MASALAH Gangguan Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan masalah yang serius
mengingat dampaknya secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia yang mencakup 3 aspek,
yaitu aspek perkembangan kecerdasan, aspek perkembangan sosial dan aspek
perkembangan ekonomi.
“Yodium merupakan zat gizi mikro penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan mental,” kata Kepala Bidang pelayanan Kesehatan Khusus (Yankesus)
Dinkes Pandeglang Hj. Eniyati, di Kantornya, Selasa (2/9/2014).
Dalam rangka meningkatkan penggunaan garam beryodium di masyarakat,
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang beserta instansi terkait yakni Bappeda, TP PKK, BP3AKB, Dinas Pendidikan, Bagian Kesra Setda Pandeglang, BPMPD, Kantor Ketahanan Pangan melakukan monitoring,pemantauan serta pembinaan langsung kepada para pedagang garam yang ada di sepuluh pasar di wilayah Kabupaten Pandeglang, mulai Selasa(2/9) hingga Senin (8/9).
“10 pasar yang dimonitoring meliputi Pasar Badak Pandeglang dan
Cibaliung, Pasar Picung, Labuan dan Menes, Pasar Cadasari, Cimanuk dan Carita,
serta Pasar Panimbang dan Munjul,” ungkapnya.
Ia mengatakan mengatakan, pelaksanaan monitoring garam beryodium merupakan tindak lanjut dari sosialisasi GAKY yang digelar oleh Dinas Kesehatan beserta Instansi terkait beberapa waktu lalu.
Dari hasil monitoring atau survai garam yodium ini, ungkap Eni, bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar kandungan yodium yang ada pada garam tersebut.
"Kami juga sekaligus melakukan sosialisasi serta pembinaan kepada
para pedagang, supaya menjual garam beryodium," katanya.
Ditambahkan, salah satu faktor penting yang menentukan konsumsi garam
beryodium adalah ketersediaan garam beryodium di pasar dimana hal tersebut
sangat tergantung dari distribusi dan kecukupan garam beryodium baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Keterangan foto : TIM Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dan instansi
terkait melakukan survey Garam Beryodium di Pasar Badak, Pandeglang, Selasa
(2/9).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar