Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Pandeglang menggelar sosialisasi pencegahan HIV dan Aids di rumah tahanan (Rutan) Pandeglang, Kamis (17/11).
“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Aids sedunia, serempak melakukan sosialisasi pada lembaga pemasyarakatan di seluruh Banten,” kata Ketua KPA Pandeglang Hj. Siti Erna Erwan Kurtubi dalam sambutannya saat membuka sosialisasi.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Rutan kelas II Pandeglang Kunrat Kasmiri, Kadis Kesehatan H. Iskandar serta sejumlah pengurus KPA Pandeglang dan KPA Banten.
Dia menambahkan, selain di Lapas, pihaknya melakukan kegiatan serupa disejumlah tempat kerja diantaranya perusahaan PT. Antam Cibaliung dan PLTU 2 Labuan. “Untuk meningkatkan kapasitas pemahaman wartawan, KPA juga telah memberikan pembekalan bagi para wartawan untuk pemberitaan pencegahan HIV dan Aids di Pandeglang,” katanya.
Kadis Kesehatan H. Iskandar mengatakan, selain sosialisasi tim medis Dinkes Pandeglang yang tergabung dalam KPA melakukan screening (penjaringan melalui tes HIV red) kepada seluruh tahanan dan narapidana termasuk memberikan konseling HIV dan Aids.
“Screening dilakukan dengan mengambil sampel darah seluruh napi dan selanjutkan sampel akan diperiksa apakah sudah terinfeksi HIV,” katanya.
Dia berharap seluruh napi terbebas dari HIV, karena dengan demikian akan mengurangi resiko penularan di dalam lingkungan Rutan.
Kepala Rutan Kunrat Kasmiri dalam pengarahannya menjelaskan, jumlah napi dan tahanan saat ini berjumlah 190 orang, termasuk enam orang diantaranya adalah wanita. “Warga binaan tidak usah khawatir diperiksa tim kesehatan, karena ini upaya pencegahan dan hanya untuk mengetahui apakah diantara napi ada yang mengidap HIV dan Aids atau tidak,” katanya.
50% Meninggal karena AIDS.
Sementara itu, dalam pemaparannya Kabid Penanggulangan Penyakit Dinkes Pandeglang Dr. Hj. Asmani Raneyanti mengungkapkan, dari 32 warga Pandeglang yang positif HIV, 16 (50%) diantaranya sudah meninggal karena Aids.
“Saat ini kita juga sedang melakukan pengamatan terus menerus karena sudah mengidentifikasi ada 27 warga Pandeglang terdiagnosa HIV, namun untuk memastikan positif atau tidaknya masih perlu pembuktian tes lebih lanjut,” ungkapnya.
Asmani menjelaskan AIDS (Aquired Immune Deficiency Syndrom) bukan penyakit melainkan suatu kondisi seseorang yang telah tertular HIV (Human Immunodeficency Virus). “Penyebarannya oleh virus HIV yang dapat ditularkan hanya terdapat dalam darah, air mani, cairan vagina dan air susu ibu,” jelasnya.
Sedangkan penularannya, terang Asmani, HIV hanya bisa terjadi dengan sebab perantara melakukan hubungan seks dengan yang mengidap HIV positif, menerima transfusi darah mengandung HIV, menerima cangkok organ tubuh, menggunakan jarum suntik, dan saat pemberian Air Susu Ibu (ASI).
“Semua cara penularan berawal dari orang ke orang yang terinfeksi HIV,” tegasnya. Cara penularan tersebut, tegas Asmani membuat penyebaran HIV dapat terjadi pada siapa saja mulai bayi, anak atau ibu rumah tangga sekalipun, terlebih di lingkungan Rutan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar