DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang memasok sejumlah obat,
alat kesehatan habis pakai dan logistik kesehatan ke sejumlah Puskesmas rawan
banjir. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi saat bencana dan
pasca banjir karena dikhawatirkan warga setempat terserang diare, demam, dan
gatal-gatal, sehingga dipandang perlu menambah stok obat yang ada di Puskesmas.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H.
Deden Kuswan seusai meninjau langsung kesiapan Puskesmas dalam penanganan
kesehatan korban banjir di wilayah kecamatan Munjul, Angsana dan Perdana, akhir
pekan kemarin.
Deden mengungkapkan, seluruh Puskesmas di daerah rawan banjir yakni
Puskesmas Saketi, Bojong, Picung, Munjul, Patia, Pagelaran, Panimbang, Angsana,
Sukaresmi, dan Puskesmas Sindangresmi telah diinstruksikan siaga 24 jam untuk
melayani warga korban banjir dan masyarakat sekitar.
“Puskesmas juga mendirikan posko-posko kesehatan di tempat pengungsian
dan desa untuk memantau korban banjir. Kalau perlu petugas medis akan melakukan
sistem jemput bola ke rumah warga yang terkena banjir,” katanya.
Dia menyatakan sejauh ini persediaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten
Pandeglang dan stock obat Puskesmas sudah dipenuhi untuk antisipasi penyakit pasca
banjir . “Selain paket obat untuk pengobatan warga di wilayah banjir,
Kami mengirim tambahan logistik untuk pencegahan penyakit
berbasis lingkungan seperti Pencernihan Air Cepar (PAC), Lysol, Kaporit, Polybag
sampah ukuran jumbo serta lotion anti nyamuk,” papar Deden.
Deden mengingatkan, pasca banjir biasanya diikuti oleh munculnya berbagai
macam penyakit menular. “Untuk menghindarinya, kita perlu meningkatkan daya
tahan tubuh dan tetap berperilaku hidup bersih dan sehat agar tubuh tetap sehat,”
terang Deden.
Dijelaskan, faktor utama untuk wabah yang berhubungan dengan banjir
yakni kontaminasi fasilitas air minum diantaranya sumur gali maupun bak
penampungan dari sumber mata air. Namun demikian warga tak perlu cemas sebab
penyakit seperti infeksi kulit, dermatitis (peradangan kulit), dan
konjungtivitis (radang mata) dapat diminimalkan jika risiko diantisipasi dengan
baik dengan penyediaan air bersih sebagai prioritas. Oleh karena itu, pihaknya
meminta warga di lokasi banjir hati-hati bersikap menjaga kehati-hatian dalam
memanfaatkan berbagai sumber air tanah yang terkontaminasi oleh berbagai
kotoran. “Kami juga mengimbau warga kalau minum harus memasak air hingga
mendidih dan selalu mempersiapkan makanan yang bersih,” pintanya.
Ditambahkan, banjir secara tidak langsung juga dapat menyebabkan
peningkatan jumlah dan berbagai habitat binatang perantara. “Genangan air yang
disebabkan oleh hujan deras atau luapan air sungai dapat menjadi medium
pembibitan untuk nyamuk, dan meningkatkan demam berdarah,” katanya.
Diapun berjanji akan terus memantau perkembangan kesehatan warga korban
banjir di sejumlah wilayah Kecamatan rawan banjir. Kadinkes Pandeglang didampingi
sejumlah stafnya mengaku memimpin langsung pengiriman obat dan monitoring Posko
kesehatan di Puskesmas rawan banjir.
“Saya berharap tenaga medis puskesmas maupun para petugas kesehatan di desa tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat, walaupun saya tahu ada puskesmas dan rumah petugas yang terkena banjir juga,” tandasnya.
“Saya berharap tenaga medis puskesmas maupun para petugas kesehatan di desa tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat, walaupun saya tahu ada puskesmas dan rumah petugas yang terkena banjir juga,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar