BERBAGAI kegiatan konservasi Badak Jawa secara intensif
terus dilakukan Direktorat Jendral (Ditjen) Perlindungan Hutan dan Konservasi
Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama mitra kerja.
Hasil kegiatan monitoring populasi Badak Jawa yang telah dilaksanakan
oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) selama dua tahun terakhir dengan
menggunakan kamera video trap jenis Trophy camp merk Bushnell model 119405, menghasilkan
data populasi badak jawa sebanyak 35 individu (22 jantan, 13 betina, dimana 5 ekor
diantaranya merupakan anakan) pada tahun 2011, dan 51 individu badak jawa (29
jantan, 22 betina dimana 8 individu diantaranya merupakan anakan) pada tahun
2012.
“Hasil monitoring ini menunjukkan bahwa populasi badak jawa di TNUK
mengalami perkembangan yang menggembirakan. Terlebih bahwa spesies Badak Jawa
merupakan spesies paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia
sehingga dikategorikan sebagai critically endangered oleh IUCN dan
termasuk satwa dilindungi di Indonesia.,” kata Kepala Balai TNUK Dr. Ir. Mohammad
Haryono, M.Si, melalui siaran persnya, Jum’at (5/4).
Melalui rilisnya dia juga menjelaskan, sejak populasi Badak Jawa di Vietnam
dinyatakan punah pada tahun 2011 (oleh IUCN), kini populasi badak Jawa hanya
tinggal di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). “Monitoring populasi Badak Jawa
di Taman Nasional Ujung Kulon akan terus dilaksanakan setiap tahunnya guna
mengetahui kondisi parameter demografi populasi satwa langka tersebut,”
jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan upaya penyelamatan Badak Jawa dari bahaya
kepunahan sangat tergantung dari peran serta dan dukungan seluruh pihak. Oleh
karena itu guna mendukung Program Konservasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung
Kulon, Ditjen PHKA-Kementerian Kehutanan bersama mitra kerja terus melakukan
kegiatan penyadartahuan dan edukasi kepada masyarakat luas yang bertujuan untuk
meningkatkan rasa memiliki dan kepedulian terhadap upaya penyelamatan satwa
langka tersebut.
Ditambahkan, sebagai penghargaan dan apresiasi atas kepedulian dalam
mendukung kampanye Konservasi Badak Jawa, pada hari ini Jum’at, 5 April 2013
Kementerian Kehutanan mengukuhkan Sdri. Desy Ratnasari sebagai Duta Badak Jawa.
“Pengukuhan Duta Badak Jawa diharapkan akan mendorong semakin efektifnya
dukungan masyarakat luas terhadap upaya konservasi spesies dimaksud,”
tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar