PANDEGLANG, (KB).- Pasokan obat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Pandeglang mulai berangsur normal. Mulai selasa besok, pasokan obat akan
tersedia setelah Pemkab Pandeglang mengeluarkan peraturan bupati
mengenai akan dana talangan guna ketersediaan obat di rumah sakit.
Sekretaris RSUD Pandeglang, Deni Kurnia Skm, MSi ketika ditemui Kabar Banten kemarin mengatakan, pemkab Pandeglang sudah mengeluarkan perbup. Perbup ini terkait dengan dana talangan obat.
“Kami juga sudah mengontak sejumlah produsen obat untuk menyiapkan pasokan obat ke rumah sakit. Dana talangan yang disiapkan oleh pemda tersebut digunakan untuk pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya.
Deni menjelaskan, obat yang disiapkan oleh distributor mencapai 18 jenis obat. Seluruh obat ini merupakan obat yang paling banyak diserap dan dibutuhkan oleh pasien di RSUD berkah.
Menurutnya, total dana talangan yang disiapkan sebesar Rp2,6 miliar. Dana ini merupakan total dana pengadaan obat untuk kebutuhan rumah sakit selama satu tahun. “Dengan adanya dana talangan ini, maka pasokan obat akan normal. Sebenarnya sudah sejak pekan kemarin perbup keluar. Namun kami harus memastikan obat akan tersedia oleh distributor,” katanya.
Untuk jampersal, tambah Deni, total tagihan ke Kementrian Kesehatan sebesar Rp2,5 miliar. Dana ini, biasanya dibayarkan pertiga bulan. Karena pembayaran oleh Kementrian Kesehatan pertiga bulan, maka bisa mengganggu pasokan obat. Sebab, kata dia, pasien jampersal juga menggunakan obat yang disiapkan melalui pagu anggaran APBD. Selain pasien jampersal, pasien jamkesmas juga menggunakan obat yang sama. (H-18)***
Sumber : HU Kabar Banten
Sekretaris RSUD Pandeglang, Deni Kurnia Skm, MSi ketika ditemui Kabar Banten kemarin mengatakan, pemkab Pandeglang sudah mengeluarkan perbup. Perbup ini terkait dengan dana talangan obat.
“Kami juga sudah mengontak sejumlah produsen obat untuk menyiapkan pasokan obat ke rumah sakit. Dana talangan yang disiapkan oleh pemda tersebut digunakan untuk pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit,” katanya.
Deni menjelaskan, obat yang disiapkan oleh distributor mencapai 18 jenis obat. Seluruh obat ini merupakan obat yang paling banyak diserap dan dibutuhkan oleh pasien di RSUD berkah.
Menurutnya, total dana talangan yang disiapkan sebesar Rp2,6 miliar. Dana ini merupakan total dana pengadaan obat untuk kebutuhan rumah sakit selama satu tahun. “Dengan adanya dana talangan ini, maka pasokan obat akan normal. Sebenarnya sudah sejak pekan kemarin perbup keluar. Namun kami harus memastikan obat akan tersedia oleh distributor,” katanya.
Untuk jampersal, tambah Deni, total tagihan ke Kementrian Kesehatan sebesar Rp2,5 miliar. Dana ini, biasanya dibayarkan pertiga bulan. Karena pembayaran oleh Kementrian Kesehatan pertiga bulan, maka bisa mengganggu pasokan obat. Sebab, kata dia, pasien jampersal juga menggunakan obat yang disiapkan melalui pagu anggaran APBD. Selain pasien jampersal, pasien jamkesmas juga menggunakan obat yang sama. (H-18)***
Sumber : HU Kabar Banten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar