DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang terus memantau
perkembangan kesehatan warga korban banjir di sejumlah wilayah Kecamatan rawan
banjir. Langkah Dinkes Pandeglang merupakan upaya antisipasi saat bencana dan
pasca banjir karena dikhawatirkan warga setempat terserang diare, demam, dan
gatal-gatal.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang H.
Deden Kuswan seusai meninjau langsung kesiapan Puskesmas dalam penanganan
kesehatan korban banjir di wilayah kecamatan Munjul, Angsana dan Perdana, Rabu
(29/4/2015).
Deden mengungkapkan, seluruh Puskesmas di daearah rawan banjir yakni
Puskesmas Saketi, Bojong, Picung, Munjul, Patia, Pagelaran, Panimbang, Angsana,
Sukaresmi, dan Puskesmas Sindangresmi telah diinstruksikan siaga 24 jam untuk
melayani warga korban banjir dan masyarakat sekitar.
“Puskesmas juga mendirikan posko-posko kesehatan di tempat pengungsian
dan desa untuk memantau korban banjir. Kalau perlu petugas medis akan melakukan
sistem jemput bola ke rumah warga yang terkena banjir,” katanya.
Dia menyatakan sejauh ini persediaan obat di Gudang Farmasi Kabupaten
Pandeglang dan stock obat Puskesmas untuk antisipasi penyakit seperti diare,
demam atau gatal-gatal masih cukup.
Kadinkes mengatakan cuaca saat ini pluktuatif, sehingga hujan yang terus mengguyur dikhawatirkan membuat banjir disebagian wilayah belum surut dalam waktu dekat.
Kadinkes mengatakan cuaca saat ini pluktuatif, sehingga hujan yang terus mengguyur dikhawatirkan membuat banjir disebagian wilayah belum surut dalam waktu dekat.
“Bahkan untuk Kecamatan Patia sudah terisolasi dan jalan darat tak bisa
lagi digunakan. Hanya bisa pakai perahu kalau ke sana, tidak bisa pakai kendaraan
bermotor lagi," katanya.
Ditambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang untuk penanggulangan
kesehatan korban bencana banjir, dan akan mendistribusikan logistik obat yang
diperlukan sesuai kebutuhan dan permintaan Puskesmas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar