SETELAH menjalani masa perawatan intensif selama kurang lebih satu bulan, Menteri Kesehatan nonaktif, Endang Rahayu Sedyaningsih, menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Rabu, 2 Mei 2012 pukul 14.41 WIB, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Menkes berpulang setelah berjuang melawan kanker paru yang terdeteksi sejak Oktober 2010 silam. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan almarhumah bisa terkena kanker paru. Sempat muncul dugaan hal itu disebabkan karena almarhumah seorang perokok. Namun hal itu ditepis oleh rekan kerja almarhumah.
"Tidak. Sebabnya kanker itu memang perokok pasif dan aktif. Kita juga tidak tahu penyebabnya apa, lingkungan keluarga juga tidak merokok," demikian ucap Sekjen Kementerian Kesehatan Ratna Rosita kepada Kompas.com di sela-sela pelayatannya di rumah duka, Jalan Pendidikan Raya III Blok J-55 Kompleks IKIP Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5/2012) kemarin.
Kanker paru adalah jenis kanker yang perkembangannya dimulai di organ paru. Berlawanan dengan kepercayaan populer selama ini, kanker paru tidak hanya rentan diderita oleh perokok, tetapi juga mereka yang bukan perokok.
Seperti yang diungkapkan Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HPM, FINASIM dari Divisi Hematologi dan Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), ada sekelompok penderita kanker paru non-perokok yang memiliki karakteristik atau ciri khas, yakni mereka yang masuk dalam kategori 'woman, Asian, nonsmoker'.
Menkes berpulang setelah berjuang melawan kanker paru yang terdeteksi sejak Oktober 2010 silam. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan almarhumah bisa terkena kanker paru. Sempat muncul dugaan hal itu disebabkan karena almarhumah seorang perokok. Namun hal itu ditepis oleh rekan kerja almarhumah.
"Tidak. Sebabnya kanker itu memang perokok pasif dan aktif. Kita juga tidak tahu penyebabnya apa, lingkungan keluarga juga tidak merokok," demikian ucap Sekjen Kementerian Kesehatan Ratna Rosita kepada Kompas.com di sela-sela pelayatannya di rumah duka, Jalan Pendidikan Raya III Blok J-55 Kompleks IKIP Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5/2012) kemarin.
Kanker paru adalah jenis kanker yang perkembangannya dimulai di organ paru. Berlawanan dengan kepercayaan populer selama ini, kanker paru tidak hanya rentan diderita oleh perokok, tetapi juga mereka yang bukan perokok.
Seperti yang diungkapkan Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HPM, FINASIM dari Divisi Hematologi dan Onkologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), ada sekelompok penderita kanker paru non-perokok yang memiliki karakteristik atau ciri khas, yakni mereka yang masuk dalam kategori 'woman, Asian, nonsmoker'.
Rokok memang menjadi pemicu utama. Tetapi ada sekelompok pasien yang termasuk dalam kategori 'woman, Asian, nonsmoker
-- Aru Sudoyo.
"Rokok memang menjadi pemicu utama. Tetapi ada sekelompok pasien yang termasuk dalam kategori'woman, Asian, nonsmoker'," ujar Dr. Aru saat dihubungi Kompas.com, Kamis, (3/5/2012).
Aru menjelaskan, berdasarkan definisinya, kategoriwomen, Asian, nonsmoker sering ditemukan di kalangan wanita asia yang tidak merokok. Jenis kankernya khas secara histopatologi. Pengobatan sama dengan jenis kanker paru yang lain, tetapi cenderung ditemukan dalam stadium yang lebih lanjut karena tidak ada keluhan.
"Pengalaman kami, kanker paru pada umumnya datang dalam stadium yang sudah lanjut (stadium 3), karena gejala batuk yang mengawali dianggap sebagai batuk biasa dan diobati berkali-kali," tambahnya.
Mematikan
Kanker paru adalah jenis kanker paling mematikan baik bagi pria mau pun wanita. Setiap tahun, lebih banyak orang yang meninggal karena kanker paru-paru ketimbang kanker payudara, usus besar, dan kanker prostat (sekalipun ketiganya digabungkan). Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa ada sekitar 1,4 juta kematian akibat kanker paru setiap tahunnya.
"Pada (kanker) stadium IV, 5 year survival rate itu 1 persen. Artinya setelah lima tahun, hanya satu dari 100 pasien yang masih hidup. Sebagian besar sudah meninggal dalam dua tahun setelah diagnosis ditegakkan," jelas Aru.
Sebagian besar kasus kanker umumnya muncul karena kebiasaan dan pola hidup yang tidak sehat. Tetapi dengan memodifikasi gaya hidup, sebesar 30 persen risiko kanker bisa dicegah.
Statistik kanker paru non-perokok
Situs About.com melansir, secara keseluruhan, 10-15 persen kanker paru-paru terjadi pada mereka yang bukan perokok. Sementara 50 persen lainnya terjadi pada mantan perokok.
Dua pertiga dari non-perokok yang menderita kanker paru-paru adalah wanita, dan 20 persen kankerparu pada wanita terjadi pada individu yang tidak pernah merokok. Persentase ini signifikan lebih tinggi pada wanita Asia.
Dari sejumlah faktor pemicu kanker paru pada non-perokok, diketahui bahwa polutan zat-zat kimia berbahaya seperti gas aerosol, asap rokok dan asbes mendominasi faktor pemicu kanker. Beberapafaktor pemicu (non-perokok) yang menjadi penyebab kanker paru-paru adalah :
Dua pertiga dari non-perokok yang menderita kanker paru-paru adalah wanita, dan 20 persen kankerparu pada wanita terjadi pada individu yang tidak pernah merokok. Persentase ini signifikan lebih tinggi pada wanita Asia.
Dari sejumlah faktor pemicu kanker paru pada non-perokok, diketahui bahwa polutan zat-zat kimia berbahaya seperti gas aerosol, asap rokok dan asbes mendominasi faktor pemicu kanker. Beberapafaktor pemicu (non-perokok) yang menjadi penyebab kanker paru-paru adalah :
* Radon - Paparan gas radon di rumah kita adalah penyebab utama kanker paru-paru pada individu non-perokok. Radon adalah unsur kimia dengan nomor atom 86 yang dalam ilmu kimia diberi lambang Rn.
* Asap rokok - Asap rokok bertanggung jawab untuk sekitar 3.000 kematian kanker paru-paru setiap tahun di AS.
* Paparan asbes - Paparan asbes di tempat kerja merupakan faktor pemicu penting terjadinyamesothelioma, kanker pada lapisan paru-paru.
* Minyak aerosol - Asap dari masakan dianggap sebagai penyebab penting kanker paru-paru pada wanita di negara-negara Asia.
* Predisposisi genetik - Individu dengan riwayat keluarga kanker paru-paru lebih cenderung untuk mengembangkan kanker paru-paru dengan sendirinya.
* Human papillomavirus (HPV) - HPV ditemukan pada sel kanker paru-paru, tapi apakah virus ini memicu kanker paru masih belum diketahui.
Tipe kanker paru non perokok
Lebih dari setengah kasus kanker paru-paru pada perokok diklasifikasikan sebagai Karsinoma selskuamus (sejenis kanker paru bukan sel kecil atau Non-small cell lung cancer). Sedangkan mayoritas kanker paru-paru yang diderita individu bukan perokok adalah adenokarsinoma (jenis lain darikanker paru bukan sel kecil atau Non-small cell lung cancer).
Karsinoma sel skuamus cenderung tumbuh di dekat saluran udara dengan gejala awal seperti batuk atau batuk darah (hemoptisis). Sementara Adenokarsinoma sering tumbuh di daerah luar paru-paru dan bisa muncul untuk waktu yang lama sebelum gejala terjadi. Gejala yang ditimbulkan umumnya seperti sesak napas, kelelahan, atau gejala karena penyebaran kanker ke daerah lain dari tubuh (seperti nyeri tulang) mungkin lebih umum.
Bronchoalveolar karsinoma (BAC) adalah bentuk lain dari kanker paru-paru yang lebih sering terjadi pada bukan perokok, terutama perempuan muda non-perokok. Untuk alasan yang tidak diketahui, kejadian BAC tampaknya terus mengalami peningkatan di seluruh dunia.
Jenis Kanker Paru
Karsinoma sel skuamus cenderung tumbuh di dekat saluran udara dengan gejala awal seperti batuk atau batuk darah (hemoptisis). Sementara Adenokarsinoma sering tumbuh di daerah luar paru-paru dan bisa muncul untuk waktu yang lama sebelum gejala terjadi. Gejala yang ditimbulkan umumnya seperti sesak napas, kelelahan, atau gejala karena penyebaran kanker ke daerah lain dari tubuh (seperti nyeri tulang) mungkin lebih umum.
Bronchoalveolar karsinoma (BAC) adalah bentuk lain dari kanker paru-paru yang lebih sering terjadi pada bukan perokok, terutama perempuan muda non-perokok. Untuk alasan yang tidak diketahui, kejadian BAC tampaknya terus mengalami peningkatan di seluruh dunia.
Jenis Kanker Paru
Kanker paru dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan penampilan sel kanker paru di bawah mikroskop. Jenis pertama adalah kanker paru karsinoma sel kecil (small cell lung cancer) yang merupakan jenis kanker penyumbang sekitar 15 persen dari semua kanker paru-paru. Sesuai namanya, sel-sel lebih kecil dari sel-sel kanker pada umumnya. Mereka juga bereproduksi dengan cepat dan membentuk tumor besar. Kanker jenis ini juga dapat bermetastasis, atau menyebar ke bagian lain dari tubuh. Kanker paru karsinoma kecil sendiri dibagi lagi ke dalam dua jenis:
* Terbatas: kanker hanya terbatas pada daerah dada.
* Ekstensif: kanker telah menyebar ke area lain dari tubuh.
Kanker jenis ini dapat merespon pengobatan, tetapi sulit untuk disembuhkan.
Jenis kedua adalah kanker paru bukan karsinoma sel kecil (Non-small cell lung cancer). Kanker jenis ini jauh lebih umum ketimbang kanker paru karsinoma cel kecil. Kanker jenis ini menyumbang sekitar 85 persen dari semua kanker paru-paru. Kanker paru karsinoma bukan sel kecil juga dapat dibagi lagi berdasarkan jenis sel yang ditemukan pada kanker, yaitu :
* Karsinoma sel skuamus (juga dikenal sebagai karsinoma epidermoid). Perkembangan jenis kanker ini dimulai di dalam sel-sel epitel yang melapisi saluran udara. Ada kemungkinan bahwa hal itu dapat berkembang di dalam pembuluh pernapasan yang lebih besar. Jika tidak diobati, kanker ini bisa bermetastasis (menyebar) ke kelenjar getah bening, kelenjar adrenal, hati, tulang dan otak. Penyebab paling umum dari karsinoma sel skuamosa adalah merokok.
* Adenokarsinoma: Perkembangan kanker dimulai di sel yang memproduksi lendir di paru-paru. Jenis kanker ini cukup umum di Amerika Serikat. Perkembangannya telah dikaitkan dengan kebiasaan merokok, tetapi kanker ini juga banyak mempengaruhi mereka yang bukan perokok. Perkembangan jenis kanker ini biasanya sangat lambat meskipun ada kemungkinan juga untuk berkembang cepat, sehingga menyebabkan kematian. Penyebaran sel-sel kanker seringkali menyebar ke otak. Bahkan juga mungkin bermetastasis ke kelenjar getah bening, hati, kelenjar adrenal dan tulang.
* Karsinoma sel besar: Jenis kanker ini bertanggung jawab atas sekitar 10-20 persen dari kasus kanker paru-paru. Karsinoma sel besar termasuk kanker paru-paru yang tidak dapat diklasifikasikan seperti dua jenis kanker yang telah disebutkan diatas.
Mesothelioma : ini adalah jenis lain dari kanker yang kebanyakan mempengaruhi paru-paru, tetapi tidak dengan cara yang sama seperti kanker lainnya lakukan. Jenis kanker ini mempengaruhi membran luar paru-paru dan sering diderita oleh orang yang terpapar asbes. Kanker ini biasanya hanya mempengaruhi pria yang berusia lebih dari 60 tahun - yang menghabiskan bertahun-tahun bekerja dalam pekerjaan industri, seperti pertambangan atau di galangan kapal. Ini adalah bentuk yang sangat jarang dari kanker, hanya mempengaruhi 2.500-3.000 orang per tahun dan biasanya baru terdiagnosis pada tahap yang sudah lanjut.
* Terbatas: kanker hanya terbatas pada daerah dada.
* Ekstensif: kanker telah menyebar ke area lain dari tubuh.
Kanker jenis ini dapat merespon pengobatan, tetapi sulit untuk disembuhkan.
Jenis kedua adalah kanker paru bukan karsinoma sel kecil (Non-small cell lung cancer). Kanker jenis ini jauh lebih umum ketimbang kanker paru karsinoma cel kecil. Kanker jenis ini menyumbang sekitar 85 persen dari semua kanker paru-paru. Kanker paru karsinoma bukan sel kecil juga dapat dibagi lagi berdasarkan jenis sel yang ditemukan pada kanker, yaitu :
* Karsinoma sel skuamus (juga dikenal sebagai karsinoma epidermoid). Perkembangan jenis kanker ini dimulai di dalam sel-sel epitel yang melapisi saluran udara. Ada kemungkinan bahwa hal itu dapat berkembang di dalam pembuluh pernapasan yang lebih besar. Jika tidak diobati, kanker ini bisa bermetastasis (menyebar) ke kelenjar getah bening, kelenjar adrenal, hati, tulang dan otak. Penyebab paling umum dari karsinoma sel skuamosa adalah merokok.
* Adenokarsinoma: Perkembangan kanker dimulai di sel yang memproduksi lendir di paru-paru. Jenis kanker ini cukup umum di Amerika Serikat. Perkembangannya telah dikaitkan dengan kebiasaan merokok, tetapi kanker ini juga banyak mempengaruhi mereka yang bukan perokok. Perkembangan jenis kanker ini biasanya sangat lambat meskipun ada kemungkinan juga untuk berkembang cepat, sehingga menyebabkan kematian. Penyebaran sel-sel kanker seringkali menyebar ke otak. Bahkan juga mungkin bermetastasis ke kelenjar getah bening, hati, kelenjar adrenal dan tulang.
* Karsinoma sel besar: Jenis kanker ini bertanggung jawab atas sekitar 10-20 persen dari kasus kanker paru-paru. Karsinoma sel besar termasuk kanker paru-paru yang tidak dapat diklasifikasikan seperti dua jenis kanker yang telah disebutkan diatas.
Mesothelioma : ini adalah jenis lain dari kanker yang kebanyakan mempengaruhi paru-paru, tetapi tidak dengan cara yang sama seperti kanker lainnya lakukan. Jenis kanker ini mempengaruhi membran luar paru-paru dan sering diderita oleh orang yang terpapar asbes. Kanker ini biasanya hanya mempengaruhi pria yang berusia lebih dari 60 tahun - yang menghabiskan bertahun-tahun bekerja dalam pekerjaan industri, seperti pertambangan atau di galangan kapal. Ini adalah bentuk yang sangat jarang dari kanker, hanya mempengaruhi 2.500-3.000 orang per tahun dan biasanya baru terdiagnosis pada tahap yang sudah lanjut.
Bagaimana merokok menyebabkan kanker paru?
Para ahli percaya rokok dapat menyebabkan kanker paru dengan merusak sel yang melapisi paru-paru. Ketika Anda menghirup asap rokok, yang penuh dengan zat penyebab kanker (karsinogen), perubahan pada jaringan paru-paru segera dimulai. Pada awalnya, tubuh Anda mungkin dapat memperbaiki kerusakan ini. Tetapi dengan paparan berulang, sel-sel normal yang melapisi paru-paru Anda akan semakin rusak.
Namun, bagi mereka yang tidak pernah merokok atau menjadi perokok pasif secara jangka panjang juga dapat mengakitbatkan kanker paru. Pada orang-orang ini, penyebab kanker masih belum diketahui.
Para ahli percaya rokok dapat menyebabkan kanker paru dengan merusak sel yang melapisi paru-paru. Ketika Anda menghirup asap rokok, yang penuh dengan zat penyebab kanker (karsinogen), perubahan pada jaringan paru-paru segera dimulai. Pada awalnya, tubuh Anda mungkin dapat memperbaiki kerusakan ini. Tetapi dengan paparan berulang, sel-sel normal yang melapisi paru-paru Anda akan semakin rusak.
Namun, bagi mereka yang tidak pernah merokok atau menjadi perokok pasif secara jangka panjang juga dapat mengakitbatkan kanker paru. Pada orang-orang ini, penyebab kanker masih belum diketahui.
"Perubahan sel normal menjadi ganas atau kanker diakibatkan oleh dua hal besar yaitu pajanan tehadap bahan-bahan "karsinogenik" seperti rokok (gaya hidup) dan 'bakat' atau kerentanan dari sel-sel itu sendiri," jelas Aru yang kini menjabat sebagai ketua Pengurus Besar Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI).
Seperti dikutip Symptomfind.com, kanker terjadi ketika ada mutasi genetik dalam sel DNA yang abnormal sehingga menyebabkan sel berkembang biak dengan cepat dan tidak mati, yang menyebabkan perkembangan tumor.
Sumber : Kompas.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar