Bidan Mely Dotaria |
TANTANGAN terberat tugas bidan di desa ternyata bukan bagaimana menolong ibu bersalin. Sebab dengan latar belakang pendidikan setingkat Diploma 3, kemampuan bidan desa sudah dipastikan teruji dalam menangani persalinan normal. Namun justru yang menjadi tugas penting bidan terutama bagi pemula yang ditempatkan di desa adalah bagaimana menjalin kemitraan dengan paraji (dukun beranak red) yang lebih dulu eksis di masyarakat. Karena itu, menurut Mely Dotaria bidan desa yang baru ditempatkan tiga bulan di Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk, dirinya dibantu pembina desa lainnya dan bidan koordinator Puskesmas Cimanuk terus menggalang kerja sama dengan paraji setempat. “Kemitraan dengan paraji dimaksudkan agar ibu hamil dalam proses melahirkan bisa ditangani secara aman oleh bidan,” tutur Bidan Mely disela-sela kunjungan Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Provinsi Banten di Balai Desa Kupahandap Kecamatan Cimanuk, Selasa (21/6).
Mely menjelaskan, sejak ditempatkan di Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Kupahandap pada April 2011, dirinya telah melakukan pemeriksaan terhadap 38 ibu hamil, 17 diantaranya telah melahirkan, namun dua ibu melahirkan masih ditolong paraji. “Kita terus mengajak seluruh ibu hamil untuk bersalin oleh tenaga kesehatan, termasuk mengajak semua paraji untuk bermitra dengan bidan desa,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar