RATUSAN warga Desa Majau Kecamatan Saketi menghadiri kegiatan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang di gelar di sebuah SKM di Kampung Majau Desa
Majau, Jumat (5/12/2014).
MMD tersebut merupakan tindak lanjut hasil Survei Mawas Diri (SMD) pada
1-4 Desember 2014 yang dilakukan para Mahasiswi Program Diploma-III Kebidanan FKK UMJ
yang sedang melakukan praktik kebidanan komunitas.
Sebanyak 92 calon bidan ini telah mendata 912 KK dan 2.458 jiwa di 6
Rukun Warga (RW) dan 15 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Desa yang berbatasan dengan Desa Mekarwangi ,
Sodong dam Langensari dan Gereduk Kecamatan Bojong itu.
Ketua Prodi Program Diploma-III Kebidanan Fatimah, S.ST, M.Kes
mengatakan, pihaknya melakukan pendataan dalam rangka kegiatan praktik
kebidanan komunitas selama dua minggu. “Selanjutnya
data ini bisa digunakan dinas kesehatan dan puskesmas maupun warga desa,
terutama bidan desa untuk meningkatkan
kesehatan khususnya ibu dan anak,” terangnya saat memberikan sambutan dimulainnya
MMD dihadapan seratusan warga setempat.
Hadir dalam acara tersebut, Camat Saketi, unsus BPD, Kapolsek,
Danramil, Bidan Desa, Puskesmas, Dinas Kesehatan serta para tokoh masyarakatdan
tokoh agama setempat.
Sementara itu dalam pemaparannya, sejumlah mahasiswi secara bergantian
menyampaikan hasil surveinya yang meliputi aspek kependudukan, pemetaan dan
demografi, jumlah yang disurvei dan memaparkan berbagai permasalaahan yang
ditemui selama melakukan survey.
“Berdasarkan hasil survey diperoleh 15 masalah kesehatanibu dan anak
(KIA) yang ditemukan di Desa Majau,” ungkap salah seorang mahasiswi,
Yulianingsih.
Usai pemaparan dilanjutkan dengan menentukan prioritas masalah dan
membuat rencana intervensi kegiatan bersama masyarakat dan kesepakatan untuk
melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat setempat.
MMD sepenuhnya dipandu oleh mahasiswa dengan pelibatan secara aktif
warga setempat.
Kasie Promosi Keshatan Dinkes Pandeglang Yudi Hermawanyang menghadiri
acara hingga selesai mengatakan, proses MMD yang dilakukan harus digelar secara
rutin oleh desa minimal 2 kali setahun. “Ada atau tidak ada praktik lapangan yang
dilakukan mahasiswi kebidanan warga desa diharapkan melaksanakan MMD untuk
memecahkan segala masalah yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kesehatan masyarakat Majau,” kata Yudi.
Yudi pun mengingatkan, MMD tak mesti membahas persoalan yang menyangkut
kesehatan. “MMD bisa dilakukan untuk membahas apa saja termasuk peningkatan
ekonomi warga, maupun masalah lainnya yang dianggap penting oleh semua warga,”
tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar