TANGGAL 1 Desember merupakan
hari peringatan akan bahaya virus mematikan yang pertama kali diperkenalkan ke
publik di tahun 1982. Virus yang kemudian dikenal dengan Human
Immunodefiency Virus (HIV) yang berarti virus penurun kekebalan tubuh
ini mampu menginfeksi tubuh manusia dan menjadi penyakit mematikan dengan
sebutan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Hanya kurang lebih 30 tahun semenjak keberadaannya diketahui oleh para
ilmuwan, AIDS telah merenggut lebih dari 35 juta jiwa diseluruh dunia dan
penyebarannya yang berawal di daerah Amerika Serikat dan Eropa, berkembang
keseluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia.
HIV sendiri merupakan virus yang biasa menyerang pada primata di hutan
Afrika layaknya manusia diserang virus flu, namun suatu kejadian menyebabkan
virus tersebut berpindah ke manusia dan menyerang sel-sel kekebalan tubuh
sehingga mengakibatkan tubuh rentan terhadap berbagai macam penyakit dan sering
kali berujung pada kematian.
Dengan mempelajari kinerja HIV, ilmuwan
telah dapat mengusahakan pengobatan antiretrovirus yaitu perawatan dalam memperlambat
infeksi yang disebabkan oleh virus termasuk HIV. Namun sayangnya pengobatan ini
tergolong menelan biaya yang tinggi dan belum mudah kesediaannya diseluruh
dunia.
Bahkan setelah para ilmuwan mengetahui bahwa HIV tidak semudah
tertularkan layaknya virus flu, namun kenyataannya HIV mewabah di seluruh dunia
dengan cepat dan menjadi ancaman tersendiri bagi kesehatan dan keselamatan jiwa
manusia.
Untuk itu sangatlah tepat bagi diri kita masing-masing untuk mencegah
penyebaran HIV dengan memahami lebih dalam mengenai HIV dan AIDS itu sendiri.
Penularan HIV sebenarnya hanya mampu ditularkan melalui cara terbatas yakni melalui hubungan seks, air
mani, sekresi vagina, darah, ASI, suntikan atau alat terkontaminasi lainnya
yang melukai.
Dari keterbatasan cara penularan HIV ini sebenarnya dapat dicegah
sedini mungkin, namun kenyataannya keterbatasan pengetahuan dan gaya hidup
manusia menjadi hambatan tersendiri dalam mencegah penyebaran HIV lebih lanjut.
Kinerja Virus
Agar dapat hidup dan berkembang biak dalam tubuh manusia, HIV menyerang
beberapa sel kekebalan tubuh yang berada di lapisan kulit dalam organ seksual
dan oral. Layaknya semua virus, HIV hanya dapat berkembang biak setelah
menemukan sel inang untuk dikuasai, yaitu sel yang memiliki protein reseptor
CD4, CCR5 dan CXCR4. Dan sayangnya sel-sel dengan reseptor tersebut
merupakan sel-sel kekebalan tubuh kita yang berfungsi dalam menyerang berbagai
macam penyakit. Sehingga tidak ayal, HIV menjadi mematikan di dalam tubuh
manusia.
Untuk beberapa kasus genetika, 20% manusia ras Kaukasia yang berasal
dari Eropa Utara memiliki CCR5Delta32 dimana hal tersebut menjadikan sel-sel
kekebalan tubuh mereka tidak terlalu parah terinfeksi HIV. Bahkan 1% ras
Kaukasia tersebut memiliki 2 jenis CCR5Delta32 yang didapatkan dari kedua orang
tua, menjadikan mereka terkesan kebal terhadap HIV seperti yang terjadi pada
kasus sembuhnya seorang pengidap HIV dan leukemia setelah mendapatkan
cangkok sumsum tulang belakang dari pendonor yang memiliki gen CCR5Delta32.
CCR5Delta32 sendiri berarti CCR5 tanpa 32 Basis DNA, sehingga
mengganggu kemampuan HIV dalam mengikat protein dan menguasai sel tubuh untuk
dijadikan sel inang. Hal inilah yang menyebabkan HIV terkesan tidak dapat
menyerang manusia dengan gen CCR5Delta32. Namun kenyataannya HIV juga memiliki
versi lain sehingga mampu menyerang sel yang memiliki CXCR4 dan telah terbukti
beberapa orang dengan 2 kopi CCR5Delta32 pun mati akibat AIDS.
Dengan demikian HIV masih merupakan virus yang mematikan secara
perlahan pada manusia dan memerlukan pemahan juga pencegahan aktif dari tiap
insan di dunia. Semoga di tanggal 1 Desember 2013 ini menjadi salah satu hari
pengingat bagi kita semua untuk tetap waspada terhadap HIV dan AIDS khususnya
di Negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar