SETELAH berhasil
mengevakuasi dan menyembuhkan delapan korban pasung sebulan lalu, Relawan Anti
Pasung (RAP) Kabupaten Pandeglang kembali membebaskan enam korban pasung di
sejumlah tempat di Pandeglang, Selasa (7/8) kemarin.
Koordinator RAP Pandeglang Hj. Mei Wijaya mengatakan, enam
korban pasung yang berhasil dievakuasi berasal dari enam titik lokasi di empat
kecamatan yakni Majasari, Banjar, Cisata dan Kecamatan Karangtanjung.
“Dari enam korban pasung semuanya mengidap gangguan jiwa dan
dua diantaranya berjenis kelamin perempuan,” jelas Mei, kemarin.
Salah seorang anggota tim RAP dari divisi surveyor, Andi Prasetyo menambahkan, para korban pasung diketahui keberadaannya berdasarkan informasi yang diterima dari tetangga korban dan laporan Puskesmas setempat. Kemudian lanjut Andi, pihaknya melakukan survei lokasi dan bertemu keluarga korban pasung sembari memberikan penjelasan dan meminta ijin untuk dibebaskan dari kungkungan pasung yang membelenggu kaki atau tangan penderita gangguan jiwa.
Salah seorang anggota tim RAP dari divisi surveyor, Andi Prasetyo menambahkan, para korban pasung diketahui keberadaannya berdasarkan informasi yang diterima dari tetangga korban dan laporan Puskesmas setempat. Kemudian lanjut Andi, pihaknya melakukan survei lokasi dan bertemu keluarga korban pasung sembari memberikan penjelasan dan meminta ijin untuk dibebaskan dari kungkungan pasung yang membelenggu kaki atau tangan penderita gangguan jiwa.
“Kami menjemput
korban pasung bersama tim medis untuk dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol,
Jakarta, untuk diperiksa dan mendapatkan pengobatan rawat inap,” katanya.
Ia menjelaskan, pihak RAP menjamin tidak ada beban biaya
apapun bagi keluarga korban pasung yang ditanganinya. “Seluruh operasional kami
sudah ditanggung dr. Suradal, SPOG sebagai penyandang dana relawan,” jelasnya.
Diungkapkan, dua bulan lalu, RAP juga berhasil menangani
delapan penderita gangguan jiwa sampai sembuh. “Sebaiknya penderita gangguan
kejiwaan tidak harus dipasung tetapi harus segera dilaporkan kepada petugas atau
puskesmas terdekat untuk ditangani,” kata Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar