DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mengembangkan model pengintegrasian
(penyatuan red) layanan Posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan bina keluarga
balita (BKB) yang berbasis masyarakat di tiga kecamatan Kabupaten Pandeglang. Langkah
ini dilakukan sebagai salah satu upaya terobosan dalam rangka perluasan
jangkauan layanan kesehatan ibu dan anak.
Kepala Bidang Sumberdaya Kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat
Juarsa, M.Kes mengatakan, model pengembangan integrasi kegiatan
Posyandu-PAUD-BKB dilakukan di wilayah Puskesmas Bangkonol Kecamatan Koroncong,
Kecamatan Cimanuk dan Kecamatan Banjar.
“Sebagai tindak lanjut pertemuan tingkat Provinsi Banten tanggal 2 Mei
2014 dan pertemuan pengembangan Model Integrasi tingkat Kabupaten Pandeglang
pada 27 Juni 2014 lalu, maka disepakai 9 Posyandu integrasi sebagai model
pengembangan yakni Posyandu Widya Lestari Desa Banjar, Posyandu Melati Bodas
Desa Cibodas, dan Posyandu Desa Bandung Kecamatan Banjar, Posyandu Matahari
Desa Pasirjaksa, Posyandu Mawar Berkah Desa Koroncong, dan Posyandu Jambu Air
Desa Pasirkarag Kecamatan Koroncong, serta Posyandu Dahlia Desa Kadudodol,
Posyandu Melati Desa Cimanuk, dan Posyandu Teratai Desa Kupahandap,” katanya,
Rabu (16/7).
Dia menjelaskan, sebagai tindak lanjut kegiatan tersebut akan
diselenggarakan pertemuan pengembangan model integrasi Posyandu-PAUD-BKB
ditingkat Kecamatan yakni Rabu (16/7) di Puskesmas Bangkonol, Kamis (17/7) di
Puskesmas Cimanuk dan Jumat (18/7) di Puskesmas Banjar.
Dia mengungkapkan kegiatan ditingkat Kecamatan akan diikuti peserta 20
orang yang terdiri dari Pengelola program kesehatan ibu / anak di puskesmas ( 1
orang ), Pengelola program promkes di puskesmas ( 1 orang ), Dinas Pendidikan
Kecamatan ( 1 orang ), BP3AKB kecamatan ( 1 orang ), Kementrian Agama Kecamatan
( 1 orang ), TP PKK Kecamatan ( 2 orang ), Ketua Forum kader posyandu kecamatan ( 1 orang ), Kader postyandu
di 3 posyandu terpilih ( 6 orang ), Ketua porum kader posyandu kecamatan ( 1 orang ), Ketua HIMPAUDI kecamatan ( 1
orang ) dan Kader BKB / PAUD ( 4 orang ).
Menurut pria yang akrab disapa dokter Koko ini, upaya pemenuhan
kebutuhan dasar oleh pemerintah sudah difasilitasi dalam bentuk upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat (UKBM) setempat seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu),
bina keluarga balita (BKB), maupun pendidikan anak usia dini (PAUD) yang
pelayanannya dilaksanakan dengan pelibatan peran serta masyarakat.
“Seyogyanya pelayanan yang sudah ada dan diberikan kepada masyarakat
ini harus saling bersinergi dan mampu memenuhi kebutuhan dasar anak secara baik
dari segi perawatan, pendidikan dan pengasuhan agar anak tumbuh kembang secara
optimal,” katanya.
Diketahui, Pos pelayanan terpadu atu yang lebih dikenal sengan sebutan
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan di selenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dan memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Bayi.
Sementara Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut PAUD
adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 (enam) tahun yang dilakukan
melalui penberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lanjut.
Adapun Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peneingkatan
pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam
membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan
social, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara
ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar