PROFESI sebagai bidan tak menghalangi Aminah merangkap tugas sebagai
Koordinator Promosi Kesehatan (Promkes) di Puskesmas Mandalawangi. Gadis
kelahiran Cigeulis 25 tahun lalu itu telah menjadi Koordinator Promkes sejak
tahun 2011. Dia mengaku menikmati tugas tambahannya itu, terlebih sebagai
tenaga Promkes di Puskesmas sangat mendukung profesi utamanya sebagai bidan
desa Curug Lemo, Kecamatan Mandalawangi.
“Dengan menjadi pemegang program Promkes, pengetahuan dan wawasan saya
semakin luas, bahkan sangat menunjang tugas pokok dan fungsi sebagai bidan,”
ungkap Bd. Aminah disela acara pelatihan peningkatan kapasitas petugas Promkes
Puskesmas, kemarin.
Aminah memaparkan, lingkup promosi kesehatan bukan semata-mata
pendidikan, penyuluhan, atau serangkaian kampanye mengenai masalah kesehatan.
Menurut alumnus D-III Kebidanan STIKIM Jakarta 2011 ini, pendidikan atau
penyuluhan kesehatan memang memiliki sasaran yang sama, yakni perubahan
perilaku individu atau kelompok untuk peningkatan derajat kesehatan.
“Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi,”
ujar Aminah yang curhat hingga kini masih menyandang status kepegawaian sebagai
Tenaga Kerja Sukarela (TKS) ini.
Diakui dirinya
tertarik mendalami program Promkes, oleh karena ia bisa lebih
berinteraksi dengan orang-orang yang sehat maupun mereka yang terkena
penyakit. “Semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi kesehatan.
Selain itu, promosi kesehatan dapat dilakukan di berbagai ruang
kehidupan,
dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat umum, dan tentu
saja di
Poskesdes maupun Puskesmas atau Rumah Sakit,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar