang telah kita lakukan meliputi 5 aspek mulai dari mutu pelayanan, kualitas fasilitas dan tempat, administrasi serta pelaporan, inovasi, pengabdian masyarakat,” katanya.
Berdasarkan penilaian dari tim Kabupaten Pandeglang, Noviyanti dan Nelma menjadi yang terbaik dan menjadi kandidat Nakes Teladan Tingkat Provinsi Banten.
Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi, dalam sambutannya mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi terhadap para pegawai yang telah meraih prestasi sebagai teladan tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2016. “Prestasi ini harus dipertahankan, dan menjadi motivasi kuat untuk menjadi teladan tingkat Provinsi Banten,” katanya.

Menurutnya, teladan tak hanya saat dinilai, melainkan menjadi contoh bagi pegawai puskesmas lainnya baik dalam pengabdian kepada masyarakat maupun inovasi dalam menjalankan tugas sehari hari melayani klien, sehingga berhak meraih predikat sebagai teladan.