12 Jul 2015

Program UKS Cetak Generasi Sehat Berkualitas

PROGRAM Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sangat penting bagi pembinaan kesehatan anak usia sekolah. Melalui UKS diharapkan akan tumbuh sumberdaya manusia (SDM) calon generasi penerus bangsa yang sehat dan berkualitas yakni  generasi yang sehat fisik mental dan sosial serta mempunyai produktivitas yang optimal.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Sumberdaya dan Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat Juarsa, M.Kes saat memberikan pembekalan acara sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi guru UKS se Kecamatan Angsana yang digelar di SDN Cikayas 1, Sabtu (11/7/2015)
Kodiat mengungkapkan, untuk mewujudkan SDM yang sehat dan berkualitas diperlukan upaya-upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan secara terus menerus yang dimulai sejak dalam kandungan, balita, usia sekolah sampai dengan usia lanjut.
“Oleh sebab itu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah) merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,”katanya.
Dijelaskan, kualitas SDM antara lain sangat ditentukan oleh dua faktor yang satu sama lain saling berkaitan dan bergantung yaitu pendidikan dan kesehatan, dimana kesehatan menjadi syarat utama agar upaya pendidikan dapat berhasil, sementara pendidikan yang diperoleh dapat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang.
“Siswa sebagai calon generasi penerus harus dikawal dari berbagai aspek termasuk masalah kesehatannya melalui wadah  kegiatan UKS,” ungkapnya.
Kepala Puskesmas Angsana H. Agus Surya, SKM dalam pemaparannya tentang PHBS di sekolah memaparkan, guru UKS dituntut untuk melaksanakan program UKS disetiap sekolah untuk mendukung mutu pendidikan. “Tujuan program UKS itu untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, sehingga peserta didik menjadi sehat dan prestasi belajar  siswa juga akan lebih baik ,” paparnya.
Dia mengatakan, karena pentingnya UKS tersebut pihaknya akan berupaya maksimal melaksanakan program UKS disemua sekolah di wilayah kerjanya.
Ketua PGRI Kecamatan Angsana Tb. Junaedi mengapresiasi upaya Dinkes Pandegang melakukan sosialisasi PHBS di sekolah yang merupakaan bagian dari program UKS. “PHBS penting diterapkan di sekolah bukan hanya bagi siswa tetapi oleh para guru-guru,” kata Junaedi yang juga Kepala Sekolah SDN Cikayas 1 ini.
Diakui masih ada kendala pelaksanaan UKS di sekolah diantaranya PHBS belum mencapai tingkat yang diharapkan, diantaranya masih adanya berbagai masalah kesehatan anak usia sekolah, masalah sumber daya manusia guru UKS hingga terbatasnya sarana prasarana UKS.

“UKS harus menjadi tanggung jawab bersama, saya berharap program ini ke depan semakin baik melalui pembinaan UKS bagi guru maupun siswa,sehingga Angsana mampu berprestasi dalam setiap lomba UKS,” katanya.

7 Jul 2015

Kadinkes Pandeglang Terbitkan SK Kawasan Tanpa Rokok



DINAS Kesehatan Kabupaten Pandeglang  menganjurkan warga Pandeglang agar memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk berhenti merokok sepenuhnya. Hal ini mengingat para perokok yang berpuasa akan berhenti merokok sejak sahur sampai berbuka puasa. “Momen Ramadan tahun ini diharapkan dapat diteruskan selamanya sehingga kebiasaan merokoknya kalau bisa dihilangkan,” kata Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan.
Dia mengungkapkan, menghilangkan kebiasaan merokok selamanya, memang tidak akan bisa secara langsung. Namun, menurutnya, dengan kemauan dan kesadaraan tinggi akan pentingnya kesehatan, kebiasaan buruk menghisap tembakau tersebut bisa dihindari.
“Tentunya bulan penuh berkah dan ampunan ini dapat dijadikan momentum bagi yang mempunyai kebiasaan merokok untuk berhenti merokok selamanya,” tegasnya.
Di bulan Ramadan ini ia juga mengajak warga untuk melakukan sesuatu yang menyehatkan jiwa raga  diantaranya untuk mengalihkan keinginan merokok. “Misalnya berolahraga, berkebun, melukis, minum air secara perlahan, dan menarik nafas dalam-dalam untuk mencegah keinginan merokok,” paparnya.
Deden berpesan, berhenti merokok di bulan Ramadan, bukan saja  akan memberi manfaat bagi kesehatan dan kehidupan, namun juga menjaga lingkungan udara segar  agar tetap bersih dan sehat.
Kawasan Tanpa Rokok
Kadinkes menjelaskan, dalam rangka melindungi indibvidu, masyarakat dan lingkungan terhadap paparan asap rokok, pihaknya telah menerbitkan surat keputusan nomor 800/278/Dinkes/2015 tertanggal 20 Mei 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan seluruh Puskesmas. “Setiap orang yang berada di kawasan tanpa rokok di Dinas Kesehatan dan Puskesmas dilarang merokok, menjual rokok, termasuk dilarang ada iklan rokok,” katanya.
Menurutnya, diterapkannya KTR di wilayah-wilayah tersebut memang tidak menjadi jaminan bebas dari asap rokok. “Kesadaran semua pihak terutama perokok aktif sangat diharapkan, karena KTR dimaksudkan untuk melindungi masyarakat terutama yang bukan perokok atau perokok pasif dari asap rokok orang lain,”  katanya.
Ditegaskan, dalam sebatang rokok ada tiga komponen utama yakni nikotin sebagai zat berbahaya yang menyebabkan kecanduan (adiktif), sebagai zat berbahaya yang menyebabkan kanker (karsinogenik), dan karbon monoksida sebagai salah satu gas beracun yang menurunkan kandungan oksigen dalam darah. “Yang paling berbahaya adalah kandungan zat adiktifnya yang membuat ketergantungan pada rokok, sehingga para perokok tidak punya pilihan lain selain terus mengonsumsinya,” tandasnya.

6 Jul 2015

Dinkes Ajak Warga Hidup Sehat Tanpa Asap Rokok

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang menyerukan kepada masyarakat Pandeglang, khususnya para perokok, untuk tidak merokok pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang diperingati setiap 31 Mei.
Menurut Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan, HTTS merupakan kampanye sehari tanpa merokok, bertujuan untuk menarik perhatian warga dunia mengenai menyebarluasnya kebiasaan merokok dan dampak buruknya terhadap kesehatan.
Hal itu disampaikan Kadinkes Pandeglang menyambut HTTS 2015 yang jatuh pada Minggu (31/5/2015) kemarin. Dia mengatakan, HTTS tahun ini mengambil tema “Beware! Illegal tobacco” yang kurang lebih bermakna, “Waspada! Tembakau ilegal”.
“Hari ini merupakan momentum baik dimanfaatkan sebagai media kampanye penyadaran masyarakat akan bahaya produk tembakau dalam bentuk rokok, sekaligus sebagai momentum untuk berhenti merokok,” katanya.
Menurut Kadinkes sebenarnya sudah ada peringatan mengenai bahaya rokok tersebut di kemasan rokok itu sendiri. “Yang jelas apapun alasannya , kita harus sejak dini menghindari rokok, sebab efek dari asap rokok tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang ringan hingga yang  berat yang bisa membawa kita kepada kematian,” tuturnya.
Diungkapkan,  jumlah perokok aktif di Indonesia usia 10 tahun ke atas berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 ada 57.750.592 orang, terdiri dari 56.860.457 perokok laki-laki  dan 1.890.135 perokok perempuan.
“Selain perokok aktif, ada jutaan orang perokok pasif di negara kita, dewasa dan anak-anak, mereka yang tidak merokok tapi tetap dapat menerima akibat buruk dari asap rokok karena orang disekitarnya merokok,” ungkap Deden.
Diungkapkan,  jumlah perokok pasif pada anak-anak kita yakni lebih dari 40 juta anak, dengan perincian untuk kelompok umur 0-4  tahun ada 12.616.297 anak perokok pasif. Kemudian kelompok umur 5-9 tahun merupakan kelompok terbesar dengan 14.711.509 anak perokok pasif. Dan kelompok umur 10-14 tahun 4.660.252 anak perokok pasif.
Deden juga memaparkan, hasil penelitian di Indonesia didapatkan rata-rata jumlah batang rokok yang dihisap menunjukkan bahwa, setiap hari ada 616.881.205 batang rokok di hisap atau lebih 600 juta batang per hari.
Kemudian sebanyak 225.161.640.007 batang rokok dibakar setiap tahunnya atau lebih 225 milyar batang setiap tahunnya. "Kalau satu batang rokok dianggap saja harganya Rp 1.000, maka setiap tahun uang yang dibakar sebagai asap rokok adalah lebih dari Rp 225 trilyun," paparnya.
Dia menegaskan, Pemkab Pandeglang melalui Dinas Kesehatan berkomitmen untuk membangun norma dan budaya tidak merokok sebagai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di kalangan warga Pandeglang. “Saat ini draf peraturan tentang kawasan tanpa rokok (KTR) di Pandeglang sudah diajukan ke Pemerintah daerah, mudah-mudahan bisa segera direalisasikan,” tandasnya.

5 Jul 2015

Aksi Promkes Mewujudkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

SEKSI Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang menggelar berbagai aksi menyambut peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) atau (World No Tobacco Day) 31 Mei 2015 diantaranya dengan Talk Show di Radio, Memasang Spanduk, Poster dan Baliho anti rokok, hingga sosilisasi dan advokasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dilingkungan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang Rita Kusmawati mengatakan, aksi menyambut HTTS tersebut dilaksanakan di 10 titik yaitu di lingkungan Kantor Dinkes Pandeglang, Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) Kecamatan Cadasari, Cimanuk, Saketi, Menes, Labuan, Panimbang, Cibaliung, Munjul, dan Puskesmas Sumur.
“Aksi ini untuk menurunkan jumlah perokok aktif, meningkatkan wawasan tentang bahaya rokok dan menurunkan angka kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan perilaku rokok,” katanya, akhir pekan kemarin.
Dia menargetkan, dalam bulan Mei 2015 ini Sembilan Puskesmas yang menjadi garapan dirinya dalam aksi mewujudkan KTR dapat terwujud dengan regulasi kebijakan yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Pandeglang. “Kita sudah buat surat edaran untuk 9 Puskesmas terpilih dengan tempat perawatan (DTP) semuanya sudah harus bebas asap rokok mulai 1 Juni 2015,” terangnya.
Rita mengungkapkan, KTR penting, bukan saja bagi siperokok, namun lebih dari itu KTR sangat penting untuk kesehatan masyarakat atau menyelamatkan orang yang tidak merokok. “KTR bertujuan untuk merubah letak perokok bukan menghalangi orang merokok,” terangnya.
Dia menyatakan, kondisi saat ini Indonesia masuk kategori darurat konsumsi rokok. “Lihat saja iklan, promosi dan sponsor rokok secara sistematis, masif dan terus menerus mengkondisikan orang untuk menjadi perokok,” ujarnya. Oleh karena itu, lanjut Rita perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan rokok bagi kesehatan, diantaranya melalui penetapan KTR. “Terlebih petugas kesehatan harus menjadi pelopor hidup bersih dan sehat di fasilitas kesehatan,” imbuhnya.

4 Jul 2015

Berhenti Merokok Mulai Ramadhan dan Seterusnya



KONSUMSI rokok dapat menyebabkan gangguan penyakit seperti gangguan pernapasan, gangguan kardiovaskuler (hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner), kanker serta gangguan reproduksi dan kehamilan, bukan hanya itu  tetapi juga biaya hilangnya hari atau produktivitas.

Selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan seseorang dengan niat yang ihklas dan motivasi yang kuat sudah terlatih untuk tidak merokok dari sejak terbit fajar hingga terbenam matahari selama satu bulan penuh. Tentunya, perilaku yang baik ini diharapkan dapat dilanjutkan setelah bulan Ramadhan

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dr. HM Subuh, MPPM, menyebutkan cara dan langkah  berhenti merokok serta tips berhenti merokok:

Cara pertama, berhenti seketika. Jika hari ini masih merokok, besok berhenti sama sekali. Cara ini yang besar kemungkinan berhasilnya.

Cara kedua, penundaan.  Tundalah saat merokok saat jam berbuka puasa. Misalnya, pada hari permulaan rokok pertama dihisap 1 jam setelah buka puasa. Pada hari kedua, rokok pertama dihisap 2 jam setelah buka puasa, dan seterusnya hingga hari ke empat berhenti sama sekali. Bila perlu, bisa juga masing masing  waktu dilakukan selama 2 hari, lalu 2 hari lagi bertahap mulai merokok lebih terlambat 1 jam, dan seterusnya sampai berhenti sama sekali.

Cara ketiga, pengurangan. Jumlah rokok yang dihisap setiap hari dikurangi secara berangsur angsur dengan jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari yang ditetapkan.  Misalnya hari pertama 10 batang, lalu selang 1 atau 2 hari  turun jadi 8 batang dan seterusnya. Pola pengurangan rokok dan target tanggal berhenti menjadi nol sudah harus ditetapkan sejak dini dan tidak lupa untuk memberitahunkan kepada keluarga atau kerabat agar untuk membantu mengingatkan. Sebagai contoh, tanggal yang dipilih untuk memulai ialah pada 17 Ramadhan (Nuzulul Quran) atau tanggal ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan. 

Berhenti merokok memiliki banyak manfaat untuk kesehatan antara lain: perbaikan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi  setelah 20 menit berhenti merokok. Jika berhenti merokok selama 15 tahun, maka risiko  jantung dan stroke turun ke tingkat yang sama dengan bukan perokok

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat JenderalKementerian Kesehatan RI.

15 Jun 2015

Ketua PPNI Pandeglang : Perawat Harus Jadi Teladan



PERSATUAN Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pandeglang memberikan apresiasi terhadap anggotanya yakni Ishak CB yang telah meraih prestasi sebagai perawat teladan tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2015. Menurut Ketua PPNI Pandeglang Hj. Nuriah ,penghargaan kepada salah satu anggota PPNI yang diberikan Pemkab Pandeglang ini harus menjadi contoh dalam memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
"Di masyarakat peran tenaga kesehatan perawat sangat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan. Apalagi jumlah Perawat di Pandeglang sangat besar mencapai 900 orang lebih, ” ujar Nuriah, usai dilantik Bupati Pandeglang sebagai Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Pandeglang, di Pendopo pada Kamis (11/6/2015) akhir pekan kemarin.
Keteladanan yang dinasihatkan oleh Ketua PPNI Pandeglang periode 2013-2018 ini memiliki banyak bentuk. Ia mencontohkan,"Misalnya lebih disiplin dalam bekerja, menunjukkan kinerja yang prima, dan bertindak profesional dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai perawat, guna mendorong terwujudnya masyarakat Pandeglang yang sehat dan sejahtera," ujar perempuan kelahiran Menes 8 Mei 1966 ini.
Menurut dia, Ishak terpilih sebagai tenaga kesehatan teladan  untuk kategori perawat atas pengabdian dan inovasinya sebagai perawat di Puskesmas Labuan. “Di Puskesmas ini, manfaat yang diberikan para perawat langsung dirasakan masyarakat,” kata mantan Sekretaris Dinkes Pandeglang ini.
Dia menuturkan, Ishak dipilih sebagai teladan tahun ini berdasarkan inovasinya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang promotif-preventif (peningkatan dan pencegahan penyakit), maupun kuratif-rehabilitatif (pengobatan dan pemulihan kesehatan) dan bersaing dengan ratusan perawat lainnya dari 36 Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.
“Ishak juga akan mewakili Kabupaten Pandeglang untuk pemilihan tenaga kesehatan perawat tingkat Provinsi Banten,” ungkap Nuriah.
Dia berharap, raihan prestasi teladan untuk kategori perawat ini semakin menunjukan eksistensi dan peran perawat sesuai semangat UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan.
“Prestasi ini menjadi cermin keberhasilan suatu daerah dalam pembinaan kualitas perawat dan harus dapat terus dipertahankan," tuturnya.
Selain Ishak yang menyandang predikat sebagai Perawat teladan peringkat pertama, Nuriah juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada anggota PPNI lainnya yakni Lisnawati Anggraeni (Puskesmas Majasari) dan Ika Ariestika (Puskesmas Bojong) yang telah menjadi tenaga kesehatan perawat teladan peringkat II dan III tingkat Kabupaten Pandeglang.
Meski saat ini mengemban amanah sebagai Kepala KPAD, perawat senior  yang sempat  menjabat sebagai  Camat Kota Pandeglang dan Kepala Kantor Ketahanan Pangan  yang merupakan jabatan diluar bidang kesehatan, Nuriah mengaku tetap fokus memimpin organisasi profesi dengan jumlah anggota terbesar di Kabupaten Pandeglang ini. "Jabatan ini amanah, mohon do’anya ya dari semua, biar bisa melasanakan tugas dengan baik,” tandasnya.




PPNI Apresiasi Perawat Teladan Ishak CB



KETUA Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pandeglang Hj. Nuriah memberikan apresiasi terhadap anggotanya yakni Ishak CB yang telah meraih prestasi sebagai perawat teladan tingkat Kabupaten Pandeglang tahun 2015. Menurutnya, penghargaan kepada salah satu anggota PPNI yang diberikan Pemkab Pandeglang ini harus menjadi contoh dalam memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
"Di masyarakat peran tenaga kesehatan perawat sangat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan. Apalagi jumlah Perawat di Pandeglang sangat besar mencapai 900 orang lebih, ” ujar Nuriah, akhir pecan kemarin.
Keteladanan yang dinasihatkan oleh Ketua PPNI Pandeglang periode 2013-2018 ini memiliki banyak bentuk. Ia mencontohkan,"Misalnya lebih disiplin dalam bekerja, menunjukkan kinerja yang prima, dan bertindak profesional dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai perawat, guna mendorong terwujudnya masyarakat Pandeglang yang sehat dan sejahtera," ujar perempuan kelahiran Menes 8 Mei 1966 ini.
Menurut dia, Ishak terpilih sebagai tenaga kesehatan teladan  untuk kategori perawat atas pengabdian dan inovasinya sebagai perawat di Puskesmas Labuan. “Di Puskesmas ini, manfaat yang diberikan para perawat langsung dirasakan masyarakat,” kata mantan Sekretaris Dinkes Pandeglang ini.
Dia menuturkan, Ishak dipilih sebagai teladan tahun ini berdasarkan inovasinya meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang promotif-preventif (peningkatan dan pencegahan penyakit), maupun kuratif-rehabilitatif (pengobatan dan pemulihan kesehatan) dan bersaing dengan ratusan perawat lainnya dari 36 Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.
“Ishak juga akan mewakili Kabupaten Pandeglang untuk pemilihan tenaga kesehatan perawat tingkat Provinsi Banten,” ungkap perawat senior  yang pada Kamis (11/6/2015) dilantik Bupati Pandeglang sebagai Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Pandeglang itu.