26 Jan 2012

28 Jabatan Eselon IV Dinkes Pandeglang Disertijabkan


PASCA mutasi awal tahun pejabat di lingkungan Pemkab Pandeglang, Dinas Kesehatan (dinkes) Pandeglang menggelar serah terima jabatan (sertijab), Rabu (25/1/2012).

Sertijab dilakukan terhadap dua puluh enam pegawai esselon IV di lingkungan Dinkes Pandeglang, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Labkesda, Gudang Farmasi dan Puskesmas yang dimutasi (ratosi dan promosi) Bupati Pandeglang pada Jum’at (20/1/2012) beberapa waktu lalu.

Penyerahan jabatan lama kepada pejabat baru dipimpin langsung Kadinkes Pandeglang H. Iskandar bersamaan dengan Apel pagi di halaman Kantor Dinkes Jl. Bhayangkara no.3 Pandeglang dimulai sekitar pukul 07.30 Wib.

Hadir menyaksikan dalam acara ini Sekretaris Dinkes Hj. Nuriah, para Kepala Bidang dan Kepala Seksi di lingkungan Dinkes Pandeglang serta seluruh peserta apel pagi.

Dalam arahannya Kadinkes H. Iskandar mengatakan pejabat yang baru dilantik agar menyesuaikan diri dengan tugas baru yang diembannya. “Segera menyesuaikan diri dengan tempat baru, baik kepada staf yang dipimpinnya maupun pendekatan kepada masyarakat setempat agar program kesehatan dapat berjalan optimal,” katanya.

Iskandar juga mengingatkan para pejabat untuk menunjukan prestasinya dimanapun ditempatkan, karena kinerja pejabat akan terus dievaluasi secara berkala.

Pejabat baru dilingkungan Dinkes Pandeglang diantaranya H. Dede Kartedi yang dilantik sebagai Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinkes Pandeglang sebelumnya Kepala Puskesmas Pagelaran.

Berikut nama-nama Kepala Puskesmas baru yang disertijabkan karena rotasi jabatan yakni Hj. April Lesmanawati (Kepala Puskesmas Menes sebelumnya Kepala Puskesmas Cipeucang), Hj. Umbiyati (Kepala Puskesmas Kadomas sebelumnya Kepala Puskesmas Bangkonol), Tb. Mista Mahfuzi (Kepala Puskesmas Bojong sebelumnya Kepala Puskesmas Munjul), H. Ahmad Hidayat (Kepala Puskesmas Pulosari sebelumnya Kepala Puskesmas Bojong), Dede Suryanata Permana (Kepala Puskesmas Cipeucang sebelumnya Kepala Puskesmas Pulosari), Dr. Cut Budiarti (Kepala Puskesmas Bangkonol sebelumnya Kepala Puskesmas Kadomas), Wahyu Riyadi (Kepala Puskesmas Cigeulis sebelumnya Kepala Puskesmas Angsana).

Nama-nama Kasubag TU Puskesmas yang rotasi jabatan yakni Khairulamsyah (Kasubag TU Puskesmas Cikeudal sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Menes), Supriyadi (Kasubag TU Puskesmas Kaduhejo sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Bangkonol), Yayan Madhyana (Kasubag TU Puskesmas Menes sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Patia).

Nama-nama pelaksana yang dipromosikan menduduki jabatan eselon IV yakni  Rita Kusmawati (Kasi Pencegahan, Peemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Pandeglang sebelumnya pelaaksana), Yudi Hermawan (Kasubag TU UPT Labkesda sebelumnya pelaksana).

Nama-nama pejabat fungsional yang dipromosikan menduduki jabatan struktural yakni  Tata Nugraha (Kasubag TU Puskesmas Pulosari sebelumnya pejabat fungsional), Ahmad Sumardi (Kasubag TU Puskesmas Patia sebelumnya pejabat fungsional), Dr. Rita Damayanti (Kepala Puskesmas Pagelaran sebelumnya pejabat fungsional), Dedi Alfarizi (Kasubag TU Puskesmas Panimbang sebelumnya pejabat fungsional),

Nama-nama Kepala Puskesmas baru yang mendapat promosi jabatan yakni Encep Hermawan (Kepala Puskesmas Sindangresmi sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Pulosari), H. Agus Surya (Kepala Puskesmas Angsana sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Sobang), H. Agus Heryawan (Kepala Puskesmas Munjul sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Cikeudal),  serta Iyat Supriyatna (Kepala Puskesmas Cibitung sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Cibitung)

Pejabat baru dilingkungan UPT Gudang Farmasi yakni Didiek Hendro Bawono (Kepala UPT Gudang Farmasi sebelumnya Kasubag TU UPT Labkesda), Irma Marwah (Kasubag TU UPT Gudang Farmasi sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Kaduhejo).

Sementara itu terdapat tiga pejabat yang alih tugas dilingkungan kecamatan yakni H. Hermanto (Kasie Kesos Kecamatan Sobang sebelumnya Kepala Puskesmas Cigeulis), Encun Sunayah (Kasie pendapatan daerah Kecamatan Cimanggu sebelumnya Kasubag TU Puskesmas Cimanggu) serta Mas Yayan Sopyan (Kasi Kesos Kecamatan Cipeucang sebelumnya pelaksana pada Dinkes Pandeglang)

Adapun pejabat struktural yang difungsionalkan yakni Dr. Ahmad Sulaeman (Pejabat Fungsional sebelumnya Kepala Puskesmas Menes) dan Evi Nopi (Pejabat Fungsional sebelumnya Kepala Puskesmas Sindangresmi). (mr.adesetiawan@gmail.com)***

25 Jan 2012

Gerakan Sadar Gizi Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak


PERIODE umur anak dibawah dua tahun dikenal dengan ‘periode emas’. Periode dimana pertumbuhan otak anak sedang tumbuh dan berkembang secara optimal menuju kesempurnaan. Oleh Karena itu penting bagi setiap anak diberikan asupan makanan yang cukup dan gizi seimbang untuk kecerdasan anak.
Ketua Persatuan Gizi (Persagi) Pandeglang Dida Aryadita mengatakan perlunya semua pihak menyadarkan masyarakat akan pentingnya penerapan gizi, terutaman pada 1000 hari pertama kehidupan anak.
“Maksud dari 1000 hari dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan (280 hari) sampai anak berusia dua tahun (720 hari),” ujar Dida terkait Hari Gizi Nasional (HGN) tingkat Kabupaten Pandeglang, Rabu (25/1).
Dia menjelaskan, secara nasional hari gizi diperingati setiap 25 Januari dan tahun ini mengangkat tema gerakan gizi 1000 hari menuju Indonesia prima. “Sudah seharusnya hari gizi menjadi momentum untuk memikirkan persoalan gizi anak yang masih menjadi tantangan masyarakat Pandeglang,” jelasnya.
Dida yang juga Kasi Gizi Dinkes Pandeglang mengungkapkan, kondisi status gizi anak balita di Pandeglang harus memperoleh perhatian lebih. “Terutama karena tingginya angka gizi buruk yang ada mencapai 1.127 balita dan sebanyak 6.966 balita lainnya masih kekurangan gizi atau dibawah garis merah (BGM) pada kartu menuju sehat,” ungkapnya.
Ditambahkan, memperingati hari gizi pihaknya mempersiapkan berbagai event untuk menggugah kesadaran masyarakat diantaranya konsultasi gizi, pameran pangan lokal, talkshow serta pencanangan Gerakan Sadar Gizi oleh Bupati Pandeglang, senam massal plus extra food. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

21 Jan 2012

Pasca Banjir, Dinkes Gerakan Baksos Pengobatan Massal


PASCA banjir yang menyerang sejumlah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Dinkes melakukan gerakan pengobatan massal bakti sosial. Kegiatan ini terintegrasi dengan Posko Banjir setempat dengan pemberian bantuan lainnya kepada warga.
Menurut Kadinkes Iskandar, pengobatan dimaksudkan untuk melayani warga korban banjir apabila ada keluhan masalah kesehatan yang diderita warga setempat. “Pengobatan massal ditujukan kepada semua warga di lokasi banjir secara gratis,” ujar Iskandar disela-sela kegiatan Bakti sosial (Baksos) pengobatan massal yang digelar Puskesmas Sobang di Balai Desa Bojen, Kamis (19/1).
Selain di Kecamatan Sobang, Dinkes juga melakukan kegiatan yang sama di wilayah Puskesmas Panimbang dan Puskesmas Munjul yang terkena dampak banjir.
Sebelumnya, tambah Iskandar, pihaknya telah melakukan pengobatan massal di wilayah Puskesmas Pagelaran, Perdana, Patia dan Angsana disejumlah titik lokasi pasca banjir.
“Dalam bakti sosial ini kami melibatkan organisasi profesi kesehatan seperti IDI, IBI dan PPNI untuk saling memberi bantuan dalam bentuk lain seperti sembako serta susu bagi anak dan balita,” kata Iskandar.
Bantuan Organisasi Profesi
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pandeglang Hj. Eniyati mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan langsung anggota IBI kepada warga di tiga lokasi Banjir yakni Patia, Pagelaran dan Panimbang.
Bantuan IBI yang disalurkan melalui Posko Kecamatan berupa Biskuit 20 dus, mie instan 40 dus, susu bayi, makanan pendamping ASI dan susu ibu hamil 168 bok, baju layak pakai dan selimut sebanyak 6 dus besar.
“Semua bantuan untuk warga spontan dari anggota IBI Pandeglang yang disampaikan pada Selasa (17/1/2012),” kata Eniyati.
Ketua PPNI Banten Asep Sopari didampingi Ketua PPNI Pandeglang Didi Mulyadi mengatakan, PPNI
memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp.2.000.000, bagi korban banjir di Kecamatan Sobang dan Munjul. Menurutnya, walaupun tidak besar diharapkan partisipasi tersebut bisa membantu warga yang sedang kesulitan karena musibah banjir ini.
Pengurus IDI Pandeglang Dr. H. Furqon HT. mengatakan, pihaknya memberikan bantuan berupa sembako sebanyak 132 paket berisi mei instan, kecap, beras minyak dan kebutuhan MCK untuk warga setempat. “Saat ini kami masih menginventarisasi bantuan dalam bentuk lain yang paling dibutuhkan warga korban banjir,” katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sobang Endang Mulyadi melaporkan, hingga Kamis (19/1) pukul 16.30 tercatat sebanyak 1594 warga Desa bojen yang telah mendapat pengobatan. “Umumnya warga yang sakit para orang tua dan anak-anak,” katanya.
Kepala Puskesmas Patia, Wawan Suherwan sebelumnya melaporkan sebanyak  1.322 warga yang datang ke Posko kesehatan dan bakti sosial pasca banjir sepekan ini.  “Kebanyak warga menderita demam, otot rangka, gatal, gastritis dan diare ringan,” katanya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

20 Jan 2012

TP PKK Salurkan Bantuan Korban Banjir


KETUA Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pandeglang Hj. Erna Erwan Kurtubi menyalurkan sejumlah bantuan kepada korban banjir di Desa Bojen Kecamatan Sobang.
Bantuan diberikan kepada Camat Sobang Widodo dan langsung didistribusikan kepada warga saat berlangsung bakti sosial pengobatan gratis yang digelar di Balai Desa Bojen, Kamis (19/1).
Ketua TP PKK Pandeglang Hj. Erna Erwan Kurtubi mengatakan bantuan yang disalurkan berupa sembako, obat-obatan untuk bakti sosial dan makanan pendamping ASI.
“Sebagian bantuan itu dari donatur yang dititipkan melalui Pemkab Pandeglang untuk korban banjir di wilayah Sobang, khususnya Desa Bojen yang pernah terendam banjir cukup parah,” katanya.
Menurut dia, bantuan diberikan diantaranya dari Dinkes Pandeglang, organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pandeglang dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banten serta PT. Cibaliung Sumberdaya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mengatakan, warga Bojen antusias mendatangi Posko Kesehatan di Balai Desa Bojen untuk mendapat pelayanan kesehatan gratis. “Sekitar seribu lebih warga yang datang. Banyak warga yang flu, gatal-gatal dan diare serta batuk-batuk akibat cuaca ekstrim selama musim hujan,” katanya.
Untuk melayani ribuan warga yang datang, menurut Iskandar, Puskesmas Sobang dibantu dari anggota IDI Pandeglang dan anggota PPNI. Sedangkan tambahan obat mendapat bantuan dari PT. CSD.  Ditambahkan, selain Kecamtan Sobang, pihaknya melalui puskesmas setempat serempak melakukan bakti sosial pengobatan gratis di Kecamatan lainnya yang terkena dampak banjir yakni Panimbang dan Munjul.
Pengurus IDI Pandeglang Dr. H. Furqon HT. mengatakan, pihaknya memberikan bantuan berupa sembako sebanyak 132 paket berisi mei instan, kecap, beras minyak dan kebutuhan MCK untuk warga setempat. “Saat ini kami masih menginventarisasi bantuan dalam bentuk lain yang paling dibutuhkan warga korban banjir,” katanya.
Ketua PPNI Banten Asep Sopari didampingi Ketua PPNI Pandeglang Didi Mulyadi mengatakan, PPNI
memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp.2.000.000, bagi korban banjir. Menurutnya, walaupun tidak besar diharapkan partisipasi tersebut bisa membantu warga Desa Bojen yang sedang kesulitan karena musibah banjir ini.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sobang Endang Mulyadi melaporkan, hingga pukul 16.30 tercatat sebanyak 1594 warga Desa bojen yang telah mendapat pengobatan. “Umumnya warga yang sakit para orang tua dan anak-anak,” katanya. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

19 Jan 2012

Dinkes Droping Logistik Obat Pasca Banjir


PASCA banjir yang sempat merendam sejumlah wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang, pihak Dinkes mengirim (Droping red) bantuan logistis obat-obatan di Posko Kesehatan. Tambahan obat ini sekaligus untuk menambah stok (persediaan red) obat di Puskesmas mengantisipasi lonjakan kejadian penyakit warga.
Droping paket obat-obatan disampaikan langsung ke Puskesmas Pagelaran, Patia, Perdana, Sobang, Angsana dan Panimbang pada Senin (16/1) kemarin.
Sementara puskesmas rawan banjir lainnya yakni Cipeucang, Munjul dan Cikeusik dikirim pada Rabu (17/1). Masing-masing puskesmas menerima lima paket (dus besar red) yang  berisi 28 jenis obat untuk pengobatan penyakit ringan seperti diare, mual, gatal dan jenis obat antibiotik.
Kepala Dinas kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar mengatakan, selain paket obat untuk pengobatan warga di wilayah banjir, dinkes menberikan bantuan logistik untuk pencegahan penyakit berbasis lingkungan seperti Pencernihan Air Cepar (PAC), Lysol, Kaporit, Polybag sampah ukuran jumbo serta lotion anti nyamuk. Droping obat ini dikatakan Kadinkes Iskandar merupakan penyaluran dari bantuan obat dari Dinkes Provinsi Banten untuk penanganan bencana di Kabupaten Pandeglang.
“Kita ingin selain ada upaya pengobatan dari posko, ada usaha pencegahan agar penyakit yang mulai menyebar pasca banjir dapat dikurangi,” tutur Iskandar usai memonitor langsung Posko Kesehatan di  sembilan kecamatan selama dua hari, pada Senin-Selasa (16-17/1).
Iskandar didampingi kepala bidang dan sejumlah stafnya mengaku memimpin langsung pengiriman obat dan monitoring Posko kesehatan di lokasi banjir. Langkah ini dia ambil untuk memotivasi tenaga medis puskesmas dan para petugas kesehatan di desa agar tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pasalnya, musibah banjir tidak hanya menimpa warga sekitar. “Banyak petugas kami di lapangan yang rumahnya juga terendam banjir seperti warga lainnya,” terangnya.
Kondisi ini dia antisipasi dengan mengunjungi langsung ke puskesmas-puskesmas, pustu, poskesdes hingga menjumpai bidan desa agar tetap semangat menjalankan tugas kendati dalam situasi sama-sama mengalami masa sulit.
Posko Kesehatan
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina menambahkan, Posko kesehatan saat banjir diakui mengalami kendala terutama transportasi petugas medis terhalang karena akses menuju lokasi warga yang tergenang sehingga sulit dilalui.
Namun pasca banjir, pihaknya berharap warga memanfaatkan Posko kesehatan terdekat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis. “Berdasarkan laporan, saat banjir surut Posko kesehatan melayani 15 hingga 50 warga setiap harinya,” ungkapnya.
Sedangkan penyakit terbanyak yang diderita warga, sambung Yeni yakni  gastritis, saluran pencernaan, penyakit kulit, gatal-gatal serta diare.
Sementara itu Surveilan (petugas pengamatan penyakit red) Dinkes Provinsi Banten Hadi Safa’at yang ikut mendampingi menegaskan, isu penyakit yang terjadi pasca banjir jangan diabaikan. Hal itu untuk menghindari terjadinya out break (peningkatan kasus penyakit secara mendadak red) yang akan berakibat kejadian luar biasa (KLB).
“Banyak faktor terjadinya peningkatan penyakit pasca banjir seperti tercemarnya air bersih dan kondisi tubuh yang lemah karena cuaca,” katanya.
Oleh karena itu, dia meminta setiap petugas ditingkat Posko Kesehatan mengamati tingkat perkembangan penyakit terbanyak yang diderita warga untuk deteksi dini KLB. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

18 Jan 2012

Dinkes Siagakan Puluhan Posko Kesehatan


PUNCAK musim penghujan dan banjir diperkirakan akan menimbulkan kerawanan masalah kesehatan. Penyakit biasanya akan lebih banyak setelah banjir (pasca banjir).

Karena itulah Dinkes Pandeglang menyiagakan puluhan Posko Kesehatan di semua Puskesmas yang berpotensi banjir diantaranya Puskesmas Pagelaran, Patia, Perdana, Sobang, Angsana dan Panimbang serta Picung, Munjul dan Cikeusik

Selain itu Posko kesehatan juga disiagakan disejumlah titik rawan banjir seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) maupun lokasi warga yang terdapat pengungsi seperti Masjid dan Balai Desa setempat. Bahkan, dinkes telah menyiagakan seluruh sarana pelayanan kesehatan dasar swasta jika diperlukan difungsikan sebagai Posko Kesehatan Banjir.

Kadinkes Pandeglang H. Iskandar mengatakan, hasil pantauan pihaknya dibeberapa puskesmas, dilaporkan sedikitnya sembilan wilayah kecamatan digenang banjir pada akhir pekan kemarin, tapi kini sebagian besar sudah surut. Namun ancaman banjir diperkirakan masih akan terjadi, mengingat musim penghujan masih berlangsung hingga Februari mendatang.

“Mengantisipasi pasca banjir dan musim hujan yang belum selesai kemungkinan banjir susulan akan kembali terjadi. Oleh karena itu kami instruksikan puskesmas siaga 24 jam dan melaporkan setiap kejadian penyakit segera ke Dinkes Pandeglang,” kata Iskandar usai melakukan monitoring Puskesmas dan Posko kesehatan di Kecamatan Panimbang dan Sobang, Senin (16/1) kemarin.

Ditambahkan, dari laporan sementara menurut Iskandar sudah mulai ada keluhan penyakit ringan yang dialami warga. Dia juga memastikan stok obat-obatan untuk Puskesmas dan Posko Kesehatan sudah siap untuk melayani korban akibat banjir. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

17 Jan 2012

Sepuluh Program Prioritas Kemenkes Tahun 2012


UPAYA promotif dan preventif merupakan prioritas nomor satu Kemenkes di tahun 2012. Upaya ini melibatkan inisiatif masyarakat dan inisiatif Pemda. BOK merupakan salah satu bentuk upaya tersebut.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH saat jumpa pers mengenai Evaluasi Kinerja 2011 dan Program Prioritas 2012 Kementerian Kesehatan di Kantor Kemenkes Jakarta (4/1).
Prioritas selanjutnya menurut Menkes adalah Pencegahan dan pengendalian penyakit, terutama Penyakit Tidak Menular (PTM); 
Menuju Universal Coverage (penambahan kelas); 
Penurunan Angka Kematian Ibu (PONED, PONEK, Jampersal, KB); 
upaya Perbaikan gizi, terutama masalah stunting, 
Saintifikasi jamu, 
kemandirian bahan baku obat; 
Perencanaan pembangunan kesehatan paralel dengan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI); 
Reformasi Birokrasi (Tata Manajemen Birokrasi yang Bersih, Akurat, Efektif dan Efisien); 
Peningkatan Penggunaan Teknologi Informasi di segala Aspek serta Pusat Tanggap Respon Cepat (PTRC) akan dikembangkan di provinsi dan kabupaten kota.
Sumber: Depkes.Go.Id