KABAR berita munculnya kembali kasus gizi buruk di Pandeglang yang dilansir sejumlah media massa menunjukkan bahwa masalah gizi masyarakat masih perlu penanganan serius dan pelibatan diluar sektor kesehatan. Pasalnya, selain merupakan masalah kesehatan masyarakat status gizi juga terkait dengan masalah kesejahteraan masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi, budaya dan politik.
Di Kecamatan Labuan misalnya, sejumlah anak Balita penderita kurang gizi ditemukan dengan kondisi yang memperihatinkan. Namun hal itu bukan tanpa penanganan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Iskandar penderita kekurangan gizi di wilayah Labuan dan sekitarnya pernah mendapat perawatan di klinik gizi Puskesmas Labuan.
Dia mencontohkan, penderita kekurangan gizi atas nama Reja alias Jaelani (7 tahun) warga Desa Teluk Kecamatan Labuan sudah sering mendapatkan perawatan di Puskesmas Labuan. Begitupun penderita kekurangan gizi lainnya yakni Langlang (2 bulan) warga Cigondang. “Menurut laporan yang kami terima, pasien penderita kekurangan gizi umumnya telah di rawat di klinik gizi puskesmas. Khusus Jaelani sudah pernah dirawat sebanyak lima kali selama tahun 2010. Terakhir pada Juni 2010, keluarga pasien Jaelani menolak dirujuk ke rumah sakit. Begitu juga Langlang sudah pernah dirawat sebanyak dua kali,” jelas Iskandar Senin (6/6).
Kendati begitu, lanjut dia, pihaknya terus melakukan pemantauan kondisi Jaelani melalui petugas gizi Puskesmas dan para bidan desa. Iskandar pun menegaskan, fihaknya sudah mengupayakan pendekatan kembali kepada keluarga Jaelani maupun Langlang untuk mau dirujuk dengan melibatkan aparat desa dan kecamatan setempat. “Alhamdulillah dengan bantuan aparat setempat, hari ini (Senin 6/6 red) Petugas Puskesmas Labuan telah berhasil meyakinkan keluarga Langlang untuk diujuk ke rumah sakit untuk ditangani secara intensif. Karena keluarga Langlang tidak masuk dalam program Jamkesmas, untuk seluruh pembiayaan Langlang selama di rumah sakit, Dinkes Pandeglang akan jamin melalui Jamkesda,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar