Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan dunia yang serius, termasuk di Indonesia. Penyakit ini berpotensi menimbulkan dampak morbiditas dan mortalitas serta memerlukan perhatian dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, lembaga non pemerintah, maupun masyarakat. Penyakit hepatitis adalah penyakit kronis, sebagai silent killer. Banyak diantara kita mengetahui dirinya terinfeksi setelah berada pada tahap lanjut/kronis bahkan sudah terjadi sirosis dan kanker hati.
Besaran masalah Hepatitis di Indonesia saat ini diperkirakan sebesar 28 juta orang, dimana 14 juta diantaranya akan berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10% dari yang kronis akan menjadi sirrosis bahkan kanker hati. Virus Hepatitis yang ada saat ini, berupa virus Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E, ditularkan secara fecal oral, dapat sembuh dengan sendirinya tetapi dapat menimbulkan suatu kejadian luar biasa. Sedangkan virus Hepatitis B dan C, bersifat kronis dapat menjadi sirrosis dan kanker hati. Oleh karena itu, dalam pengendalian Hepatitis virus maka Hepatitis B dan C lah yang berdampak sangat serius terhadap derajad kesehatan masyarakat, mengingat kita adalah negara endemis tinggi terhadap Hepatitis, maka pada tahun 1997 pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dengan mulai melakukan imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir secara nasional. Di samping itu juga untuk memastikan bahwa penderita Hepatitis B dan C dapat ditangani secara baik kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Dr. H.M. Subuh, MPPM saat membuka peringatan Hari Hepatitis Sedunia. Acara dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo dengan 3000 orang peserta.
Hari Hepatitis Sedunia (HHS) yang diperingati setiap tanggal 28 Juli tiap tahunnya perlu menjadi momentum untuk meningkatkan perhatian, kepedulian dan pengetahuan berbagai pihak terhadap masalah Virus Hepatitis di Indonesia, pemerintah berharap upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan bahaya Hepatitis dilakukan tidak hanya pada saat peringatan HHS saja. Pengetahuan dan kesadaran yang tinggi akan bahaya Hepatitis akan bisa menyelamatkan ribuan bahkan jutaan rakyat kita dari bahaya Hepatitis; kita bisa mendukung dan mengurangi beban individu, keluarga, masyarakat, pemerintah akan kerugian yang kita terima apabila masyarakat kita banyak menderita/terkena Hepatitis, tegasnya.
Rangkaian peringatan HHS diisi dengan berbagai acara, diantaranya adalah seminar tentang kepedulian hepatitis yang akan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 29 agustus 2015 yang bertempat di Diandra Convention Centre dan jalan santai pada hari minggu tanggal 30 agusus 2015.
Start dan Finish jalan santai ini bertempat di Gedung Grahadi, dengan rute jalan melewati Gedung Grahadi Jl. Gubernur Suryo Jl. Panglima Soedirman Jl. Basuki Rahmat Jl. Gubernur Suryo Gedung Grahadi. Dengan terselenggaranya acara peringatan hari hepatitis sedunia ini, kita semua diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang gejala-gejala hepatitis, deteksi dini, cara pengobatannya dan dapat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sumber : Depkes.Go.Id
Besaran masalah Hepatitis di Indonesia saat ini diperkirakan sebesar 28 juta orang, dimana 14 juta diantaranya akan berpotensi untuk menjadi kronis, dan 10% dari yang kronis akan menjadi sirrosis bahkan kanker hati. Virus Hepatitis yang ada saat ini, berupa virus Hepatitis A, B, C, D dan E. Hepatitis A dan E, ditularkan secara fecal oral, dapat sembuh dengan sendirinya tetapi dapat menimbulkan suatu kejadian luar biasa. Sedangkan virus Hepatitis B dan C, bersifat kronis dapat menjadi sirrosis dan kanker hati. Oleh karena itu, dalam pengendalian Hepatitis virus maka Hepatitis B dan C lah yang berdampak sangat serius terhadap derajad kesehatan masyarakat, mengingat kita adalah negara endemis tinggi terhadap Hepatitis, maka pada tahun 1997 pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dengan mulai melakukan imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir secara nasional. Di samping itu juga untuk memastikan bahwa penderita Hepatitis B dan C dapat ditangani secara baik kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI Dr. H.M. Subuh, MPPM saat membuka peringatan Hari Hepatitis Sedunia. Acara dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo dengan 3000 orang peserta.
Hari Hepatitis Sedunia (HHS) yang diperingati setiap tanggal 28 Juli tiap tahunnya perlu menjadi momentum untuk meningkatkan perhatian, kepedulian dan pengetahuan berbagai pihak terhadap masalah Virus Hepatitis di Indonesia, pemerintah berharap upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan bahaya Hepatitis dilakukan tidak hanya pada saat peringatan HHS saja. Pengetahuan dan kesadaran yang tinggi akan bahaya Hepatitis akan bisa menyelamatkan ribuan bahkan jutaan rakyat kita dari bahaya Hepatitis; kita bisa mendukung dan mengurangi beban individu, keluarga, masyarakat, pemerintah akan kerugian yang kita terima apabila masyarakat kita banyak menderita/terkena Hepatitis, tegasnya.
Rangkaian peringatan HHS diisi dengan berbagai acara, diantaranya adalah seminar tentang kepedulian hepatitis yang akan dilaksanakan pada hari rabu tanggal 29 agustus 2015 yang bertempat di Diandra Convention Centre dan jalan santai pada hari minggu tanggal 30 agusus 2015.
Start dan Finish jalan santai ini bertempat di Gedung Grahadi, dengan rute jalan melewati Gedung Grahadi Jl. Gubernur Suryo Jl. Panglima Soedirman Jl. Basuki Rahmat Jl. Gubernur Suryo Gedung Grahadi. Dengan terselenggaranya acara peringatan hari hepatitis sedunia ini, kita semua diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang gejala-gejala hepatitis, deteksi dini, cara pengobatannya dan dapat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sumber : Depkes.Go.Id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar