Puluhan warga Pandeglang sangat antusias mengikuti aksi social donor
darah menyambut hari jadi kedua Rumah Sakit Bersalin (RSB) Permata Ibunda yang
digelar Sabtu (11/1) akhir pecan kemarin.
Acara yang digelar di Gedung Utama RSB tersebut diikuti oleh sejumlah kalangan
diantaranya karyawan dan stap RSB Permata Ibunda, Koramil Kecamatan Majasari,
perwakilan Samsat Pandeglang, Biomed, RSUD Berkah, keluarga pasien RSB Permata
Ibunda, pelajar dan mahasiswa, organisasi kepemudaan (OKP) maupun warga
sekitar.
Acara dimulai pukul 08.00 Wib, terlihat peserta donor mulai antri
mendaftarkan diri untuk mendonorkan darahnya. Beberapa calon donor darah mengaku
baru pertama kali mendonor. Sebelum dinyatakan layak untuk mendonorkan darahnya
peserta dilakukan cek kesehatan gratis untuk menentukan apakah memenuhi syarat atau
tidak mendonorkan darahnya oleh petugas Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) PMI
Pandeglang.
Direktur RSB Permata Ibunda dr. H. Suradal Sastradibrata, ApOG
mengatakan dari aksi peduli social tersebut sekurangnya diperoleh 50 kantong
darah. “Dari 64 peserta yang mendaftar, hanya 50 orang yang dinyatakan boleh
untuk mendonorkan darahnya,” ujar Suradal.
Usai menyumbangkan darah para donor mendapatkan susu, makanan ringan
dan mie instan. Sementara dari RSB Permata Ibunda memberikan souvenir kenang
kenangan berupa sebuah kaos, kalender 2014, tas ukuran kecil serta sebuah topi
bertuliskan RSB Permata Ibunda.
Kepala UTDC Pandeglang dr. H. Gatot Supriyadi menjelaskan untuk menjadi
seorang pendonor harus memenuhi persyaratan. “Harus diperiksa kesehatan dulu
sebelum diambil darah. Ini untuk menjamin kualitas darah yang diambil maupun
demi menjada keamanan dan keselamatan pendonor juga,” jelasnya.
Secara umum Gatot menyebut beberapa syarat tersebut antara lain telah
berusia 17 tahun keatas, memiliki berat badan ideal minimal, jarak penyumbangan sekurang-kurangnya tiga
bulan, serta secara umum kondisinya dinyatakan sehat berdasarkan pemeriksaan
dokter dan hasil pemeriksaan darah.
Manager RSB Permata Ibunda Hj. Mei Wijaya mengatakan, pihaknya sangat
berterima kasih kepada masyarakat yang antusias mendonorkan darahnya. “Saya
sangat terkesan sekali, dari pelajar maupun mahasiswa, tetangga, sampai para penunggu
pasien pun rela mendonorkan darah dan sudah meluangkan waktunya datang ke
sini,” katanya.
Ditambahkan Mei, melihat antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap
donor darah ini dirinya merencanakan akan menjadwalkan secara rutin kegiatan
donor darah ini.
Asrip (40) warga Saruni, Kecamatan Majasari yang ikut menyumbang darah
mengaku alasannya karena senang bias berbagi membantu orang lain yang
membutuhkan darah. “Saya juga sekalian ingin mendapatkan cek kesehatan gratis disini,”
katanya.
Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pandeglang Yogi Iskandar yang
meluangkan waktu untuk mendonor mengatakan menjadi donor darah merupakan
perbuatan mulia, sebab tiap tetes darah bisa menyelamatkan pasien-pasien yang
sedang kritis di rumah sakit. “Saya sebetulnya sudah lama berminat menyumbang
darah, tetapi memang baru kali ini niat itu terlaksana,” ujar Yogi yang mengaku
sebelumnya pernah berniat donor beberapa kali namun selalu terganjal syarat
kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar