Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan Nasional (Pokja AMPL Nasional) menyelenggarakan Konferensi
Pers Konferensi Sanitasi dan Air Minum Nasional (KSAN) 2011 di Sahid
Jaya, Jakarta, Selasa (27/09) .
Pokja AMPL Nasional, adalah sebuah tim inter-kementerian yang bersama-sama melakukan pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia. Pokja AMPL merupakan perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Dalam konferensi pers, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas selaku Ketua Pokja AMPL Nasional, Nugroho Tri Utomo mengatakan, air minum dan sanitasi berkaitan sangat erat di mana sanitasi yang buruk akan menyebabkan sulitnya pemenuhan kebutuhan air minum yang layak, sementara air minum yang tak layak akan menghambat upaya penciptaan kondisi sanitasi yang memadai. Sanitasi dan air minum merupakan salah satu dari delapan tujuan Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yg diupayakan untuk dicapai pada 2015.
Ketua Pokja menggambarkan buruknya kondisi sanitasi di permukiman saat ini, seperti alih fungsi drainase sebagai tempat sampah; sumber air jumlahnya terbatas dan jauh lokasinya; pelayanan air minum cukup tinggi namun 32% air yang diproduksi tidak sampai ke masyarakat; efluen dan sampah buang pabrik tidak dibuang ke pembuangan tetapi di kawasan permukiman; Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang masih belum memenuhi syarat, seperti buang air besar sembarangan; jamban yang tidak sesuai standar, mengaku punya jamban tetapi pembuangannya di saluran air, buangan dari permukiman juga tidak diolah dulu; serta jasa pembuangan liar yang tidak sampai ke pengolahan akhir.
“Hal tersebut mengancam keberadaan air bersih”, ujar Ketua Pokja.
Ketua Pokja menekankan, masalah air dan sanitasi adalah masalah kesadaran dari pribadi masing-masing, pengetahuan masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik serta kesadaran dari para pengambil keputusan akan perlunya investasi sanitasi.
Sekretaris Panitia Pokja AMPL Nasional, Eko Wiji Purwanto menambahkan, KSAN 2011 merupakan salah satu agenda nasional dalam rangkaian kegiatan pembangunan sanitasi dan air minum, sebagai upaya advokasi memperkuat komitmen para pemangku kepentingan terhadap capaian-capaian pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia. KSAN 2011 adalah tindak lanjutan dari penyelenggaraan Konferensi Sanitasi Nasional (KSN I) tahun 2007 dan KSN II tahun 2009.
Tujuan KSAN adalah mengadvokasi air minum dan sanitasi kepada para pengambil keputusan dan pelaku pembangunan secara nasional; memperkuat komitmen pelaku pembangunan air minum dan sanitasi di tingkat pusat dan daerah, memfasilitasi terbangunnya komitmen kerjasama antar pemanngku kepentingan dalam pembangunan air minum dan sanitasi, memperkuat dukungan penyelenggaraan pembangunan sector air minum dan sanitasi dari pemangku kepentingan non-pemerintah, serta menyepakati langkah-langkah sinergis dalam pembangunan air minum dan sanitasi nasional.
Pemerintah melalui KSAN 2011 dapat mengadvokasi dan mengingatkan kembali komitmen keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, baik para eksekutif pemerintahan, lembaga swasta, lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat, dan para pengambil kebijakan lain di pusat maupun daerah sehingga saling bersinergi menciptakan upaya terobosan utnuk mengumpulkan seluruh potensi bangsa dan mendorongnya menjadi kekuatan besar yang konkrit.
Dalam KSAN ini akan diangkat tiga isu besar terkait peningkatan investasi sanitasi di 330 kabupaten/kota Indonesia tahun 2015; air minum sehat, cukup, dan terjangkau untuk semua tahun 2025; dan bersinergi untuk 170 juta pendudduk Indonesia lebih sehat 2015, kata Eko.
Bentuk kegiatan festival dalam KSAN berupa: pameran meliputi produk dan teknik terkait sanitasi dan air minum, program dari para stake holder terkait sanitasi dan air minum; aneka lomba: cheer leader/yell contest, graffiti contest, melukis tong sampah; hiburan: music, tari, games dan door prize. Peserta dari festival ini adalah siswa/siswi SMA dan SMk di Jakarta, CSR Program dari pihak perusahaan/swasta dan media.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, PTRC: 021-500567, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.
Pokja AMPL Nasional, adalah sebuah tim inter-kementerian yang bersama-sama melakukan pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia. Pokja AMPL merupakan perwakilan dari Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PU, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Lingkungan Hidup.
Dalam konferensi pers, Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas selaku Ketua Pokja AMPL Nasional, Nugroho Tri Utomo mengatakan, air minum dan sanitasi berkaitan sangat erat di mana sanitasi yang buruk akan menyebabkan sulitnya pemenuhan kebutuhan air minum yang layak, sementara air minum yang tak layak akan menghambat upaya penciptaan kondisi sanitasi yang memadai. Sanitasi dan air minum merupakan salah satu dari delapan tujuan Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yg diupayakan untuk dicapai pada 2015.
Ketua Pokja menggambarkan buruknya kondisi sanitasi di permukiman saat ini, seperti alih fungsi drainase sebagai tempat sampah; sumber air jumlahnya terbatas dan jauh lokasinya; pelayanan air minum cukup tinggi namun 32% air yang diproduksi tidak sampai ke masyarakat; efluen dan sampah buang pabrik tidak dibuang ke pembuangan tetapi di kawasan permukiman; Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang masih belum memenuhi syarat, seperti buang air besar sembarangan; jamban yang tidak sesuai standar, mengaku punya jamban tetapi pembuangannya di saluran air, buangan dari permukiman juga tidak diolah dulu; serta jasa pembuangan liar yang tidak sampai ke pengolahan akhir.
“Hal tersebut mengancam keberadaan air bersih”, ujar Ketua Pokja.
Ketua Pokja menekankan, masalah air dan sanitasi adalah masalah kesadaran dari pribadi masing-masing, pengetahuan masyarakat akan pentingnya sanitasi yang baik serta kesadaran dari para pengambil keputusan akan perlunya investasi sanitasi.
Sekretaris Panitia Pokja AMPL Nasional, Eko Wiji Purwanto menambahkan, KSAN 2011 merupakan salah satu agenda nasional dalam rangkaian kegiatan pembangunan sanitasi dan air minum, sebagai upaya advokasi memperkuat komitmen para pemangku kepentingan terhadap capaian-capaian pembangunan air minum dan sanitasi di Indonesia. KSAN 2011 adalah tindak lanjutan dari penyelenggaraan Konferensi Sanitasi Nasional (KSN I) tahun 2007 dan KSN II tahun 2009.
Tujuan KSAN adalah mengadvokasi air minum dan sanitasi kepada para pengambil keputusan dan pelaku pembangunan secara nasional; memperkuat komitmen pelaku pembangunan air minum dan sanitasi di tingkat pusat dan daerah, memfasilitasi terbangunnya komitmen kerjasama antar pemanngku kepentingan dalam pembangunan air minum dan sanitasi, memperkuat dukungan penyelenggaraan pembangunan sector air minum dan sanitasi dari pemangku kepentingan non-pemerintah, serta menyepakati langkah-langkah sinergis dalam pembangunan air minum dan sanitasi nasional.
Pemerintah melalui KSAN 2011 dapat mengadvokasi dan mengingatkan kembali komitmen keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan, baik para eksekutif pemerintahan, lembaga swasta, lembaga donor, lembaga swadaya masyarakat, dan para pengambil kebijakan lain di pusat maupun daerah sehingga saling bersinergi menciptakan upaya terobosan utnuk mengumpulkan seluruh potensi bangsa dan mendorongnya menjadi kekuatan besar yang konkrit.
Dalam KSAN ini akan diangkat tiga isu besar terkait peningkatan investasi sanitasi di 330 kabupaten/kota Indonesia tahun 2015; air minum sehat, cukup, dan terjangkau untuk semua tahun 2025; dan bersinergi untuk 170 juta pendudduk Indonesia lebih sehat 2015, kata Eko.
Bentuk kegiatan festival dalam KSAN berupa: pameran meliputi produk dan teknik terkait sanitasi dan air minum, program dari para stake holder terkait sanitasi dan air minum; aneka lomba: cheer leader/yell contest, graffiti contest, melukis tong sampah; hiburan: music, tari, games dan door prize. Peserta dari festival ini adalah siswa/siswi SMA dan SMk di Jakarta, CSR Program dari pihak perusahaan/swasta dan media.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, PTRC: 021-500567, atau alamat e-mail info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar