MUSIBAH banjir yang merendam ribuan rumah di beberapa kecamatan wilayah
Pandeglang Selatan (Pansel), saat ini mulai berangsur surut. Kini warga
pun sedikit bisa bernapas lega, karena mereka bisa kembali beraktivitas
seperti biasa.
Banjir memang sudah surut, namun pascabanjir ancaman sejumlah penyakit kini mulai mengancam warga korban banjir. Bahkan, saat ini tidak sedikit warga yang sudah terserang berbagai penyakit, diantaranya penyakit kulit (Gatal-gatal,red), pernapasan, diare dan penyakit penyerta lainnya.
Upaya penanggulangan warga yang terserang berbagai penyakit pascabanjir itu pun saat ini telah dilakukan pemerintah. Tidak hanya itu, sejumlah pihak ke tiga atau non pemerintah pun kini banyak yang terjun ke lokasi bencana memberikan bantuan, baik bantuan berupa makanan, maupun bantuan kesehatan.
Salah satu pihak non pemerintah yang turut andil menanggulangi wabah penyakit pascabanjir, salah satu diantaranya dilakukan Bank Syariah Mandiri (BSM) Labuan dan Lembaga Amil Zakat BSM. Kemarin, ke dua lembaga tersebut membuka posko pengobatan gratis dan menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir di Desa Pagelaran dan Desa Cikuya, Kecamatan Pagelaran.
Koordinator relawan bencana BSM Labuan, Neneng Rahmawati, mengatakan, bakti sosial (Baksos) terhadap korban bencana sudah merupakan bagian dari program pihaknya. Untuk itu, sejak awal mendapatkan laporan wilayah Pansel diterjang bencana, pihaknya langsung bergerak cepat membantu para korban.
“Sudah sepatutnya kita membantu masyarakat yang sedang tertimpa bencana. Hal ini juga sudah menjadi komitmen kami,” katanya.
Dijelaskan, selain mendirikan posko pengobatan gratis, pihaknya juga memberikan bantuan berupa paket sembako sebanyak 500 paket. Pihaknya juga turut memberikan bantuan dana sebesar Rp100 juta kepada korban banjir.
“Yang di hadapi warga pascabanjir saat ini, yaitu ancaman penyakit. Makanya, kami membuat posko pengobatan gratis. Akibat banjir, tidak sedikit harta benda warga yang hilang termasuk aktivitasnya terganggu, sehingga kami berharap semoga dana yang kami berikan bisa bermanfaat,” katanya.
Kepala divisi LAZ BSM, Abdy Irawan berharap, bakti sosial ini sedikitnya bisa mengembalikan warga pada kondisi normal seperti semula. Pasalnya, banjir sangat luas dampaknya bagi masyarakat, sehingga kiranya tentu di bantu. “Kami berharap tim medis yang kami bawa dapat cepat mengatasi keluhan berbagai penyakit yang di alami warga,” katanya. (Galuh Malpiana/”KB”)***
Banjir memang sudah surut, namun pascabanjir ancaman sejumlah penyakit kini mulai mengancam warga korban banjir. Bahkan, saat ini tidak sedikit warga yang sudah terserang berbagai penyakit, diantaranya penyakit kulit (Gatal-gatal,red), pernapasan, diare dan penyakit penyerta lainnya.
Upaya penanggulangan warga yang terserang berbagai penyakit pascabanjir itu pun saat ini telah dilakukan pemerintah. Tidak hanya itu, sejumlah pihak ke tiga atau non pemerintah pun kini banyak yang terjun ke lokasi bencana memberikan bantuan, baik bantuan berupa makanan, maupun bantuan kesehatan.
Salah satu pihak non pemerintah yang turut andil menanggulangi wabah penyakit pascabanjir, salah satu diantaranya dilakukan Bank Syariah Mandiri (BSM) Labuan dan Lembaga Amil Zakat BSM. Kemarin, ke dua lembaga tersebut membuka posko pengobatan gratis dan menyalurkan bantuan sembako kepada korban banjir di Desa Pagelaran dan Desa Cikuya, Kecamatan Pagelaran.
Koordinator relawan bencana BSM Labuan, Neneng Rahmawati, mengatakan, bakti sosial (Baksos) terhadap korban bencana sudah merupakan bagian dari program pihaknya. Untuk itu, sejak awal mendapatkan laporan wilayah Pansel diterjang bencana, pihaknya langsung bergerak cepat membantu para korban.
“Sudah sepatutnya kita membantu masyarakat yang sedang tertimpa bencana. Hal ini juga sudah menjadi komitmen kami,” katanya.
Dijelaskan, selain mendirikan posko pengobatan gratis, pihaknya juga memberikan bantuan berupa paket sembako sebanyak 500 paket. Pihaknya juga turut memberikan bantuan dana sebesar Rp100 juta kepada korban banjir.
“Yang di hadapi warga pascabanjir saat ini, yaitu ancaman penyakit. Makanya, kami membuat posko pengobatan gratis. Akibat banjir, tidak sedikit harta benda warga yang hilang termasuk aktivitasnya terganggu, sehingga kami berharap semoga dana yang kami berikan bisa bermanfaat,” katanya.
Kepala divisi LAZ BSM, Abdy Irawan berharap, bakti sosial ini sedikitnya bisa mengembalikan warga pada kondisi normal seperti semula. Pasalnya, banjir sangat luas dampaknya bagi masyarakat, sehingga kiranya tentu di bantu. “Kami berharap tim medis yang kami bawa dapat cepat mengatasi keluhan berbagai penyakit yang di alami warga,” katanya. (Galuh Malpiana/”KB”)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar