Tampilkan postingan dengan label mudik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mudik. Tampilkan semua postingan

27 Jun 2016

Dinkes Pandeglang Terjunkan Tim Kesehatan Layani Pemudik

DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang menyiagakan ratusan petugas yang tergabung dalam Tim Kesehatan menghadapi arus mudik pada Lebaran 1437 H. Tim Kesehatan itu terdiri dari 57 dokter, 352 perawat, 307 bidan dan 99 tenaga non medis yang ditugaskan secara khusus melayani kesehatan pemudik mulai H-7 sampai H+7 Lebaran.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Hj. Indah Dinarsiani usai memimpin rapat koordinasi internal kesiapan Posko Kesehatan arus mudik Lebaran 1437 H bersama Rumah Sakit dan Puskesmas se Kabupaten Pandeglang, Jumat (24/6/2016).
Indah menjelaskan, ratusan petugas medis tersebut disiagakan untuk melayani pemudik di 5 Posko Kesehatan gabungan, 2 Posko Kesehatan alternatif yang berdiri di sepanjang jalur mudik dan 36 Posko Puskesmas se Kabupaten Pandeglang.
"Kami bekerja sama dengan Polres Pandeglang dan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi, mendirikan Posko kesehatan gabungan di beberapa titik strategis jalur mudik," ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Pandeglang Indah Dinarsiani.
Menurut Indah, Posko kesehatan akan beroperasi 24 jam mulai tanggal 30 Juni 2016 hingga 14 Juli 2016 mendatang. Posisi Posko Kesehatan gabungan berada di Alun-alun Pandeglang, Terminal Kadubanen, Pertigaan Mengger, Terminal Tarogong Labuan, Lippo Carita. Sementara itu Posko Kesehatan alternatif berada di Pustu Banjarwangi Kecamatan Pulosari dan Pustu Bojongcanar Kecamatan Cikeudal.
"Di Posko Kesehatan disediakan tenaga medis, obat-obatan dan ambulans untuk melayani pemudik jika sakit atau sekedar melakukan cek kesehatan bagi pemudik dan pengemudi saat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan," jelasnya.
Tetap Buka
Sekretaris Dinkes Pandeglang H. Didi Mulyadi menambahkan, seluruh Puskesmas yang difungsikan sebagai Posko Mudik tetap melayani masyarakat umum yang akan berobat selama masa arus mudik dan cuti bersama Lebaran. “Semua Puskesmas tetap buka dan disiagakan 24 jam melayani masyarakat yang sakit maupun antisipasi kecelakaan lalu lintas,” katanya.
Didi menjelaskan, pelayanan Puskesmas dijalur utama mudik diantaranya Mandalawangi, Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Munjul, Cikeusik, Cigeulis, Cimanggu, Cisata, Jiput, Cibaliung, Sumur, Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, Sobang akan ada petugas kesehatan jaga stand by 24 jam.
Sementara Puskesmas lainnya yakni Majasari, Kadomas Pandeglang, Banjar, Bangkonol, Cikupa Pandeglang, Pulosari, Sindangresmi, Perdana Sukaresmi, Cibitung, Cipeucang, Cikeudal, Pagelaran, Angsana, Mekarjaya, dan Puskesmas Patia hanya disiagakan 24 jam. “Artinya Puskesmas siaga tidak stand by 24 jam, namun petugas piket akan melakukan pelayanan ketika warga memerlukan,” tandasnya.

18 Jul 2015

Kemenkes Siagakan Ribuan Pos Kesehatan Sepanjang Jalur Mudik Lebaran



SETIAP tahun, Kementerian Kesehatan di seluruh Tanah Air selalu melakukan kegiatan kesiapsiagaan bidang kesehatan menjelang hari Raya Idul Fitri/lebaran.  Ini diakukan pada fasilitas kesehatan yang ada dan menyiagakan pos-pos kesehatan di tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran.

Tahun ini, sebanyak 870 pos kesehatan, 1.094 Puskesmas serta 1.554 Rumah Sakit  disiagakan 24 jam selama arus mudik di Sumatera, Jawa dan Bali. Selain itu ditambah dengan 21 ambulans dan 8 kendaraan khusus. Seperti kendaraan roda empat untuk  Promosi Kesehatan, Logistik, dan Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi.

Demikian pernyataan Menteri Kesehatan Prof Dr.dr.Nila F Moeloek Sp.M.(K) pada Apel Siaga Kesiapan Bidang Kesehatan Mudik Lebaran Tahun 2015/1436 H. di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Selasa pagi (30/6) Apel dihadiri dari  Dinas Kesehatan se-Jabodetabek, Rumah Sakit,  jajaran lintas program dan lintas sektor terkait.

Data Kementerian Perhubungan RI menunjukkan bahwa jumlah pemudik tiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan, yaitu: 17.615.197 pemudik (tahun 2012), 18.587.668 pemudik (tahun 2013),19.618.530 (tahun 2014) dan pada tahun 2015  diprediksi meningkat 1.96 % menjadi 20.002.724 pemudik. Arus mudik utamanya terjadi di 10 Provinsi, yaitu: Sumatera Selatan, Lampung, Banten,  DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,  Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan.

Kecelakaan menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidup, itu yang harus kita cegah. Satu kecelakaan itu sudah terlalu banyak, karena satu saja kecacatan atau kematian akibat kecelakaan akan mempengaruhi kehidupan orang lain , kata Menkes.

Lebih lanjut Menkes menjelaskan, sebenarnya telah terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada tahun 2014. Menurut data Polri, pada  tahun  2014 terjadi 3.122 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 15,04% dibanding jumlah kecelakaan di tahun 2013, namun masih berakibat 701 orang meninggal. Tahun 2014, jumlah orang meninggal akibat kecelakaan juga menurun 11,824% dibanding tahun 2013.

Penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik dapat diwujudkan dengan melakukan upaya-upaya seperti: 1) Peningkatan kesadaran dan pemahaman para pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat; 2) Kesiapan seluruh jajaran Pemerintah baik kesehatan maupun non-kesehatan dalam memberikan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan. Selain itu enyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan mencukupi, termasuk sopir yang sehat dan bertanggung-jawab.

Perjalanan mudik juga berisiko terjadinya keracunan makanan, infeksi berbagai penyakit menular, serta meningkatnya atau kambuhnya kejadian penyakit tidak menular seperti  hipertensi, diabetes melitus, dan asma. Selain itu, yang  juga perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah tindak kejahatan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretarian Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalu nomor hotline 500567, sms 081281562620, faksimili (021) 52921669.

21 Jul 2014

Pemkab Pandeglang Siapkan 45 Posko Kesehatan Layani Pemudik Lebaran 1435 H


SETIAP tahun Pemkab Pandeglang termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang selalu melakukan kegiatan kesiapsiagaan bidang kesehatan pada fasilitas kesehatan yang ada dan menyiagakan pos-pos kesehatan di tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran serta semakin ditingkatkan kualitasnya dari tahun ke tahun.
Tahun ini, Dinkes Pandeglang menyiagakan sebanyak 44 pos kesehatan dan pos kesehatan rujukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah menyambut Iedul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah.
Pos kesehatan itu terdiri dari sebuah Posko Kendali yang dipusatkan di Klinik Dinkes Pandeglang, 36 pos kesehatan utama di Puskesmas se Kabupaten Pandeglang dan 7 Posko kesehatan tambahan yang tersebar di Alaun-alun Pandeglang, Mengger, Terminal Kadubanen, Terminal Tarogong, Posko di Pustu Banjarwangi Kecamatan Pulosari, Lippo Carita, dan Posko di Pustu Babakan Lor Kecamatan Cikedal.
Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan mengatakan, semua pos kesehatan arus mudik dan arus balik lebaran mulai beroperasi pada Senin (21/7) atau H-7 hingga Selasa (5/8) mendatang atau H+7 dengan melibatkan 60 personel dokter dan 659 paramedis (perawat dan bidan).                       
“Masing-masing pos kesehatan akan dilayani oleh petugas medis/paramedis yang dilengkapi dengan logistik dan perbekalan kesehatan berupa sebuah Tandu, obat-obatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), obat-obatan dasar, tensimeter, stetoskop serta sebuah tabung Oksigen dan 1 unit ambulan,” ungkap H. Deden Kuswan, didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum (Yankesum) Hj. Yeni Herlina, Jumat (18/7) akhir pekan kemarin.
Dijelaskan, penempatan pos kesehatan merupakan bagian dari kesiapsiagaan dinas kesehatan bersama unsur TNI/Polri, Dishubkominfo maupun elemen masyarakat lainnya yang tergabung dalam tim pengamanan lebaran tahun 2014
Menurutnya, tradisi masyarakat Pandeglang menjelang Idul Fitri akan banyak warga perantauan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Karena itu, faktor kesehatan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. “Kami siap memberikan pelayanan bagi warga yang hendak mudik maupun bagi pengemudinya,” tegasnya.
Selaku penanggung jawab Posko Kesehatan Kabupaten Pandeglang, ia berpesan kepada para pemudik untuk menyiapkan fisik yang prima dengan memeriksakan kesehatan sebelum perjalanan, menyiapkan obat-obatan pribadi yang diperlukan, istirahat  yang cukup, mencuci tangan pakai sabun sebelum makan, serta memanfaatkan pos kesehatan jika membutuhkan.
“Kepada pengemudi transportasi umum yang memberikan pelayanan selama arus mudik Lebaran saya juga berpesan agar menyiapkan fisik dan mental yang prima, memeriksa kesehatan sebelum mengemudi, menghindari penggunaan obat terlarang dan alkohol, memanfaatkan Pos Kesehatan jika membutuhkan, menyiapkan obat-obatan P3K dalam kendaraan, serta berhati-hati mengemudi terutama pada saat cuaca buruk dan disiplin dalam mengemudi dan mematuhi rambu lalu lintas,” paparnya.
Kadinkes juga berharap agar  seluruh jajaran kesehatan  yang bertugas dalam masa arus mudik lebaran  agar selalu bekerja dan bertindak profesional serta mematuhi semua standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.  
Puskesmas Siaga 24 jam
Kepala Bidang Yankesum Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina menambahkan, selama pelaksanaan arus mudik dan lebaran sebanyak 16 Puskesmas yakni Puskesmas , Cikole, Pandeglang, Majasari, Banjar, Bangkonol Cipeucang, Mekarjaya, Pulosari, Sindangresmi, Cikeusik, Sukaresmi, Cibitung, Cikedal, Pagelaran, Angsana dan Puskesmas Patia sudah di instruksikan untuk siaga melayani masyarakat dengan membuat daftar piket 24 jam.  “Meskipun  tidak jaga selama 24 jam, tetapi jika  darurat dan sewaktu-waktu dibutuhkan Puskesmas harus siap untuk melayani warga yang membutuhkan pengobatan,” ungkapnya.
Untuk 20 Puskesmas lainnya yang terletak dijalur utama arus mudik yakni Puskesmas Cadasari, Karangtanjung, Kaduhejo, Cimanuk, Mandalawangi, Munjul, Cigeulis, Cibaliung, Cimanggu, Sumur Cisata, Jiput, , Saketi, Bojong, Picung, Menes, Labuan, Carita, Panimbang, dan Sobang menurut Koordinator Pelayanan Kesehatan Posko Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini, sudah diinstruksikan untuk difungsikan sebagai Posko Kesehatan 24 jam dan wajib jaga selama 24 jam.
“Khusus untuk Posko Kesehatan tambahan, jam operasionalnya mulai pukul 07.00 - 14.00 WIB (shift 1) dan pukul 14.00 - 21.00 WIB (shift 2), serta pada saat lebaran (Hari H) ditambah shift 3 mulai pukul 21.00 -  07.00 WIB,” tandas Yeni.

Berita terkait : 
Dinkes Pandeglang Siapkan Puluhan Posko Mudik
44 Posko Disiapkan Dinkes Pandeglang
Dinkes Siapkan 43 Posko Kesehatan Arus Mudik


3 Agu 2013

Pemudik Jangan Ragu Manfaatkan Pos Kesehatan di Sepanjang Jalur Mudik Lebaran

Kepada seluruh pemudik, jagalah kebugaran tubuh agar tetap fit dan manfaatkan pos-pos kesehatan yang ada di sepanjang jalur mudik Lebaran. Jangan ragu untuk beristirahat bila merasa lelah, dan jangan ragu pula untuk mencari pengobatan bila merasa sakit atau terdapat gangguan kesehatan. 

Demikian kutipan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp(K), MARS, DTM&H, DTCE, saat memberikan keterangan kepada media usai kegiatan Apel Siaga Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran yang dipimpin oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, PhD, di Halaman Kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta (25/7).

Prof. Tjandra menyatakan bahwa pelayanan kesehatan saat mudik itu ada dua. Selain Pos Kesehatan yang disiagakan di pinggir jalan, Puskesmas dan Rumah Sakit di sepanjang jalur mudik juga dihimbau untuk bersiaga menerima kunjungan masyarakat.

“Jadi, masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tidak harus ke Pos Kesehatan, tetapi bisa juga dilakukan di Puskesmas atau RS”, ujar Prof. Tjandra.

Kepada sejumlah media, Prof. Tjandra menyebutkan terdapat dua golongan pemudik yang perlu mendapatkan perhatian khusus saat mudik, yaitu : 1) Bayi, balita, anak-anak dan lansia karena membutuhkan persiapan khusus menghadapi perjalanan jauh yang memakan waktu berjam-jam; dan 2) Orang yang sedang sakit atau dalam perawatan dianjurkan untuk menyiapkan obat-obatan yang diperlukan selama perjalanan, serta tidak menghentikan pengobatannya.

“Saya selalu menganjurkan, jangan lakukan perjalanan jauh dalam kondisi tubuh masih lelah karena bekerja seharian, apalagi bila menggunakan kendaraan pribadi”, ujar Prof. Tjandra.

Setiap tahun sejak lima dasawarsa lalu, Kemenkes RI bersama lintas sektor melakukan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan bagi pemudik, mulai H-14 hingga H+14, di tempat-tempat yang diperlukan pada jalur arus mudik Lebaran. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan menurunkan angka kecelakaan, angka kematian dan tindak kejahatan.

Kegiatan lapangan yang akan dilakukan, antara lain: 1) Penyebaran informasi; 2) Penyediaan distribusi logistik (obat-obatan, tenda pos kesehatan, emergency-kit, dan peta mudik lebaran); 3)aPengurangan faktor risiko melalui pemeriksaan kesehatan pengemudi angkutan umum di 11 Provinsi; 4) Pengendalian faktor risiko (sistem kewaspadaan dini KLB, pemeriksaan/inspeksi sanitasi, dan pemeriksaan kesehatan di tempat umum); 5) Promosi kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan himbauan untuk menjadikan Bulan Ramadhan sebagai saat yang tepat untuk berhenti merokok; 6) Pelayanan Medis dengan menyiagakan Pos Kesehatan Pelabuhan (206 pos), Pos Kesehatan Terpadu Lintas Sektor (646 buah); Puskesmas dan Ambulans 24 jam (892 buah); serta menginstruksikan kepada 1.554 RS di sekitar Sumatera, Jawa dan Bali untuk siaga 24 jam.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website www.depkes.go.id dan e-mail kontak@depkes.go.id

1 Agu 2013

Dinkes Siagakan 45 Pos Kesehatan Untuk Layani Pemudik


MENGHADAPI Hari Raya Iedul Fitri 1434 H, tim kesehatan Dinkes Pandeglang menyiagakan 45 pos kesehatan untuk mengantisipasi kedatangan pemudik dan arus balik lebaran.
Dinkes memastikan kesiapan ketenagaan tim kesehatan, jadwal piket dan kesiapan logistik pos kesehatan yang akan beroperasi mulai H-7 Jum’at (2/8) hingga H+7 mendatang.
Menurut Koordinator pelayanan kesehatan Arus Mudik 2013 Hj. Yeni Herlina, pihaknya sudah menyiapkan tenaga kesehatan sebanyak 472 orang untuk ditempatkan secara bergiliran di 45 titik yang menjadi posko kesehatan utama yang siaga selama 24 jam.
“Kita memfungsikan Puskesmas yang ada sebanyak 36 buah untuk dijadikan Posko kesehatan utama ditambah 9 pos kesehatan alternatif lainnya yang merupakan Posko gabungan kepolisian dan dinas perhubungan (dishub) serta kesehatan,” ungkap Yeni Herlina saat memaparkan rencana kesiapan pos kesehatan arus mudik 2013/1434 H bersama jajaran Puskesmas se Kabupaten Pandeglang, akhir pekan kemarin.
Diungkapkan, dari sembilan pos kesehatan diluar Puskesmas itu, enam pos kesehatan tambahan merupakan bagian dari posko gabungan bersama Polri dan Dishub yakni Pasar Badak, alun-alun timur Pandeglang, terminal Kadubanen, pertigaan Mengger, terminal Torogong, dan Posko Lippo kawasan wisata pantai Carita. “Tiga pos lainnya pos kesehatan alternatif disepanjang jalur Mandalawangi menuju Caringin Kecamatan Carita yang akan dikoordinasikan oleh Puskesmas Mandalawangi, Pulosari dan Puskesmas Jiput,” terangnya.
Yeni menjelaskan, selama bertugas tim kesehatan yang bertugas di pos kesehatan masing-masing sebanyak dua orang terdiri dari petugas medis dan paramedis yang dibagi dalam dua shif sehari mulai 07.00 – 19.00 Wib dan 19.00 – 07.00 Wib selama 24 jam.
“Kecuali pada hari H saat hari pertama Hari Raya, petugas jaga dibagi menjadi tiga shift  pukul 07.00-14.00 Wib, pukul 14.00-21.00 Wib, dan pukul 21.00-07.00 Wib,” jelas Yeni yang juga Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum Dinkes Pandeglang itu.
Kadinkes Pandeglang H. Deden Kuswan menegaskan, Pelayanan Pos Kesehatan ditujukan tidak hanya bagi pemudik dan pengemudi kendaraan, melainkan juga diperuntukan bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan pertolongan kesehatan. “Pelayanan kesehatan meliputi pelayanan gawat darurat, pelayanan kesehatan dasar, dan rawat inap tingkat pertama, rujukan dan surveilans epidemiologi,” tegasnya.
Untuk mendukung operasional dan monitoring pelaksanaan pos kesehatan yang ada di lapangan, Kadinkes mengungkapkan telah membentuk posko kendali utama tingkat kabupaten dengan menyiagakan dua orang dokter, 15 bidan dan perawat serta lima orang tenaga teknis lainnya.
Selain itu tambah Deden, pada posko kendali utama yang dipusatkan di Klinik Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang disiagakan juga logistik cadangan berupa kendaraan Ambulans 1 unit, vellbed dan tandu masing-masing 2 unit serta obat-obatan maupun alat kesehatan yang diperlukan untuk penanganan kasus kegawatdaruratan.