DINAS Kesehatan (Dinkes) Pandeglang menggandeng Persatuan Dokter Ahli Mata
Indonesia (Perdami) dan Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Cikampek, Jawa Barat
tahun ini menggelar aksi bakti sosial operasi katarak massal yang dipusatkan di
Puskesmas Cibaliung dan Puskesmas Carita.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang H. Deden Kuswan menyebutkan selama
tahun 2015 pihaknya telah mengadakan operasi katarak gratis sebanyak 129
penderita katarak bagi masyarakat tidak mampu, sebagai bentuk upaya eliminasi
angka kesakitan mata serta penanggulangan buta katarak di Kabupaten Pandeglang.
Menurut Deden, bakti sosial serupa dilakukan tahun 2014 lalu dengan mengoperasi
90 pengidap katarak dari berbagai wilayah Kecamatan di Kabupaten Pandeglang. “Penanggulangan
katarak ini setiap tahun digelar dengan melakukan sosialisasi, pendataan
penderita oleh petugas Puskesmas, screening oleh dokter, tindakan operasi,
sampai pemantauan pasca operasi,” ungkap H. Deden Kuswan, Selasa (16/6/2015).
Dia mengungkapkan, di Kabupaten Pandeglang penderita katarak masih
sangat tinggi terutama dari golongan masyarakat kurang mampu. “Ketidaktahuan
masyarakat bahwa katarak bisa sembuh dengan operasi dan ketiadaan biaya untuk
pengobatan, membuat jumlah penderita katarak meningkat setiap tahunnya,”
ungkapnya.
Menurutnya, berdasarkan hasil
pendataan Puskesmas ditemukan rata-rata sebanyak 200 penderita katarak di
wilayahnya. “Pendataan tahun ini bahkan mencapai 260 penderita katarak, namun
berdasarkan pemeriksaan medis belum semua pasien bisa dilakukan tindakan
operasi katarak,” jelas Deden.
Ditegaskan, tidak semua penderita yang dideteksi menderita katarak
dapat segera dilakukan operasi penyembuhan karena berbagai kendala, diantaranya
karena pasien mengidap penyakit komplikasi lainnya seperti DM (diabetes
mellitus atau gula darahnya tinggi red), Hipertensy (tekanan darah tinggi red),
maupun akibat kondisi tubuh penderita katarak yang ketika akan dioperasi dalam
keadaan tidak sehat.
Kapala Bidang Yankesum Dinkes Pandeglang Hj. Yeni Herlina mengatakan,
berdasarkan estimasi program kesehatan indra yang menjadi tupoksinya diperkirakan
1 persen dari penduduk Pandeglang berpotensi
mengalami kebutaan setiap tahun, diantaranya akibat katarak.
“Seiring dengan bertambahnya usia, banyak penurunan yang dialami tubuh
manusia. Salah satu gangguan yang akan menimpa setiap orang seiring bertambahnya
usia adalah berkurangnya penglihatan akibat katarak,” jelas Yeni.
Selain itu, lanjut Yeni, katarak bisa terjadi karena mata terlalu sering terpapar sinar
ultra violet (matahari) maupun akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung
steroid dalam jangka waktu lama.
Dia mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan mata dan memperhatikan
gejala katarak pada mata yang ditandai dengan pandangan yang mulai kabur dan
silau, serta pada bagian mata pupil terlihat warna abu-abu atau keputihan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar