Tim Penilai Provinsi Banten melakukan kunjungan ke Puskesmas Majasari dalam rangka penilaian lomba Penyulaman Tanaman dan Kebersihan Lingkungan tingkat Provinsi Banten, Rabu (28/11) |
PUSKESMAS
Majasari harus bersaing dengan perwakilan unit pelayanan publik se-Provinsi
Banten untuk mendapatkan predikat sebagai kantor unit pelayanan publik terbaik
dalam lomba penyulaman tanaman dan kebersihan lingkungan.
Lomba penyulaman tanaman dan kebersihan lingkungan tingkat
provinsi digelar Darma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten dalam rangka
menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 DWP tahun 2012.
Sebelum mewakili Kabupaten Pandeglang untuk berkompetisi di
tingkat provinsi, Puskesmas Majasari terlebih dahulu telah mendapat predikat
sebagai kantor pelayanan publik terbaik tingkat Kabupaten Pandeglang untuk
katagori penyulaman tanaman dan kebersihan lingkungan.
Hal tersebut terungkap saat tim penilai dari DWP Provinsi
Banten yang terdiri dari unsur DWP Banten, Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan
Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Kebersihan Provinsi Banten berkunjung ke
Puskesmas Majasari, Rabu (28/11).
Acara itu dihadiri oleh Ketua DWP Kabupaten Pandeglang Hj.
Tuti Utami Dodo Djuanda beserta jajaran anggotanya, Kadinkes Pandeglang H.
Iskandar, Camat Majasari Salman Sunardi, serta sejumlah pejabat Pemkab
Pandeglang.
Ketua DWP Pandeglang yang juga Istri Sekretaris Daerah (Sekda)
Pandeglang Hj. Tuti Utami mengemukakan salah satu ciri khas yang dimiliki Puskesmas
Majasari yakni adanya kreatifitas penggunaan tanaman hidup dalam pekarangan
kantornya, khususnya jenis tanaman obat keluarga (Toga). “Lihat saja, di sekeliling Puskesmas kita disuguhkan
berbagai jenis Toga mulai dari jahe, tempuyung, hingga pohon katuk yang
bermanfaat sebagai obat tradisional,” katanya.
Selain itu, ternyata disekitar halaman puskesmas terlihat
asri dan terjaga kebersihan lingkungannya karena ditumbuhi puluhan koleksi
jenis tanaman mulai dari bunga, bonsai, anturium, perdu, dan pepohonan yang
rindang. Oleh karena itu, dia mengingatkan perlu dilakukan penyulaman secara
rutin. “Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan
dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya,”
tegasnya.
Kadinkes Pandeglang H. Iskandar mengungkapkan sejak berdiri
pada 2007, Puskesmas Majasari sarat dengan berbagai prestasi, terutama dibidang
pelayanan publik. “Saya bangga dengan kinerja staf Puskesmas Majasari karena
telah menjaga prestasi sebagai salah satu unit pelayanan publik terbaik baik
tingkat provinsi maupun nasional,” kata Iskandar yang didampingi Kepala
Puskesmas Majasari Hj. Mei Wijaya.
Iskandar berharap, Puskesmas Majasari menjadi contoh positif
bagi lingkungan dan masyarakat sekitar dalam hal pengembangan Toga dan
kebersihan lingkungan. Sementara pelayanan prima yang diterapkan Puskesmas
Majasari, menurutnya juga patut ditiru karena terbukti mampu meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu ditingkat kecamatan.
Puskesmas unggulan
Sementara itu Hj. Mei Wijaya menambahkan, Puskesmas Majasari
mempunyai visi menjadi puskesmas unggulan sejak awal mulai dirintis lima tahun terakhir. “Pada
tahun 2010 Puskesmas Majasari mendapat penghargaan prestasi dalam peningkatan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik dibidang kesehatan dari Gubernur
Banten, bahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi
Birokrasi,” jelasnya.
Diakui, sebagai salah satu unit pelayanan publik pemegang
Citra Pelayanan Prima dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan
Reformasi Birokrasi, pihaknya dituntut mempertahankan kualitas pelayanan kepada
masyarakat yang selama ini sudah berjalan baik, disamping terus meningkatkan
kinerja pelayanan masyarakat lainnya seperti pengembangan Toga maupun menjaga
agar Puskesmas dan lingkungan selalu tetap bersih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar