RUMAH Sakit Bersalin (RSB) Permata Ibunda Pandeglang bekerja
sama dengan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta untuk membebaskan pasien-pasien
dengan gangguan jiwa yang dipasung di wilayah Pandeglang- Banten.
Menurut pendiri RSB Permata Ibunda sekaligus penyandang dana
kegiatan pembebasan korban pasung Dr. H. Suradal Sastradibrata, SPOG kegiatan yang dilakukannya
sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah untuk mewujudkan Indonesia
bebas Pasung.
“Kebanyakan pasien dengan gangguan jiwa yang dipasung karena
ketidaktahuan masyarakat bagaimana cara membawanya ke fasilitas kesehatan atau Rumah
Sakit dan biasanya sebelumnya sudah dibawa ke orang pintar seperti dukun dan
pengobatan alternatif lainnya. “Karena tidak kunjung sembuh akhirnya penderita
dipasung,” katanya.
Untuk melakukan gerakan pembebasan korban pasung, pihaknya
membentuk tim relawan anti pasung (RAP) sejak tahun 2009 untuk wilayah
Kabupaten Pandeglang.
Untuk mendapatkan informasi korban pasung, tambah Suradal yang juga dokter spesialis kandungan RSUD
Berkah Pandeglang itu. “Kami membentuk tim relawan yang terdiri dari masyarakat
yang peduli, kader posyandu dan atau keluarga pasien yang pernah menderita
gangguan jiwa tetapi sudah disembuhkan,” ungkapnya.
Menurut pemaparannya, teknis penjemputan bila ada laporan
dari tim relawan pemantau, pihaknya akan melakukan kunjungan ke lokasi korban
pasung untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. “Setelah terkumpul minimal lima orang kami mengajukan
permohonan ke RSJ Grogol untuk dijemput dan selanjutnya diobati,” terangnya.
Ditegaskan, secara langsung penderita gangguan tidak
mengganggu karena sudah dipasung. Kendati demikian tetap saja secara tidak
langsung teriakannya, ocehannya dan nyanyiannya mengganggu masyarakat
sekitarnya. “Pemasungan bukan solusi bagi penderita gangguan jiwa, disamping
pasung itu melanggar hak azasi manusia (HAM),” tegasnya.
(mr.adesetiawan@gmail.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar