BIDAN desa (Bides) dan perawat desa harus menjadi motivator penggerak pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan di tingkat desa. Peran petugas kesehatan di desa
(bidan dan perawat red), menurut Kepala Sub Bidang (Subid) Promosi Kesehatan
(Promkes) Dinkes Banten, Mahmud, M.Kes, tidak sebatas memberikan pelayanan
kesehatan dasar dan Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA), namun diharapkan lebih berperan dalam masyarakat untuk tanggap dan
peduli terhadap masalah kesehatan di desanya.
Hal itu disampaikan Kasubid Promkes Dinkes Banten, Mahmud, disela
menjadi narasumber Orientasi pemberdayaan masyarakat bagi bidan/perawat Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) se Provinsi
Banten yang diselenggarakan di Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita,
Pandeglang, Kamis, (21/5/2015)
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bidang Pemberantasan penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Dinkes Banten, Didin Aliyudin, SKM, M.Kes, Kabid
sumberdaya kesehatan dan promosi kesehatan Dinkes Pandeglang dr. H. Kodiat
Juarsa, M.Kes.
Diungkapkan, pelatihan Petugas Kesehatan di desa tingkat Provinsi
Banten di ikuti 71 peserta yakni 36 peserta dari Kabupaten Tangerang dan 35
peserta dari Kabupaten Lebak mulai Senin (18/5/2015) hingga Jumat 22 Mei 2015.
Mahmud menjelaskan, kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi
petugas kesehatan di desa salah satunya dapat dilaksanakan di sarana Poskesdes
yang ada di setiap desa. “Poskesdes merupakan fasilitas untuk pelayanan kesehatan
dasar, juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan lainnya seperti Posyandu, atau
upaya kesehatan lain yang dibutuhkan masyarakat,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut Mahmud, petugas kesehatan di desa harus
memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
“Bidan desa dan perawat desa diberikan pelatihan agar mampu
memfasilitasi masyarakat dalam mengindentifikasi masalah dan membantu proses pemecahan masalah masyarakat desa, hingga
muncul prioritas masalah” paparnya.
Menurutnya, pemecahan masalah dipecahkan bersama antara petugas
kesehatan di desa , lintas sector desa dan warga setempat dalam wadah musyawarah
masyarakat desa (MMD).
Usai pelatihan tambah Mahmud, peserta diharapkan mampu melakukan upaya
peningkatan derajat pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya menekan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi di Provinsi
Banten.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar