Pemkab Pandeglang kembali menggiatkan Gerakan Sayang Ibu (GSI). Melalui
Kelompok Kerja Tetap (Pokjatap) yang terdiri dari lintas program dan sektor
terkait, pembinaan GSI diaktifkan guna meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan
komitmen instansi Pemerintah dan peran serta masyarakat dalam upaya percepatan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) secara integratif dan sinergis untuk
mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluaraga
Berencana (BP3AKB) atas nama Ketua Tim Pokjatap Kabupaten Pandeglang Hj. Tati
Suwagiharti mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pembinaan sekaligus
evaluasi awal kegiatan GSI di tiga kecamatan sayang ibu (KSI) yakni Cisata,
Pulosari dan Kecamatan Karangtanjung. “Termasuk didalamnya kami memberikan pembinaan
terhadap kegiatan Bina Keluarga Balita dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),”
katanya, kemarin.
Selain itu, Pokjatap yang terdiri dari perwakilan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) diantaranya BP3AKB, Dinkes, Dinas pendidikan, BPMPD,
melaksanakan pembinaan di desa siaga, Rumah Sakit Sayang Ibu (RSSI) di RSUD
Berkah serta pembinaan disalah satu perusahaan pembina terbaik tenaga kerja
perempuan di wilayah Pandeglang.
Kepala Seksi Promosi (Promkes) Kesehatan Dinkes Pandeglang Yudi
Hermawan, SKM mengingatkan bahwa GSI merupakan gerakan pemerintah yang
dilakukan bersama masyarakat. “Jadi harus ada juga kepedulian dari masyarakat
untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan, penurunan angka kematian bayi,
program ASI eksklusif, kesehatan reproduksi dan peningkatan derajat kesehatan
remaja putri ini,” tutur Yudi usai melakukan pembinaan GSI di RSUD Berkah, Rabu
(25/6).
Dia mengungkapkan, kegiatan GSI ini rangkaian pembinaan oleh Pokjatap
yang digelar mulai tanggal 23 – 27 Juni 2014. “Kegiatan ini pembinaan dan
evaluasi awal untuk melihat beragam kegiatan GSI dimuai di kecamatan sayang
ibu, desa siaga, RSSI, Puskesmas, Pondok sayang ibu hingga ditingkat warga dan
suami siaga,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar