Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mendukung upaya Pengintegrasian
(penyatuan red) layanan Posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan bina
keluarga balita (BKB) yang berbasis masyarakat menjadi salah satu upaya terobosan
dalam rangka perluasan jangkauan layanan kesehatan ibu dan anak.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang
Yudi Hermawan, SKM usai mengikuti pertemuan pengembangan model Posyandu
terintegrasi yang digelar Dinkes Provinsi Banten, Jum’at (2/5) akhir pekan
kemarin.
Menurut Yudi, peran posyandu sangat besar, karena disitu terdapat
sejumlah anak usia dini, terutama usia bawah lima tahun dan ibunya. “Ke depan
kita akan memetakan kembali posyandu yang sudah diintegrasikan dengan PAUD dan
BKB. Jika Posyandunya aktif terus kita aktifkan lagi, dengan memadukan dan
memasukkan program bermain. Bermain sambil belajar, dan belajar sambil bermain,
agar peningkatan intelektual anak usia dini akan terus bertambah,” ujarnya.
Adapun BKB, ungkap Yudi, sebagai wahana pembinaan keluarga yang
memiliki Balita lebih berfokus dalam upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan keluarga dalam pengasuhan anak.
“Kalau ketiga jenis layanan dilaksanakan secara baik tentu akan membawa
hasil yang menggembirakan dalam rangka menciptakan tumbuh kembang anak sehingga
anak akan menjadi sehat, cerdas, ceria dan barakhlak mulia,” katanya.
Ditambahkan, sebagai tindak lanjut kegiatan, Kabupaten Pandeglang
ditunjuk untuk menerapkan model pengembangan Posyandu terintegrasi di 9
Posyandu yang tersebar di 3 Puskesmas terpilih pada tahun anggaran 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar