DINAS Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten komitmen untuk memberdayakan seluruh Puskesmas di 8 kabupaten/kota Provinsi Banten supaya tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan
kesehatan strata pertama (pelayanan pengobatan red). Puskesmas juga diharapkan dapat berfungsi
sebagai pusat pemberadayaan masyarakat dan pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan.
Hal itu diungkapkan Kepala Sub Bidang Promosi Kesehatan Dinkes Banten
Mahmud, M.Kes usai menutup pelatihan promosi kesehatan bagi petugas Puskesmas
tingkat provinsi yang digelar di Hotel Sofyan Inn Altama, Sabtu (5/9/2015)
Mahmud mengatakan, pelatihan promosi kesehatan bagi petugas Puskesmas
Provinsi Banten diikuti 71 peserta pengelola program promkes dan para kepala
Puskesmas selama 6 hari mulai 31 Agustus – 5 September 2015.
Dikatakan, peserta peserta tak hanya menerima materi kelas dari
fasilitator dan nara sumber, namun langsung mempraktekan kepada sasaran
masyarakat . “Mereka melakukan praktek lapangan tentang bagaimana melakukan advokasi
dan pemberdayaan masyarakat di wilayah Puskesmas Labuan dan Puskesmas Jiput
Kabupaten Pandeglang,” katanya.
“Sasaran kegiatan promosi kesehatan itu tidak hanya penyuluhan atau
komunikasi informasi dan edukasi, tapi sangat luas meliputi kegiatan advokasi,
pemberdayaan masyarakat, pemasaran sosial, sampai melakukan penggalangan kemitraan
dengan stakeholder ,” imbuhnya.
Ditegaskan, petugas Puskesmas harus mampu menyelenggarakan Promkes karena
merupakan salah satu pelayanan wajib Puskesmas, sehingga harus dikelola oleh
petugas yang mempunyai kompetensi yang memadai dibidang promkes.
Kepala Dinkes Banten drg. Sigit Wardoyo saat membuka pelatihan
mengatakan, saat ini masalah kesehatan di Provinsi Banten dipengaruhi persoalan
yang bersifat multifactorial hingga kini berada dalam masa transisi
epidemiologis yang menyandang tiga beban “triple burden” kelompok penyakit
dengan masih tingginya insidensi dan prevalensi penyakit menular, penyakit
tidak menular dan munculnya “New Emerging Diseases” seperti SARS, H1N1 dan
Mers.
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya dengan melakukan
intervensi perubahan perilaku yakni melalui upaya promosi kesehatan. Menurut
Sigit, Program Promkes Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting dalam
proses Pemberdayaan Masyarakat . “Promkes juga berperan dalam proses
peningkatan kualitas tenaga kesehatan agar lebih responsif dan mampu
memberdayakan klien, sehingga akan tercapai pelayanan kesehatan yang bermutu,
adil dan merata,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar