Menkes Nila F. Moeloek menyampaikan keprihatinan atas musibah jatuhnya crane di Mekkah, Saudi Arabia (11/9 ) yang menyebabkan korban jiwa dan korban luka, termasuk pada jemaah calon haji asal Indonesia.
Menkes berpesan agar para jemaah calon haji selalu memantau perubahan cuaca. "Terutama fisik orangtua akan lebih sensitif juga dengan udara dingin. Mudah-mudahan semua bisa diatasi. Kami juga mendoakan agar para petugas kesehatan diberi lindungan oleh-Nya dalam menjalani tugas yang tak ringan ini", kata Menkes.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Fidiansyah menyatakan pihaknya terus melakukan upaya edukasi, promotif dan preventif atas kejadian musibah tersebut. Adapun upaya yang dilakukan adalah
1. Seluruh sektor menyampaikan edukasi ke petugas kloter dan jemaah haji untuk fokus ibadah di masjid pondokan dalam suasana cuaca yang fluktuatif.
2. Seluruh penghubung ke rumah sakit arab saudi meningkatkan universal precaution ketika melakukan sweeping ke RSAS memakai masker dan meminimalisir kontak langsung dengan jemaah sakit.
3. Seluruh kloter mulai menseleksi status kesehatan akhir jemaah untuk dinilai kesanggupannya (istittha'ah) sehingga terseleksi jemaah yang ikut badal haji atau safari wukuf.
Hingga tanggal 13/9 pukul 06.00 WAS adalah dirawat di RSAS Syisya 7 pasien; RSAS An-Noor 7 orang; RSAS Zaher 6 orang; RSAS King Abdullah 3 orang; BPHI 2 orang dan 8 jemaah wafat.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021)52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id
Sumber : Depkes.Go.Id
Menkes berpesan agar para jemaah calon haji selalu memantau perubahan cuaca. "Terutama fisik orangtua akan lebih sensitif juga dengan udara dingin. Mudah-mudahan semua bisa diatasi. Kami juga mendoakan agar para petugas kesehatan diberi lindungan oleh-Nya dalam menjalani tugas yang tak ringan ini", kata Menkes.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Fidiansyah menyatakan pihaknya terus melakukan upaya edukasi, promotif dan preventif atas kejadian musibah tersebut. Adapun upaya yang dilakukan adalah
1. Seluruh sektor menyampaikan edukasi ke petugas kloter dan jemaah haji untuk fokus ibadah di masjid pondokan dalam suasana cuaca yang fluktuatif.
2. Seluruh penghubung ke rumah sakit arab saudi meningkatkan universal precaution ketika melakukan sweeping ke RSAS memakai masker dan meminimalisir kontak langsung dengan jemaah sakit.
3. Seluruh kloter mulai menseleksi status kesehatan akhir jemaah untuk dinilai kesanggupannya (istittha'ah) sehingga terseleksi jemaah yang ikut badal haji atau safari wukuf.
Hingga tanggal 13/9 pukul 06.00 WAS adalah dirawat di RSAS Syisya 7 pasien; RSAS An-Noor 7 orang; RSAS Zaher 6 orang; RSAS King Abdullah 3 orang; BPHI 2 orang dan 8 jemaah wafat.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline
Sumber : Depkes.Go.Id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar