BANJIR mulai surut, namun hal itu tak serta merta membuat warga di
sekitar lokasi pascabanjir menjadi lega. Pasalnya, banjir yang sempat
menggenangi dua pertiga wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang berisiko
terjadi penularan penyakit infeksi. Hal itu karena umumnya sumber air bersih
menjadi tercemar. Genangan-genangan air yang tersisa juga memaksa tikus untuk
keluar dan mencemari lingkungan, serta menjadi tempat perindukan nyamuk
penyebab demam berdarah.
Karenanya, masyarakat yang menjadi korban bencana banjir diminta waspada terhadap serangan penyakit yang muncul pascabanjir seperti inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dermatitis, gastritis, diare, myalgia, pebris, asma, anemia, influenza, batuk, hipertensi, dan penyakit lainnya yang biasa terjadi pascabanjir.
Karenanya, masyarakat yang menjadi korban bencana banjir diminta waspada terhadap serangan penyakit yang muncul pascabanjir seperti inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dermatitis, gastritis, diare, myalgia, pebris, asma, anemia, influenza, batuk, hipertensi, dan penyakit lainnya yang biasa terjadi pascabanjir.
“Penanganan kepada para korban pada pascabanjir juga tidak kalah
penting. Jika pada saat banjir biasanya prioritas yang dilakukan itu evakuasi,
maka pascabanjir biasanya akan timbul gangguan kesehatan atau serangan penyakit
yang biasa terjadi setelah banjir,” ungkap Kadinkes Pandeglang, H. Deden
Kuswan.
Untuk mengantisipasi masalah kesehatan masyarakat, saat ini Dinkes
melalui puskesmas setempat terus mengaktifkan posko kesehatan guna melayani
keluhan yang diderita warga pascabanjir. Begitupun dari berbagai organisasi
kemasyarakat (ormas, LSM dan swasta) maupun aktivis dan partai politik (parpol)
bahu membahu memberikan pelayanan pengobatan gratis. Upaya yang dilakukan
pemerintah bersama komponen masyarakat tersebut tentu sangat membantu warga
yang sedang tertimpa musibah.
Pencegahan penyakit
Upaya kesehatan yang tidak kalah penting yakni mencegah penularan
penyakit antar warga di lokasi pascabanjir. Oleh karena itu, Dinkes melalui
bidang penanggulangan penyakit telah mendistribusikan kaporit untuk
menetralisir sumber air tercemar agar tidak menjadi sumber masalah kesehatan
masyarakat.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, dr. Firmansyah mengatakan Dinkes
Pandeglang memantau secara ketat timbulnya masalah kesehatan akibat banjir, dan
meminta puskesmas untuk melaporkan berbagai kasus penyakit setelah banjir reda.
“Untuk itu kita sudah memeriksa ketersediaan logistik, tenaga kesehatan
dan meyiagakan tim reaksi cepat jika diperlukan," ungkapnya
Lebih lanjut, dr. Firmansyah mengingatkan bahwa penyakit infeksi bisa
dihindari dengan meningkatkan kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan. Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari puskesmas diketahui hingga kini ketersediaan
layanan kesehatan dan obat-obatan masih cukup baik. Menurutnya, walaupun ada
beberapa puskesmas yang sempat terendam banjir, ia memastikan seluruh puskesmas
sampai saat ini masih beroperasi normal seperti biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar