RABU (21/12), Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH memberikan penghargaan kepada pemenang Lomba Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dalam rangka Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-83 Tahun 2011, di Jakarta.
Dalam sambutannya Menkes mengatakan, perkembangan pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit saat ini sedang mengalami kemajuan pesat. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menjadi sasaran pelayanan kesehatan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Dalam sambutannya Menkes mengatakan, perkembangan pelayanan kesehatan ibu dan bayi di rumah sakit saat ini sedang mengalami kemajuan pesat. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menjadi sasaran pelayanan kesehatan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Menkes menyampaikan, untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi perlu pelayanan yang berkesinambungan dari tingkat masyarakat sampai tingkat rumah sakit. Dengan demikian upaya kesehatan ditingkat rumah sakit perlu didukung upaya rujukan kesehatan dari tingkat masyarakat.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan AKB yaitu 34/1000 KH, sedangkan target RPJMN Kementerian Kesehatan tahun 2014 AKI sebanyak 118/100.000 KH dan AKB sebanyak 24/1000 KH.
”Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk penurunan AKI & AKB ini, diantaranya melalui program RSSIB”, ujar Menkes.
Oleh karena itu, untuk memantapkan pelaksanaan program RSSIB perlu membina jejaring dengan fasilitas kesehatan lainnya. Pembinaan dan evaluasi perlu dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan agar program ini dapat terus berlanjut. Oleh karenanya peran Dinas Kesehatan Propinsi ataupun Kabupaten/Kota dan organisasi profesi diperlukan untuk keberlangsungan program ini, kata Menkes.
Menkes menekankan, program RSSIB bukan hanya milik Kementerian Kesehatan. Untuk menjamin pelaksanaan program dapat terlaksana secara berkesinambungan, membutuhkan keikutsertaan masyarakat dan berbagai lintas program.
Menkes mengungkapkan, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada pemenang terbaik RSSIB tingkat nasional.
Menkes berharap, ke depan rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan prima yang peka mengetahui kebutuhan; fokus menyediakan layanan; kompetitif; menyediakan layanan baru sesuai perkembangan IPTEK; lebih efektif; tarif lebih terjangkau serta menciptakan kepuasan semua pihak.
Pada kesempatan tersebut Menkes mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan lomba RSSIB, dan berharap tujuan menurunkan AKI dan AKB di Indonesia dapat tercapai.
Lomba RSSIB diadakan setiap tahun guna memotivasi RS untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Pada tahun 2011 telah terseleksi 1 RS sebagai pemenang dari tiap provinsi. Ada 26 provinsi yang telah mengajukan, sehingga ada 26 RS yang hadir untuk menerima penghargaan lomba RSSIB.
Rumah sakit yang mendapat penghargaan RSSIB tersebut adalah: RSUD Fauziah Bireun, Aceh; RSUD Deli Serdang, Sumut; RSUD Padang Pariaman, Sumbar; RSUD MH Rabain Muara Enim, Sumsel; RSUD Abdul Manaf, Jambi; RSUD Arifin Ahmad, Riau; RSU Kasih Sayang Ibu, Batam Kepri; RSUD Belitung, Babel; RS Siloam Tangerang, Banten; RSIA Hermina Podomoro, DKI Jakarta; RSUD Karawang, Jabar; RSI Harapan Tegal, Jateng; RSUD Wates Kulonprogo, DIY; RSUD Sidoarjo, Jatim; RSUD Wangaya, Bali; RSU R Sujono Selong, NTB; RSUD W Z Joghanes, NTT; RSIA Anugrah Bunda Katulistiwa, Kalbar; RSLGNG Badak Bontang, Kaltim; RSUD Ulin Banjarmasin, Kalsel; RSUD Dr. Doris Sylvanus, Kalteng; RSIA Pertiwi Makassar, Sulsel; RSU Woodwarth Palu, Sulteng; RS Kolaka, Sulteng; RSUD Prof. Aloei Sabo, Gorontalo; serta RSUD M Hailusi, Ambon Maluku.
Penentuan pemenang diawali dari pemenang di tingkat provinsi yang selanjutnya di tingkat nasional. Penilaian lomba berdasarkan beberapa aspek, diantaranya: komitmen RS/Pemda, administrasi dan manajemen, kegiatan pelayanan, fasilitas dan sarana serta unggulan pelayanan ibu & bayi di masing-masing rumah sakit.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, PTRC: 021-500567, atau alamat e-mail: info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan bahwa AKI yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH) dan AKB yaitu 34/1000 KH, sedangkan target RPJMN Kementerian Kesehatan tahun 2014 AKI sebanyak 118/100.000 KH dan AKB sebanyak 24/1000 KH.
”Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk penurunan AKI & AKB ini, diantaranya melalui program RSSIB”, ujar Menkes.
Oleh karena itu, untuk memantapkan pelaksanaan program RSSIB perlu membina jejaring dengan fasilitas kesehatan lainnya. Pembinaan dan evaluasi perlu dilakukan terus-menerus dan berkesinambungan agar program ini dapat terus berlanjut. Oleh karenanya peran Dinas Kesehatan Propinsi ataupun Kabupaten/Kota dan organisasi profesi diperlukan untuk keberlangsungan program ini, kata Menkes.
Menkes menekankan, program RSSIB bukan hanya milik Kementerian Kesehatan. Untuk menjamin pelaksanaan program dapat terlaksana secara berkesinambungan, membutuhkan keikutsertaan masyarakat dan berbagai lintas program.
Menkes mengungkapkan, Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak setiap tahunnya memberikan penghargaan kepada pemenang terbaik RSSIB tingkat nasional.
Menkes berharap, ke depan rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan prima yang peka mengetahui kebutuhan; fokus menyediakan layanan; kompetitif; menyediakan layanan baru sesuai perkembangan IPTEK; lebih efektif; tarif lebih terjangkau serta menciptakan kepuasan semua pihak.
Pada kesempatan tersebut Menkes mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan lomba RSSIB, dan berharap tujuan menurunkan AKI dan AKB di Indonesia dapat tercapai.
Lomba RSSIB diadakan setiap tahun guna memotivasi RS untuk menurunkan AKI dan AKB di Indonesia. Pada tahun 2011 telah terseleksi 1 RS sebagai pemenang dari tiap provinsi. Ada 26 provinsi yang telah mengajukan, sehingga ada 26 RS yang hadir untuk menerima penghargaan lomba RSSIB.
Rumah sakit yang mendapat penghargaan RSSIB tersebut adalah: RSUD Fauziah Bireun, Aceh; RSUD Deli Serdang, Sumut; RSUD Padang Pariaman, Sumbar; RSUD MH Rabain Muara Enim, Sumsel; RSUD Abdul Manaf, Jambi; RSUD Arifin Ahmad, Riau; RSU Kasih Sayang Ibu, Batam Kepri; RSUD Belitung, Babel; RS Siloam Tangerang, Banten; RSIA Hermina Podomoro, DKI Jakarta; RSUD Karawang, Jabar; RSI Harapan Tegal, Jateng; RSUD Wates Kulonprogo, DIY; RSUD Sidoarjo, Jatim; RSUD Wangaya, Bali; RSU R Sujono Selong, NTB; RSUD W Z Joghanes, NTT; RSIA Anugrah Bunda Katulistiwa, Kalbar; RSLGNG Badak Bontang, Kaltim; RSUD Ulin Banjarmasin, Kalsel; RSUD Dr. Doris Sylvanus, Kalteng; RSIA Pertiwi Makassar, Sulsel; RSU Woodwarth Palu, Sulteng; RS Kolaka, Sulteng; RSUD Prof. Aloei Sabo, Gorontalo; serta RSUD M Hailusi, Ambon Maluku.
Penentuan pemenang diawali dari pemenang di tingkat provinsi yang selanjutnya di tingkat nasional. Penilaian lomba berdasarkan beberapa aspek, diantaranya: komitmen RS/Pemda, administrasi dan manajemen, kegiatan pelayanan, fasilitas dan sarana serta unggulan pelayanan ibu & bayi di masing-masing rumah sakit.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, PTRC: 021-500567, atau alamat e-mail: info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.
Sumber : www.depkes.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar