RAPAT Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Banten secara resmi
di buka oleh Plt. Gubernur Banten H. Rano Karno di Atria Hotel and Convention
Tangerang, Selasa (14/4/2015) sore.
Dalam sambutan Gubernur Rano mengatakan, penguatan pembangunan
kesehatan sebagai upaya peningkatan kualitas hidup rakyat Banten tercermin dari
capaian Indikator diantaranya Indikator Kesehatan, peningkatan akses melalui
pemenuhan tenaga, meningkatkan sarana pelayanan primer (Puskesmas, Klinik
Pratama, Dokter Praktek Mandiri), pemenuhan prasarana pendukung (alkes, obat,
dll), peningkatan mutu, melalui: Penyediaan Standar Operasional Prosedur,
Peningkatan kemampuan nakes, Dokter Layanan Primer, regionalisasi rujukan.
Rano menyatakan, Pemprov Banten masih perlu memecahkan masalah
disparitas Derajat Kesehatan antar Kabupaten/Kota, Pemerataan Ketersediaan
Fasilitas Kesehatan, Pemerataan Distribusi Tenaga Kesehatan, Peningkatan
Kualitas Tenaga Kesehatan serta mengatasi masalah pertambahan penduduk yang
terus meningkat.
“Ini semua dapat diatasi dengan Komitmen Kita bersama baik Pemerintah
Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota yang antara lain melalui upaya
penyuluhan secara langsung pada masyarakat, baligo, spanduk , poster, leaflet ,
media cetak dan media elektronik oleh Pemerintah Kabupaten/Kota maupun Provinsi
secara bersama-sama dan Peningkatan Sarana Kesehatan Di Puskesmas, RSUD
Kabupaten/Kota melalui dana Tugas Pembantuan (TP), Dana Alokasi Khusus (DAK), maupun
Bantuan Keuangan Provinsi,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten drg. Sigit
Wardjojo , M.Kes mengatakan dalam program Indonesia sehat terdapat 3 komponen
yang akan kita lakukan yaitu: 1) Mewujudkan paradigma sehat; 2) Penguatan
Pelayanan Kesehatan; dan 3) Jaminan Kesehatan Nasional. Untuk mewujudkan
program tersebut perlu adanya koordinasi antara Pusat, Provinsi dengan
Kabupaten/Kota.
“Atas dasar itulah Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengadakan Pertemuan
Rapat Koordinasi Kesehatan Daerah Tahun 2015 tanggal 14 s/d 16 April 2015,”
paparnya.
Dia menegaskan, pertemuan ini sangat penting sebagai rangkaian tahapan dalam penguatan pelayanan kesehatan sebagai upaya penguatan pembangunan kesehatan. Dijelaskan, pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui lima upaya, yaitu Pertama, peningkatan akses melalui pemenuhan tenaga, meningkatkan sarana pelayanan primer (Puskesmas, Klinik Pratama, Dokter Praktek Mandiri), pemenuhan prasarana pendukung (alkes, obat, dll),kedua, peningkatan mutu, melalui: Penyediaan Standar Operasional Prosedur, Peningkatan kemampuan nakes, Dokter Layanan Primer dan Akreditasi FKTP dan FKTP. Ketiga, regionalisasi rujukan, melalui penguatan Sistem Rujukan Tingkat kabupaten, Sistem Rujukan Provinsi. Keempat, penguatan Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Provinsi melalui Sosialisasi, Advokasi, dan Capacity building. Kelima, dukungan lintas sektor terkait, seperti dukungan regulasi dari berbagai sektor, dukungan infrastruktur (transportasi, listrik, air, komunikasi) dan dukungan pendanaan.
Dia menegaskan, pertemuan ini sangat penting sebagai rangkaian tahapan dalam penguatan pelayanan kesehatan sebagai upaya penguatan pembangunan kesehatan. Dijelaskan, pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui lima upaya, yaitu Pertama, peningkatan akses melalui pemenuhan tenaga, meningkatkan sarana pelayanan primer (Puskesmas, Klinik Pratama, Dokter Praktek Mandiri), pemenuhan prasarana pendukung (alkes, obat, dll),kedua, peningkatan mutu, melalui: Penyediaan Standar Operasional Prosedur, Peningkatan kemampuan nakes, Dokter Layanan Primer dan Akreditasi FKTP dan FKTP. Ketiga, regionalisasi rujukan, melalui penguatan Sistem Rujukan Tingkat kabupaten, Sistem Rujukan Provinsi. Keempat, penguatan Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Provinsi melalui Sosialisasi, Advokasi, dan Capacity building. Kelima, dukungan lintas sektor terkait, seperti dukungan regulasi dari berbagai sektor, dukungan infrastruktur (transportasi, listrik, air, komunikasi) dan dukungan pendanaan.
“Sehingga dalam pertemuan ini telah diundang berbagai lintas sektor
terkait yang diharapkan akan memberikan masukan serta urun rembuk untuk
penguatan pembangunan kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas hidup rakyat
Banten yang berkeadilan,” jelasnya.
Ditambahkan, pada kesempatan pertemuan kali ini Rakerkesda 2015 diikuti oleh para peserta dari berbagai stake holders, diantaranya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur rumah sakit daerah dan swasta, SKPD terkait, Organisasi Profesi, Forum CSR Banten, BPJS, PKK, MUI, LSM, PMI dan Pelayanan Kesehatan terkait.
Usai pembukaan Rakerkesda, Gubernur Rano, didampingi Kadinkes Banten dan seluruh peserta meninjau stand Pameran Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Banten yang digelar diseputar arena Rakerkesda.
Ditambahkan, pada kesempatan pertemuan kali ini Rakerkesda 2015 diikuti oleh para peserta dari berbagai stake holders, diantaranya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur rumah sakit daerah dan swasta, SKPD terkait, Organisasi Profesi, Forum CSR Banten, BPJS, PKK, MUI, LSM, PMI dan Pelayanan Kesehatan terkait.
Usai pembukaan Rakerkesda, Gubernur Rano, didampingi Kadinkes Banten dan seluruh peserta meninjau stand Pameran Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Banten yang digelar diseputar arena Rakerkesda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar