TRAGEDI keracunan
yang menimpa satu keluarga warga Kampung Baitul Mukmin, Desa Cimoyan Kecamatan
Patia, kemarin telah membuat jajaran Puskesmas Patia kerja ekstra. Selain
dituntut tanggap memberikan pertolongan medis, karena masuk kategori kasus kegawatdaruratan. Pelayanan puskesmas kerap
menjadi sasaran pemburu berita (Wartawan red) yang ingin segera mendapat informasi
terbaru. Terlebih kasus keracunan yang kebetulan terjadi di wilayah kerja
Puskesmas Patia sudah terlanjur mendapat liputan salah satu media televisi nasional
dan sejumlah media lokal.
Untungnya Kepala Puskesmas Patia Wawan Suherwan termasuk
pegawai bersikap luwes dan sigap. Mendapat berbagai telepon dan pesan singkat
(SMS) dari para Wartawan, Wawan mengaku tak keberatan berbagi informasi seputar
kejadian yang diketahuinya. “Sepanjang
informasi yang diminta teman-teman wartawan memang menjadi tugas kepala
Puskesmas, saya akan menjelaskan apa adanya dengan senang hati,” tutur Wawan
yang dihubungi, kemarin.
Ia mengaku tidak kali ini saja memberikan informasi kepada
sejumlah media perihal kejadian yang menimpa wilayah kerjanya seperti soal
banjir musiman maupun kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang memang sering
dialami warga setempat.
Menurutnya, pemberitaan media bermanfaat sebagai kontrol
pelayanan kesehatan yang diberikannya selama ini. “Kita dipacu untuk melayani
masyarakat dengan lebih baik karena dikontrol publik melalui pemberitaan media
massa,” paparnya
Karenanya Wawan mengaku selalu mengaktifkan handphonenya 24
jam penuh. Hal itu tambah wawan untuk memudahkan komunikasi segera bila
sewaktu-waktu ada kejadian penting, terlebih wilayah kerjanya masuk kategori daerah
rawan bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar