LABUAN – Kondisi jalan di Kampung Caringin, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, berdebu sehingga mengganggu aktivitas warga. Debu ini diduga karena pembangunan jalan yang asal-asalan.
Pantauan Radar Banten, Selasa (9/8), meski berdebu, warga masih melewati jalan utama menuju Kecamatan Carita itu. Sejumlah pengendara yang melintas di jalan tersebut terpaksa menutup bagian mulut dan hidungnya agar tak menghirup debu jalan.
Budiman, pengendara motor di Jalan Caringin mengatakan, kondisi jalan itu berdebu sejak awal Juni lalu. Ia menduga, debu berasal dari pembangunan jalan yang terkesan asal-asalan. “Lihat saja pengaspalannya yang tidak merata sehigga jalan menjadi berdebu saat dilewati kendaraan,” ungkapnya, Selasa (9/8).
Menurut warga asal Desa Labuan, Kecamatan Labuan ini, meski berdebu ia tetap melewati jalan ini karena tidak ada jalan alternatif menuju Kecamatan Carita. “Ini kan jalan satu-satunya,” katanya.
Ida Farida (33), penjual makanan di Kampung Caringin mengaku, pelanggannya banyak yang mengeluh terkait kondisi jalan yang berdebu ini. “Mereka terkadang enggan datang ke warung gara-gara jalannya ngebul (berdebu-red),” akunya.
Indra Iman, pekerja perbaikan jalan Carita – Labuan membantah bahwa jalan berdebu di Kampung Caringin karena pembangunannya asal-asalan. “Saya rasa kondisi jalan berdebu karena musim kemarau. Semua jalan pasti akan berdebu pada saat kemarau jika tidak dihotmik. Lagipula pembangunan jalan Labuan – Carita kan belum selesai,” ujarnya sambil menuturkan bahwa itu merupakan jalan nasional.
Kepala Puskesmas Kecamatan Labuan dr Marfu’ah Nur Aini mengimbau warga yang melintasi jalan yang berdebu untuk memakai masker. “Paling tidak mereka memakai penutup kepala (helm-red) yang menutupi seluruh kepala. Ini dilakukan sebagai langkah antispasi terjangkitnya penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut-red) gara-gara menghirup debu kotor,” ujarnya. (mg-13/fau)
Sumber : HU Radar Banten
Pantauan Radar Banten, Selasa (9/8), meski berdebu, warga masih melewati jalan utama menuju Kecamatan Carita itu. Sejumlah pengendara yang melintas di jalan tersebut terpaksa menutup bagian mulut dan hidungnya agar tak menghirup debu jalan.
Budiman, pengendara motor di Jalan Caringin mengatakan, kondisi jalan itu berdebu sejak awal Juni lalu. Ia menduga, debu berasal dari pembangunan jalan yang terkesan asal-asalan. “Lihat saja pengaspalannya yang tidak merata sehigga jalan menjadi berdebu saat dilewati kendaraan,” ungkapnya, Selasa (9/8).
Menurut warga asal Desa Labuan, Kecamatan Labuan ini, meski berdebu ia tetap melewati jalan ini karena tidak ada jalan alternatif menuju Kecamatan Carita. “Ini kan jalan satu-satunya,” katanya.
Ida Farida (33), penjual makanan di Kampung Caringin mengaku, pelanggannya banyak yang mengeluh terkait kondisi jalan yang berdebu ini. “Mereka terkadang enggan datang ke warung gara-gara jalannya ngebul (berdebu-red),” akunya.
Indra Iman, pekerja perbaikan jalan Carita – Labuan membantah bahwa jalan berdebu di Kampung Caringin karena pembangunannya asal-asalan. “Saya rasa kondisi jalan berdebu karena musim kemarau. Semua jalan pasti akan berdebu pada saat kemarau jika tidak dihotmik. Lagipula pembangunan jalan Labuan – Carita kan belum selesai,” ujarnya sambil menuturkan bahwa itu merupakan jalan nasional.
Kepala Puskesmas Kecamatan Labuan dr Marfu’ah Nur Aini mengimbau warga yang melintasi jalan yang berdebu untuk memakai masker. “Paling tidak mereka memakai penutup kepala (helm-red) yang menutupi seluruh kepala. Ini dilakukan sebagai langkah antispasi terjangkitnya penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut-red) gara-gara menghirup debu kotor,” ujarnya. (mg-13/fau)
Sumber : HU Radar Banten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar