Terkait Obat Di RSUD Berkah Kosong
PANDEGLANG, (KB).- Pemkab Pandeglang siap untuk memberikan dana talangan untuk pembelian obat bagi kebutuhan rumah sakit bila memang memungkinkan. Pelayanan kesehatan, jangan sampai terganggu karena ketidaktersediaan obat yang dibutuhkan pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala DPKPA Pandeglang, Parjiyo Sukarto yang ditemui kemarin di pendopo Pemkab Pandeglang mengatakan, dana pembelian obat yang dialokasikan dari APBD murni mungkin saja tidak mencukupi kebutuhan pasien. Sebab, klaim obat ini juga dilakukan oleh pasien pengguna jamkesmas dan jampersal.
“Klaim dari jampersal dan jamkesmas ini lambat. Bisa jadi akhirnya menggunakan obat-obat yang dibiayai oleh APBD murni. Bila memang klaimnya lancar mungkin tidak akan terjadi kekurangan obat,” katanya.
Parjiyo mengatakan, klaim dana dari jampersal dan jamkesmas ini menunggu dari pusat, khususnya kementrian kesehatan. Setidaknya ada tempo untuk mengajukan klaim. Diperkirakan klaim untuk jamkesmas dan jampersal ini mencapai Rp5 miliar.
Kepala DPKPA ini juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan menyiapkan dana talangan untuk penyediaan obat di rumah sakit. Dana talangan ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan obat.
“Dengan demikian, pelayanan kesehatan khususnya ketersediaan obat tidak terganggu. Persoalannya, dana talangan ini akan menjadi masalah atau tidak,” katanya.
Pada perubahan anggaran nanti, Pemkab Pandeglang akan mengalokasikan dana untuk rumah sakit Pandeglang sebesar Rp7 miliar. Dana sebesar itu, untuk pengadaan obat maupun kebutuhan lain seperti jasa medis dan lainnya.
Sebelumnya, direktur RSUD Pandeglang, Dr. Susi Badriyanti mengakui stok obat di RSUD Pandeglang kosong. Terkait itu, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan kepada pemprov Banten serta berharap adanya tambahan dana dalam perubahan anggaran.
Susi juga mengatakan, pelayanan dasar kesehatan kepada pasien di RSUD Pandeglang tetap seperti sedia kala. Soal kelangkaan obat-obatan Susi juga telah mengusahakan bantuan ke Pemprov Banten serta menunggu anggaran biaya tambahan dari APBD Perubahan.
“Beberapa perusahan obat-obatan yang selama ini melakukan kerjasama dengan kami juga bersedia memenuhi kebutuhan obat-obatan. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dan pelayanan dasar kepada pasien tidak terganggu. Sekarang juga RSUD penuh dan terlayani dengan baik,” kata Susi, Rabu (7/9). (H-18)***
Sumber : HU Kabar Banten
PANDEGLANG, (KB).- Pemkab Pandeglang siap untuk memberikan dana talangan untuk pembelian obat bagi kebutuhan rumah sakit bila memang memungkinkan. Pelayanan kesehatan, jangan sampai terganggu karena ketidaktersediaan obat yang dibutuhkan pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala DPKPA Pandeglang, Parjiyo Sukarto yang ditemui kemarin di pendopo Pemkab Pandeglang mengatakan, dana pembelian obat yang dialokasikan dari APBD murni mungkin saja tidak mencukupi kebutuhan pasien. Sebab, klaim obat ini juga dilakukan oleh pasien pengguna jamkesmas dan jampersal.
“Klaim dari jampersal dan jamkesmas ini lambat. Bisa jadi akhirnya menggunakan obat-obat yang dibiayai oleh APBD murni. Bila memang klaimnya lancar mungkin tidak akan terjadi kekurangan obat,” katanya.
Parjiyo mengatakan, klaim dana dari jampersal dan jamkesmas ini menunggu dari pusat, khususnya kementrian kesehatan. Setidaknya ada tempo untuk mengajukan klaim. Diperkirakan klaim untuk jamkesmas dan jampersal ini mencapai Rp5 miliar.
Kepala DPKPA ini juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan menyiapkan dana talangan untuk penyediaan obat di rumah sakit. Dana talangan ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan obat.
“Dengan demikian, pelayanan kesehatan khususnya ketersediaan obat tidak terganggu. Persoalannya, dana talangan ini akan menjadi masalah atau tidak,” katanya.
Pada perubahan anggaran nanti, Pemkab Pandeglang akan mengalokasikan dana untuk rumah sakit Pandeglang sebesar Rp7 miliar. Dana sebesar itu, untuk pengadaan obat maupun kebutuhan lain seperti jasa medis dan lainnya.
Sebelumnya, direktur RSUD Pandeglang, Dr. Susi Badriyanti mengakui stok obat di RSUD Pandeglang kosong. Terkait itu, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan kepada pemprov Banten serta berharap adanya tambahan dana dalam perubahan anggaran.
Susi juga mengatakan, pelayanan dasar kesehatan kepada pasien di RSUD Pandeglang tetap seperti sedia kala. Soal kelangkaan obat-obatan Susi juga telah mengusahakan bantuan ke Pemprov Banten serta menunggu anggaran biaya tambahan dari APBD Perubahan.
“Beberapa perusahan obat-obatan yang selama ini melakukan kerjasama dengan kami juga bersedia memenuhi kebutuhan obat-obatan. Jadi sebenarnya tidak ada masalah dan pelayanan dasar kepada pasien tidak terganggu. Sekarang juga RSUD penuh dan terlayani dengan baik,” kata Susi, Rabu (7/9). (H-18)***
Sumber : HU Kabar Banten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar