17 Apr 2013

Bupati Erwan Buka Muskab IV PPNI Pandeglang



BUPATI Pandeglang H. Erwan Kurtubi membuka secara resmi hajat lima tahunan organisasi propfesi kesehatan Musyawarah Kabupaten (Muskab) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Pandeglang, yang diselenggarakan di Baitul Hamdi, Kecamatan Menes, Kab. Pandeglang, Selasa (16/4).
Dalam sambutannya, Bupati Erwan mengapresiasi kinerja perawat Pandeglang dan berjanji akan memperhatikan keberadaan tenaga kesehatan khususnya paramedis perawat yang ada di Kabupaten Pandeglang..
“Pemerintah akan terus memberikan perhatian bagi paramedis mulai dari bidan, perawat atau juga tenaga medis yakni dokter bahkan untuk tahun ini perekrutan CPNS bidang kesehatan ini Insya Allah akan di proritaskan,”ungkap Erwan dihadapan ratusan anggota PPNI Pandeglang yang mengikuti Muskab.
Dalam acara tersebut Bupati Pandeglang hadir didamppinggi istrinya yang juga ketua TP PKK Kabupaten Pandeglang Hj. Siti Erna Erwan. 
Bupati juga mengharapkan, melalui organisasi  PPNI para perawat bisa lebih kompak lagi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, agar kedepan bisa lebih baik lagi membangun masyarakat Pandeglang yang sehat. 
“Majunya organisasi apabia soliditas angggota terbangun dengan solid,” katanya.
Ketua Demisioner PPNI Pandeglang DR. H. Didi Mulyadi, SKM, M.Kes dalam sambutannya mengatakan, Muskab PPNI yang ke empat ini bisa menjadi sarana untuk menjalin silaturahim antar sesama anggota profesi perawat dengan profesi kesehatan lainnya. “Tidak hanya itu,, organisasi ini juga bisa menjadi sarana untuk penyambung aspirasi antara profesi perawat dengan pemerintah daerah atau juga pusat,” imbuh didi.
Dia berharap kedepan organisasi PPNI mampu menjadi sarana positif dalam penyampaian aspirasi bagi kepentingan masyarakat Pandegglang. “Mudah-mudahan kedepan PPNI bisa terus berkembang agar eksitensi perawat di masyarakat bisa lebih diakui,” harapnya.
Ketua Organizing Commite (OC) Muskab PPNI Pandeglang Daman Khurif, SKM, dalam laporannya mengatakan musyawarah PPNI dilaksanakan menyusul telah berakhirnya masa bakti kepengurusan PPNI periode  2007-2013.
 “Agenda pokok Muskab PPNI adalah laporan pertanggungjawaban pengurus lama serta memilih dan menetapkan pengurus PPNI yang baru beserta rencana kerjanya,” kata Daman Khurif.
Daman menjelaskan, Muskab IV PPNI Pandeglang diikuti 250 anggota dari seluruh Pengurus PPNI Kabupaten Pandeglang, penggurus PPNI dari empat Komisariat Wilayah (Korwil) yakni tiga Korwil Puskesmas dan satu Korwil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah serta utusan perawat perwakilan Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.
Dalam acara pembukaan panitia penyelenggara, mengundang sejumlah pihak dalam acara pembukaan diiantaranya para ketua organisasi profesi kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan, Camat Menes Atmaja Suhara, serta Kepala Puskesmas se-Kabupaten Pandeglang.

Kwaran Menes Rekrut Anggota Saka Bakti Husada

KWARTIR Ranting (Kwaran) Pramuka Kecamatan Menes menggelar perekrutan anggota Saka Bakti Husada (SBH) pramuka yang membidangi kesehatan, yang dipusatkan di Gedung Serbaguna Kecamatan Menes, Minggu (14/4). Kegiatan ini bertujuan untuk pengembangan pendidikan kesehatan bagi para anggota pramuka yang ada di wilayah Kecamatan Menes.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Puskesmas Menes April Lesmanawati dan Kasi Promosi Kesehatan Puskesmas Menes Wawan Hermawan yang juga sebagai pamong saka serta narasumber.
Djaya Rohani, Ketua Kwaran Pramuka Kecamatan Menes mengatakan, kegiatan ini telah dilakukan secara kontinyu, dan dalam pelaksanaanya bukan hanya satu kegiatan.
Dikatakan, pramuka di Kecamatan Menes tidak hanya aktif di satu bidang. Dengan adanya rekrutmen Saka Bakti Husada menunjukkan bahwa kesehatan pun jadi fokus kegiatan kwarannya.
“Kami melakukan perekrutan anggota SBH yang diambil dari masing-masing pangkalan pramuka atau sekolah tingkat SLTA yang ada di Kecamatan Menes. Tidak hanya itu, kita juga kerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) yang ada di Kecamatan Menes,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Menes April Lesmanawati mengatakan, sangat bangga dengan dengan kegiatan yang dilakukan para anggota pramuka atau pengurus kwaran Menes. Karena, lanjutnya, kegiatan tersebut sangat membantu dalam penyampaian bagimana caranya berprilaku hidup sehat.
April juga mengaku akan selalu terbuka bagi para anggota pramuka jika ingin belajar tentang ilmu atau pengetahuan hidup sehat.
“Kegiatan ini sangat membantu kita dalam menerapkan gaya hidup sehat pada masyarakat. Apalagi yang menjadi anggota pramuka ini tidak hanya dari daerah Menes saja, tapi mereka yang bersekolah di Menes dan ikut pramuka bisa mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan,” kata April yang juga Ketua PMI Kecamatan Menes saat memaparkan materi tentang kesehatan.
Pelaksana kegiatan, Maria Ulfah menuturkan, peserta kegiatan itu berjumlah 70 orang berasal dari 13 pangkalan pramuka atau sekolah tingkat SLTA. Pelaksanaanya akan dilakukan setiap hari Minggu dengan waktu tiga kali pertemuan dalam satu bulan. (mg-agus)

16 Apr 2013

PPNI Pandeglang Gelar Muskab IV, Selasa (16/4/2013)



PERSATUAN Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pandeglang menyelenggarakan Musyawarah Kabupaten (Muskab) ke-IV yang dilaksanakan di Aula Utama Gedung Baitul Hamdi, Kecamatan Menes, Selasa (16/4) mulai pukul 09.00 Wib.
Menurut Ketua Organizing Commite (OC) Muskab PPNI Pandeglang Daman Khurif, SKM, perhelatan lima tahunan bagi profesi perawat ini digelar guna memilih Ketua PPNI Kabupaten Pandeglang untuk lima tahun kedepan.
Hal itu menyusul telah berakhirnya masa bakti kepengurusan PPNI periode  2007-2012.
“Agenda pokok Muskab PPNI adalah laporan pertanggungjawaban pengurus lama dan menetapkan pengurus PPNI yang baru beserta rencana kerjanya,” kata Daman Khurif didampingi Humas PPNI Pandeglang Yudi Hermawan, SKM, Senin (15/4).
Yudi Hermawan menambahkan, Muskab ke-IV PPNI Pandeglang merupakan tindaklanjut hasil Musyawarah Provinsi (Musprov) PPNI Banten dan Musyawarah Nasional (Munas) PPNI Pusat tahun 2012 lalu.
“Bupati Pandeglang Drs. H. Erwan Kurtubi, MM dijadwalkan akan menghadiri Muskab sekaligus memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi,” ungkap Yudi.
Yudi juga mengatakan Muskab IV PPNI Pandeglang diikuti seluruh Pengurus PPNI Kabupaten Pandeglang, penggurus PPNI dari empat Komisariat Wilayah (Korwil) yakni tiga Korwil Puskesmas dan satu Korwil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah serta utusan perawat perwakilan Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.
“Tidak semua perawat Pandeglang yang berjumlah 600 orang diundang dalam acara Muskab, karena harus bertugas melayani masyarakat di tempat kerja masing-masing,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, tambah Yudi, Panitia Penyelenggara Muskab mengundang Pengurus PPNI Banten dan Pengurus PPNI Pusat sebagai peninjau Muskab yang diselenggarakan selama sehari itu.
Sementara Ketua PPNI Pandeglang periode 2007-2012 DR. H. Didi Mulyadi,SKM, M.Kes menyatakan siap memberikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan PPNI yang dipimpinnya selama lima tahun terakhir. Didi Mulyadi mengaku tidak akan mencalonkan diri menjadi Ketua PPNI periode mendatang. Dia beralasan dalam kepemimpinan organisasi profesi perawat harus ada kaderisasi agar PPNI lebih dinamis dan diharapkan kedepan profesi perawat semakin maju.

14 Apr 2013

Tim Penilai Lintas Sektor Evaluasi Kecamatan Sayang Ibu di Cimanggu dan Sumur



BERAGAM cara dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Salah satu yang sedang diupayakan Pemkab Pandeglang diantaranya melalui Gerakan Sayang Ibu (GSI). Gerakan ini pada dasarnya merupakan mobilisasi potensi sumber daya yang ada guna memperbaiki kualitas perempuan, khususnya penurunan kematian ibu dan anak dalam rangka pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
Menurut Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Pandeglang Hj. Tati Suwagiharti, GSI merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama-sama dengan pemerintah melalui program kegiatan lintas sektoral.
“Mengingat penyebab kematian ibu karena berbagai faktor seperti pendidikan, pengetahuan, sosial budaya, sosial ekonomi, geografis, dan lingkungan yang semuanya di luar aspek kesehatan, maka penanggulangannya pun harus melibatkan sektor di luar kesehatan,”  ,” kata Tati disela-sela memimpin penilaian lomba GSI tingkat Kabupaten Pandeglang yang dipusatkan di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kamis (11/3).
Dengan adanya GSI, kata Tati yang juga istri Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan ini, diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seperti pemetaan bumil, bina keluarga balita hingga meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga akan pentingnya mengupayakan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.
Dalam kesempatan pembinaan sekaligus penilaian lomba GSI tingkat Kabupaten Pandeglang, tim lintas sektor kabupaten yang diketuai  Hj. Tati Suwagiharti beserta rombongan mengunjungi Desa Ciburial Kecamatan Cimanggu dan Desa Kertamukti Kecamatan Sumur.
Ditegaskan, hal-hal yang dapat dipelajari dari keberhasilan program GSI adalah adanya komitmen yang tinggi dari kepala daerah dan jajarannya dengan terbentuknya kelompok kerja tetap di tingkat kabupaten dan satuan tugas di tingkat kecamatan maupun desa.
Selain itu, tersedianya bantuan biaya bagi ibu yang memerlukan, termasuk terbentuknya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan tabungan ibu bersalin (tabulin), tersedianya bantuan darah bagi ibu yang memerlukan, termasuk pembentukan paguyuban donor darah di tingkat desa, tersedianya bantuan transportasi bagi ibu yang memerlukan untuk dibawa ke fasilitas rujukan medis, termasuk pembentukan sistem ambulans desa, tersedianya sistem pendataan, pencatatan dan pelaporan termasuk pemetaan sasaran risiko tinggi dan kantong persalinan.
“Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat perlu kegiatan penyuluhan antara lain melalui kampanye Suami Siaga dan meningkatnya pelayanan kesehatan melalui berbagai fasilitas kesehatan, antara lain Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi, Puskesmas Sayang Ibu dan Bayi, serta Bidan di Desa,” katanya. 


10 Apr 2013

Spesies Langka Badak Jawa di TNUK Bertambah



BERBAGAI kegiatan konservasi Badak Jawa secara intensif terus dilakukan Direktorat Jendral (Ditjen) Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama mitra kerja.  
Hasil kegiatan monitoring populasi Badak Jawa yang telah dilaksanakan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) selama dua tahun terakhir dengan menggunakan kamera video trap jenis Trophy camp merk Bushnell model 119405, menghasilkan data populasi badak jawa sebanyak 35 individu (22 jantan, 13 betina, dimana 5 ekor diantaranya merupakan anakan) pada tahun 2011, dan 51 individu badak jawa (29 jantan, 22 betina dimana 8 individu diantaranya merupakan anakan) pada tahun 2012.
“Hasil monitoring ini menunjukkan bahwa populasi badak jawa di TNUK mengalami perkembangan yang menggembirakan. Terlebih bahwa spesies Badak Jawa merupakan spesies paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia sehingga dikategorikan sebagai critically endangered  oleh IUCN dan termasuk satwa dilindungi di Indonesia.,”  kata Kepala Balai TNUK Dr. Ir. Mohammad Haryono, M.Si, melalui siaran persnya, Jum’at (5/4).
Melalui rilisnya dia juga menjelaskan, sejak populasi Badak Jawa di Vietnam dinyatakan punah pada tahun 2011 (oleh IUCN), kini populasi badak Jawa hanya tinggal di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). “Monitoring populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon akan terus dilaksanakan setiap tahunnya guna mengetahui kondisi parameter demografi populasi satwa langka tersebut,” jelasnya. 
Menurutnya, keberhasilan upaya penyelamatan Badak Jawa dari bahaya kepunahan sangat tergantung dari peran serta dan dukungan seluruh pihak. Oleh karena itu guna mendukung Program Konservasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, Ditjen PHKA-Kementerian Kehutanan bersama mitra kerja terus melakukan kegiatan penyadartahuan dan edukasi kepada masyarakat luas yang bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap upaya penyelamatan satwa langka tersebut.
Ditambahkan, sebagai penghargaan dan apresiasi atas kepedulian dalam mendukung kampanye Konservasi Badak Jawa, pada hari ini Jum’at, 5 April 2013 Kementerian Kehutanan mengukuhkan Sdri. Desy Ratnasari sebagai Duta Badak Jawa. “Pengukuhan Duta Badak Jawa diharapkan akan mendorong semakin efektifnya dukungan masyarakat luas terhadap upaya konservasi spesies dimaksud,” tandasnya.

9 Apr 2013

Hari Kesehatan Sedunia 7 April, Waspadai Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah


HARI Kesehatan Sedunia (HKS) yang menandai peringatan berdirinya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 1948, diperingati setiap tahun pada 7 April dengan mengkampanyekan tema prioritas masalah kesehatan masyarakat global. Peringatan HKS tahun ini yang jatuh pada Minggu (7/4) mengusung topik masalah kesehatan global penyakit tidak menular yakni Hipertensi, dengan mengusung tema nasional “Waspadai Hipertensi, Kendalikan Tekanan Darah”
Hipertensi dikenal dengan tekanan darah tinggi dan sering disebut sebagai “sillent killer” karena terjadi tanpa tanda dan gejala, sehingga penderita tidak mengetahui jika dirinya terkena hipertensi, dari hasil penelitian mengungkapkan sebagian besar orang dewasa (sebanyak 76,1 %) tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H. Deden Kuswan, tujuan peringatan dari WHO untuk memberikan kesadaran perlunya mengetahui tekanan darah, dan mewaspadai terjadinya hipertensi (tekanan darah tinggi red).
" Masyarakat perlu mengetahui pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara berkala dan untuk mencegah hipertensi dianjurkan selalu mempraktikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) diantaranya dengan berolahraga secara teratur serta mengkonsumsi makanan seimbang dan tidak merokok," ujar Deden, kemarin.
Memperingati  Hari Kesehatan Sedunia tahun ini, dia menghimbau masyarakat untuk saling mengingatkan tentang bahaya hipertensi dan penyakit tidak menular lainnya seperti  ‘stroke’ ataupun jantung.
Dia mengatakan, hipertensi pada dasarnya dapat dicegah dan diobati. Selain itu sekalipun hipertensi tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat dideteksi dengan melakukan pengukuran tekanan darah.
Ditambahkan, pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada setiap pasien maupun pengunjung berusia diatas 18 tahun disemua pasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta seperti Rumah Sakit, Puskesmas, ataupun Klinik pelayanan kesehatan terdekat.
"Pengukuran tekanan darah merupakan pemeriksaan dasar yang harus dilakukan pada semua orang dewasa yang berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Pemeriksaan ini juga merupakan deteksi dini faktor risiko komplikasi seperti, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan lain-lain sehingga perlu selalu dilakukan," katanya.