Kapus Promkes dr. Lily S Sulistyowati, MM |
Kepala Pusat Promkes dr. Lily S Sulistyowati, MM berkenan membuka
pelatihan yang diikuti 45 peserta dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa
tengah, Jawa Timur, Bali, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim dan Provinsi
Gorontaloserta peserta Pusat Promkes Kemenkes RI, sekaligus memaparkan materi
Kebijakan Nasional Promkes terlaras dengan kebijakan dasar Puskesmas dalam
mencapai visi Pembangunan Berwawasan Kesehatan, pada Rabu (4/6/2014) pagi.
Hadir dalam acara pembukaan para pejabat struktural di lingkungan Pusat
Promkes, nara sumber para Master Of Training (MOT) dari PTTK & Epid Klinik,
Pusat Pendidikan dan pelatihan Aparatur Badan Pendidikan dan Pengembangan SDM
Kemenkes RI serta para Widyaiswara dari Bapelkes Kemenkes RI.
Dalam pemaparannya Kepala Pusat Promkes dr. Lily S Sulistyowati, MM mengatakan
kebijakan nasional Promkes ditujukan untuk mendukung visi dan misi kebijakan
pembangunan jangka panjang bidang kesehatan 2005-2025 yakni menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan, mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan upaya
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau, serta meningkatkan dan mendayagunakan
sumberdaya kesehatan.
Pada bagian lain, ia menjelaskan tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara social dan
ekonomi.
Menurutnya, salah satu faktor utama yang yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat adalah perilaku. “Upaya memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu melakukan perilaku hidup
bersih dan sehat adalah melalui promosi kesehatan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga membeberkan sejumlah persoalan
kesehatan yang hingga saat ini masih menjadi permasalahan di Indonesia seperti
masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta cakupan
air bersih yang dinilainya masih rendah sehingga kedepan menjadi tantangan petugas
promosi kesehatan baik ditingkat pusat, daerah hingga Puskesmas.
Sementara itu dalam laporannya Ketua Panitia Penyelenggara Pelatihan
bagi pelatih (TOT) Promkes Dr. Nana Mulyana, SKM, M.Kes mengatakan TOT dilakukan untuk menyediakan tenaga
pelatih bagi pelatihan Promkes bagi petugas Puskesmas yang akan dilakukan di
daerah (provinsi) masing-masing.
“Sebagai langkah awal untuk mencapai harapan tersebut diatas, akan
diselenggarakan TOT di 3 regional yakni timur, tengah dan barat,” imbuhnya.
Kepala Divisi Advokasi dan Kemitraan Pusat Promkes ini mengungkapkan, TOT ini akan diikuti oleh 240 peserta dari
pengelola program Promkes di Dinkes 33 Provinsi dan Pusat Promkes yang akan
dilaksanakan dibeberapa tempat yakni PTTK & Epid Klinik Bogor, Bepelkes
Ciloto Cianjur, Bapelkes Batam dan Makassar.
“Untuk regional tengah I akan dilaksanakan pada tanggal 3 s.d 12 Juni
2014 bertempat di PTTK dan Epid Klinik, Bogor,” katanya.
Diantara peserta yang hadir diantaranya dari Provinsi Banten yakni
pengelola program Promkes dari Dinkes Banten, Dinkes Kabupaten Pandeglang dan
Dinkes Kabupaten Serang. Sementara dari Jawa Barat menghadirkan peserta dari unsur
Widyaiswara dan pengelola program promkes Dinkes provinsi dan 4 kab/kota, Jawa Tengah (8 peserta), Provinsi di Pulau Kalimantan masing-masing 4 peserta, serta peserta Provinsi Gorontalo 4 orang. (Ade Setiawan)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar