KETUA Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan
AIDS (KPA) Pandeglang Hj. Siti Erna Nurhayati mengajak semua pihak untuk
meningkatkan perlindungan bagi perempuan dan anak sehingga dapat
terhindar dari ancaman penularan HIV/AIDS.
Hal itu disampaikan karena ada perasaan prihatin yang mendalam terkait semakin maraknya peningkatan penyebaran infeksi HIV (Human Immunodeficency Virus) dan AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) yang terjadi di wilayah Pandeglang sekaligus memperingati Hari AIDS sedunia (HAS) yang jatuh pada 1 Desember 2012, lalu.
Hal itu disampaikan karena ada perasaan prihatin yang mendalam terkait semakin maraknya peningkatan penyebaran infeksi HIV (Human Immunodeficency Virus) dan AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) yang terjadi di wilayah Pandeglang sekaligus memperingati Hari AIDS sedunia (HAS) yang jatuh pada 1 Desember 2012, lalu.
Sampai tahun ini menurut data Dinas Kesehatan (dinkes) Pandeglang yang
dilaporkan tercatat jumlah penderita
orang dengan penderita AIDS (ODHA) sejak 2004 secara komulatif sudah mencapai 62, dengan 17
ODHA diantaranya sudah meninggal karena AIDS.
“Kondisi ini jangan dibiarkan, harus ada upaya
sosialisasi untuk mencegahnya secara bersama-sama untuk menekan ODHA di
Pandeglang,” katanya.
Lebih jauh Hj. Siti Erna Nurhayati yang juga
Istri Bupati Pandeglang H. Erwan Kurtubi mengatakan, stigma dan diskriminasi
masyarakat terhadap HIV dan AIDS merupakan salah satu masalah sosial yang
dialami ODHA, terutama ODHA perempuan.
“Masyarakat masih menganggap HIV dan AIDS
hanya dialami oleh perempuan penjaja seks, padahal saat ini telah banyak
perempuan yang tidak melakukan perilaku berisiko, namun terinfeksi dari
pasangan tetapnya (suami), dan hal ini dapat berdampak langsung terhadap anak,”
jelasnya.
Menurutnya, adanya stigma dan diskriminasi
akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat. “Pengidap HIV dan AIDS dapat
kehilangan pergaulan sosial. Sebagian akan kehilangan pekerjaan dan sumber
penghasilan yang pada akhirnya menimbulkan kerawanan sosial. Oleh sebab itu
perlu ada perhatian khusus terhadap persoalan stigma dan diskriminasi itu untuk
mendukung program-program penanggulangan AIDS,” katanya
Dia juga menekankan harus ada kesetaraan
gender untuk menghapus segala bentuk stigma dan diskriminasi. “Kaum perempuan
dan ibu rumah tangga rentan terinfeksi HIV dari pasangannya dan hal ini
berdampak terhadap anak. Makanya kita harus menghapus stigma dan diskriminasi
serta meningkatkan partisipasi laki-laki dan suami dalam pemenuhan Hak
reproduksi perempuan,” tegasnya.
Ditambahkan, peringatan Hari AIDS Sedunia
(HAS) dilaksanakan untuk saling mengingatkan, betapa besar ancaman HIV/AIDS
yang sudah menyebar di kalangan ibu rumah tangga dan bayi yang tak berdosa. Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun ini
mengangkat tema “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS” untuk kampanye
global menanggulangi wabah AIDS. Sementara di berbagai daerahsecara nasional,
Indonesia mengkampanyekan tema “Stop AIDS Melalui Kesetaraan Gender Untuk Menghapus Segala Bentuk Stigma dan
Diskriminasi” termasuk di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
(mr.adesetiawan@gmail.com)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar