KEPALA Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Kabupaten Pandeglang Hj. Tati Suwagiharti mengatakan angka
kematian ibu (AKI) di Pandeglang masih tinggi.
Tingginya AKI antara lain dipicu oleh 4 kondisi kehamilan yang tidak
ideal atau yang disebut 4 Terlalu dan situasi yang diindikasikan dengan 4 Terlambat.
Hal itu diungkapkan Tati Suwagiharti saat mendampingi Tim Penilai Lomba
Gerakan Sayang Ibu (GSI) tingkat Provinsi Banten yang dipusatkan di Balai Desa
Pasireurih Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Kamis (9/10).
Dia menjelaskan, kehamilan terlalu muda, usia yang terlalu tua untuk
hamil, jarak kehamilan terlalu dekat dan kehamilan yang terlalu banyak (lebih
dari 3 anak red) mengakibatkan risiko kematian saat melahirkan sangat tinggi.
“Untuk mencegah 4 Terlalu itu dibutuhkan pengaturan kehamilan melalui
alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan untuk menunda atau
menjarangkan kehamilan,” jelasnya.
Sementara sebab tak langsung kamatian ibu lainnya antara lain tingkat
sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan akses trasportasi. “Situasi
ini diindikasikan dengan 4 Terlambat yaitu terlambat mendetaksi dini, terlambat
mengambil keputusan sehingga terlambat untuk mendapat penanganan, terlambat
sampai ke tempat rujukan karena kendala transportasi dan terlambat mendapat
penanganan karena terbatasnya sarana dan sumber daya manusia,” paparnya.
Tati menyebut salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Pandeglang untuk
menurunkan AKI melalui program GSI yang melibatkan SKPD terkait. “Untuk
melindungi ibu hamil dan proses persalinan yang aman, gerakan sayang ibu harus
melibatkan peran aktif masyarakat, tidak hanya oleh petugas,” tegasnya.
Pantauan di lokasi, penilaian oleh tim GSI Provinsi Banten yang terdiri
dari unsur TP PKK, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia
(IBI), Badan Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dengan melakukan dialog
dengan masyarakat serta meninjau langsung Puskesmas dan Pondok sayang Ibu yang
merupakan fasilitas pemeriksaan bagi ibu hamil dan melahirkan. Selain itu, tim penilai
juga melihat kelengkapan administrasi seperti data pelayanan bagi ibu hamil di Posyandu,
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) maupun Bina Keluarga Balita (BKB).
Usai penilaian ditingkat desa Tim Penilai mengunjungi sekretariat Satuan
Tugas (Satgas) GSI Kecamatan Saketi dan penilaian terhadap rumah sakit sayang
ibu di RSUD Berkah Pandeglang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kabupaten Pandeglang yang
juga anggota DPRD Banten Hj. Siti Erna Nurhayati, Ketua Darma Wanita
Pandeglang, para Kepala SKPD di lingkungan Sekda Pandeglang, camat, kepala desa
serta tokoh masyarakat dan ratusan warga setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar