26 Okt 2011

Sebagian Besar Calhaj Pandeglang Risti Gangguan Masalah Kesehatan


SEBAGIAN besar (53%) jemaah calon haji (calhaj) kloter Pandeglang berisiko tinggi (risti) mengalami gangguan kesehatan selama mengikuti proses ibadah haji di Tanah Suci Mekkah. Setidaknya hal itu tergambarkan dari hasil pemeriksaan tim kesehatan haji Kabupaten Pandeglang.
Ketua Tim Pemeriksa Haji Kabupaten Pandeglang dr. Hj. Asmani Raneyanti mengatakan, menurut data yang dimiliki pihaknya dari 791 calhaj yang diperiksa kesehatan hingga menjelang keberangkatan terdapat 417 calhaj dengan berstatus risti, 374 calhaj dinyatakan kondisinya sehat secara fisik serta seorang calhaj meninggal sebelum keberangkatan. Sehingga dengan demikian jumlah jemaah calhaj Pandeglang yang diberangkat melalui kloter 38 dan 39 seluruhnya menjadi 790 orang.
Hal itu diungkapkan Asmani disela-sela mengiringi pelepasan kloter 38 jemaah calhaj asal Pandeglang di Alun-alun Kota Pandeglang, Senin (24/10).
Dijelaskan Asmani, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan haji tahap akhir sebagian besar faktor resiko disebabkan oleh karena calhaj menderita penyakit tertentu seperti penyakit pembuluh darah, jantung, penyakit diabetes maupun akibat usia yang sudah lanjut.
Menurutnya, para jamaah yang melakukan ibadah haji yang paling sulit yakni calhaj yang lanjut usia dan mereka yang tidak baik menjaga kondisi fisiknya. “Apalagi mereka yang telah mempunyai faktor resiko kesehatan sebelum berangkat,” katanya.
Kendati demikian, Asmani mengatakan calhaj dan keluarga di tanah air tidak perlu khawatir. Pasalnya, dalam setiap kloter telah ditempatkan lima orang tenaga medis untuk mendampingi dan menjaga calhaj agar dapat melakukan aktifitas haji dengan sebaik-baiknya.
Terlebih, terang Asmani, dengan adanya data-data hasil pemeriksaan dan penilaian status kesehatan sebelum keberangkatan, Insya Allah jemaah calhaj asal Pandeglang dapat menjalankan ibadah haji dengan baik dan sampai kembali ke tanah air dengan selamat.
Oleh karena itu, lanjut Asmani, meski telah dinyatakan sehat para calhaj dituntut agar tetap menjaga kondisi kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat dan bila perlu meminta bantuan kepada tenaga kesehatan haji (tim medis) selama proses menjalankan ibadah haji. “Bagi jemaah haji terutama yang berisiko tinggi kita telah anjurkan untuk sering berkonsultasi dengan tenaga kesehatan haji yang ikut bersama rombongan kloter Pandeglang,” tuturnya.
Seusai pemberangkatan calhaj kloter Pandeglang Asmani mengaku merasa lebih lega. Hal itu karena sebagian besar tugas sebagai ketua tim telah dia jalankan, yakni memeriksa dan memastikan seluruh calhaj yang akan berangkat dalam kondisi sehat termasuk telah mendapatkan vaksin meningitis. Kini Tugas lainnya sebagai ketua tim menanti, yakni memeriksa dan memastikan kepulangan seluruh jemaah haji sehat kembali di tanah air dan tidak membawa penyakit menular usai beraktifitas haji. (mr.adesetiawan@gmail.com)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar