MENJADI fasilitator program pemberantasan penyakit tuberkulosis (Tbc) Provinsi Banten bagi Yudi
Hermawan, SKM bukan hal baru. Pasalnya, dia telah lama berkecimpung sebagai
program officer program penanggulangan Tbc sebelum akhirnya diangkat sebagai
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang bulan Desember lalu.
Maka tak heran jika ada kegiatan pelatihan program Tbc tingkat Provinsi
Banten, Yudi selalu diikutsertakan sebagai tim fasilitator.
Menurut Yudi, kompetensi sumberdaya manusia (SDM) yang ada di fasilitas
pelayanan kesehatan perlu dibekali pengetahuan dan ketrampilan yang memadai
untuk menanggulangi penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium
Tuberculosisi ini.
“Setiap fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit
baik negeri maupun swasta setidaknya memiliki masing-masing seorang dokter,
perawat dan tenaga laboratorium untuk melayani masyarakat yang mengidap Tbc,”
kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Pandeglang, Yudi Hermawan, SKM usai
menjadi fasilitator provinsi untuk pelatihan program Tbc bagi petugas di
fasilitas pelayanan kesehatan, kemarin.
Dia mengatakan, perkembangan penanggulangan Tbc di wilayah Banten sudah
cukup baik. “Penemuan dan tatalaksana sudah mencapai target nasional diatas 70
persen dan kesembuhan pun diatas 85 persen,” ungkap Yudi.
Begitupun dari sisi manajemen program jauh lebih baik. “Terbukti di
Banten sudah banyak rumah sakit swasta yang juga berkeinginan kuat untuk
melaksanakan penanggulangan Tbc dengan strategi Direct Observed Treatment
Short-Course Chemotherapy (DOTS),”
ujarnya.
Ditambahkan, DOTS (pemberian obat sekaligus diawasi minum obatnya
secara langsung red) terbukti cukup efektif dalam penanggulangan Tbc, karena
penjaringan kasus tinggi dengan tingkat kesembuhan yang terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar